-8-

175 33 5
                                    


10Maret2019
10.02 am

* * *

"Lo gapapa?" Tanya Rania ke Changkyun.

Yang ditanya malah celingukan liat keadaan di sekitarnya dan sesekali memijat pelipisnya yang berwarna biru keunguan itu.

"Lo ada di rumah gue" lanjut Rania.

"Kenapa gue bisa ada disini?" Changkyun bermonolog, seingatnya terakhir kali dia naik mobil dan dia nabrak gerbang rumah orang.

Pasalnya, Changkyun pakai mobil kakeknya itu. Mobil pertama kali yang dia naikin sewaktu dia dipungut kakeknya dulu, mobil penuh kenangan dari kakeknya. Ga ada mobil lain, karena mobilnya sendiri masih di bengkel.

Bukannya fokus sama nyetir, di otaknya cuma kebayang sama hal-hal yang udah berlalu di hidupnya dan tanpa sadar tapi dia masih inget kalau dia nabrak gerbang rumah orang.

Oh jangan sampai gue nabrak rumahnya, pikir Changkyun.

"Mobil gue?" Tanya Changkyun

"Mobil lo aman dibawa tukang derek, gerbang rumah gue bengkok" jawab Rania.

Changkyun langsung nepuk jidatnya pelan, "murahan sih" celetuk Changkyun.

"Lo bilang apa?" Tanya Rania yang semula berdiri langsung duduk dan menatap manik mata Changkyun dengan tajam.

"Engga, gue ganti deh. Berapa?"

"Lo tuh bisa nyetir mobil gak sih? Simpen aja deh mobil lo kalo ga bisa makeknya! Mobil mahal-mahal lo tabrakin asal di rumah orang, bukannya minta ma--"

"Maaf" sahut Changkyun cepet. "Udah kan?" Tanyanya dan bikin Rania ke heran-heran.

"Gue pulang" lanjut Changkyun.

Baru beberapa langkah Changkyun keluar sampai depan pintu rumah Rania dia langsung melongo.

Lah ini komplek?, batinnya.

Dia langsung masuk lagi nyamperin Rania, "dimana pemilik rumah ini?" Tanya Changkyun. Karena selama Changkyun disini, dia sama sekali belum pernah liat pintu rumah ini terbuka. Changkyun cuma mau minta maaf sama pemilik asli rumah ini.

Yang ditanya cuma menatap Changkyun heran, "mana majikan lo?" Tanya Changkyun sekali lagi.

Well, Rania udah mulai ngerasa panas sama situasi saat ini. Ditambah emosinya yang bener-bener ga stabil akibat tamu bulanannya itu.

"Bisa ngomong dengan baik gak?" Tanya Rania sambil noyor pelipis Changkyun yang membiru itu.

"Sakit anj--"

"Gue yang punya rumah, mau apa lo?" Lanjut Rania yang bikin Changkyun melongo untuk yang kesekian kalinya.

Tanpa Changkyun sangka, rumah merekapun berdekatan.

- - -

"Daritadi ibuk ndak liat mas Changkyun, mas"

Wonho mengangguk kemudian mengusap rambutnya kasar, "Changkyun.." lirihnya.

Wonho bener-bener khawatir sama Changkyun yang pergi pakai mobil kakeknya itu. Wonho tau gimana Changkyun, bisa jadi masalah kalo Changkyun pake mobil penuh kenangan kakeknya itu. Ditambah lagi keadaan Changkyun.. "astaga!" ucap Wonho.

"Mas Changkyun udah pulang?"

"Mas Changkyun pulang!"

"Mas Changkyun darimana?! Kenapa dahi mas Changkyun?!"

Kepulangan Changkyun ke rumah seolah balikin senyum semua orang yang ada di rumah, begitu banyak pertanyaan dan sambutan dari pelayan atau pekerja lainnya. Padahal kalo diitung, Changkyun keluar rumah baru tadi pagi. Baru berapa jam coba? Semua orang udah girang gitu liat Changkyun pulang.

Gak munafik, Changkyun juga seneng liat tingkah mereka yang seolah me-raja-kan orang asing seperti Changkyun. Dia hanya membalas senyuman atas banyaknya pertanyaan yang dia dapat.

