26Mar2019
7.44 pm* * *
Changkyun bener-bener merasa jadi orang yang paling goblok disini, semua yang Changkyun tau tentang ilmu akuntansi bener-bener lenyap dari pikirannya. Entah gimana bisa Changkyun lupa sama materi yang udah dia dapat dari SMK dulu.
"Bukan, kalo dari awal passiva lo salah, diakhir juga ga akan balance sama aktiva nanti!" Ucap Rania menjelaskan.
Changkyun mendecih dengan kesal, dia berfikir nasibnya bener-bener sial hari ini.
"Gimana Kyun?" Tanya bu dosen yang mulai menghampiri Changkyun.
Changkyun menggaruk kepalanya pelan sebagai jawabannya.
"Changkyun.. Changkyun.. kakekmu dulu pesan sama ibuk buat ngajarin kamu dengan baik, tapi kamunya yang ga pernah berangkat ke kampus. Ibuk harus berbuat apa lagi? Kamu udah ketinggalan banyak materi belum lagi ilmu yang kamu punya makin hari makin hilang dari ingatan kamu.." kata bu dosen pelan.
Changkyun menunduk, dia ga berani menatap mata dosennya itu. Changkyun bener-bener ga bisa berkata apa-apa disaat ada seseorang yang menyebut tentang kakeknya itu. Hampir aja Changkyun meloloskan air matanya yang hampir menetes itu.
"Kamu harus bangkit, Kyun" saran buk dosen.
"Maafin Changkyun, buk" lirih Changkyun dan masih menunduk, dia ga mau memperlihatkan matanya yang agak memerah itu.
Buk dosen menghela nafasnya, "kamu dan Rania nanti di ruang guru ketemu ibuk deh ya!"
* * *
"Coba liat cara penulisan tangan lo dulu, lebih rapi lebih baik" saran Rania.
Changkyun cuma diem mendengarkan apapun yang Rania bilang dan melakukan apapun yang Rania suruh. Kalau kalian tanya apa Changkyun kesel itu pasti, Changkyun menahan amarahnya daritadi karena kakeknya.
"Kakek kamu ingin sekali kamu jadi orang yang sukses. Ibuk bakal terus bantu kamu di kampus, tapi untuk di tempat lain.. kamu butuh seseorang buat nemenin kamu mengingat materi yang kamu lupakan"
Changkyun ga nyangka kalau seseorang yang harus nemenin dia belajar selain di kampus yaitu, Rania. Changkyun udah punya ide buat nyewa guru bimbel khusus tapi ga guna. Idenya sama sekali ga bisa dia pakai karena tentangan dari dosennya yang lebih merekomendasikan Rania sebagai guru privatnya.
"Kalo kerjaan lo dari awal rapi, sampai akhirpun lo bakal puas sama hasil tangan lo sendiri"
Changkyun melempar pulpennya asal dan masukin barang-barangnya di loker kampusnya.
"Lo belum paham yang--" ucap Rania sambil ikut berdiri di belakang Changkyun.
"Gue belom paham, gue ga paham, gue ga mau paham apapun! Gue capek, lo tau? Gue capek! Bisa ga sih lo diem? Kepala gue bener-bener pening sekarang, ditambah lagi ocehan lo yang bikin gue males" bentak Changkyun.
"Tapi bu--"
Changkyun berjalan ke arah Rania, "apa? Karena dosen itu? Gue ga peduli!" Katanya sambil melangkah keluar ruangan.
"Kenapa lo ga pernah ke kampus?" Changkyun berhenti melangkah disaat Rania membuka mulutnya.
"Gue janji lo boleh lakuin apapun yang lo mau dan gue ga akan ikut campur urusan lo setelah lo jawab hal yang gue tanyain ke lo barusan"
Changkyun berbalik cepat dan menghampiri Rania, "kenapa?"
Satu langkah.
"Kenapa gue harus ngikutin perjanjian lo?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Trauma || IM Changkyun (END)
Fanfiction"Semua orang yang gue sayang selalu ninggalin gue, itu alasan kenapa gue ga mau sayang sama lo" - ck "Kalo gitu cinta aja sama gue" - rk Jika jarang update, bukannya malas tapi ngurus works yang lain Start from 20feb2019