"Darimana lo?!" Tanya Wonho tiba-tiba bikin Changkyun sedikit melonjak.

Changkyun memutar bola matanya dengan malas, "gak khaw--"

"Karena gue khawatir makanya gue tanya lo darimana, Lim Changkyun?!" Tanyanya lagi.

Belum dapat jawaban dari Changkyun, Wonho langsung berdehem untuk mencairkan suasana yang gak enak baginya, "ehm maksud gue, lo harusnya pamit kalau mau pergi, bukan gue ngelarang lo tapi lo gak tau kan gimana khawatirnya mereka waktu tau seharian lo gak pulang?" Timpal Wonho sambil nunjuk orang-orang yang terlihat di depan pintu rumahnya.

"Maaf" lanjut Wonho.

Changkyun yang baru buka mulut mau jawab langsung diem waktu denger Wonho bilang maaf.

Bagi Changkyun, ini adalah kali pertamanya Wonho meminta maaf sama Changkyun. Dimata Changkyun, Wonho adalah orang yang selalu merasa benar tapi entah kesetanan dedemit dari mana sampai Wonho dengan gampangnya minta maaf sama Changkyun.

"Gak--"

"Gue tau apapun yang gak lo suka, tapi gue malah ngelakuin hal yang gak lo suka. Karena itu gue minta maaf, tolong sekali lagi jangan bikin khawatir semua orang yang sangat amat sayang sama lo disini, termasuk gue" ucap Wonho.

Bukannya ikut acara mellow yang Wonho ciptain, Changkyun malah kebingungan.

Siapa yang bikin khawatir?, Tanyanya di dalam hati.

"Gue bikin khawatir? Gue ngapain Won?" Tanya Changkyun.

Wonho langsung masang ekspresi emosinya, masalahnya daritadi Wonho ngebacot gitu Changkyun gak paham?

"Bukan elo, gue yang goblok" lanjut Wonho sambil nepuk jidatnya pelan.

"Jangan bilang kalau lo mikir gue pergi dari rumah karena takut lo marahin?" Tanya Changkyun pake nada ngeledek.

Yang di ledekin malah cekikikan, "ya wajar lah nyet!" tukas Wonho sambil noyor kepala Changkyun.

"Busetdah gue dapet toyoran mulu daritadi, benjol ini kepala gue!"

"Ditoyor doang, belum juga gue tebas itu kepala!" Kata Wonho, "leb-- eh? Jidat lo kenapa Kyun?!" Tanya Wonho waktu tau jidat Changkyun emang sedikit membiru.

"Kejedot stir mobil!" Sahut Changkyun cepet.

Dan hari ini, keduanya telah melupakan perdebatan yang terjadi beberapa hari yang lalu.

- - -

"Sakit kali, Won!" ucap Changkyun pake nada melasnya.

Changkyun yang lagi asik sama lamunannya langsung natap Wonho males karena ada bantal sofa yang mendarat di mukanya dari Wonho.

"Dua menit loh Kyun, mau sampai kapan lo ngelamun?" Tanya Wonho.

"Ya gak usah main lempar ginian juga kali!" Balas Changkyun sambil ngelempar bantal sofa itu ke arah Wonho.

"Ngajak perang?!" Tanya Wonho sambil nyamperin Changkyun.

"Gak mood gue" sahut Changkyun.

"Gue risih sama dia tapi gue selalu ada di deket dia" lanjut Changkyun dan bikin Wonho mengernyitkan dahi.

"Bahkan gue sempet tidur di pelukannya" lirihnya.

"Kyun, apa maksud lo bang--?"

"Apa?" Tanya Changkyun balik.

"Tidur, t-tidur??" Ucap Wonho kebingungan.

"Kemarin di kuburan, dengan gobloknya gue minta dia buat peluk gue sampai gue tidur di pelukannya dan bahkan gue gak minta maaf sedikitpun sama dia, orangnya ngeselin jadi gue males" kata Changkyun.

"Bahkan gue sempet ngeraba area perutnya pake telapak tangan gue yang masuk di dalam bajunya" lanjut Changkyun.

Seketika mata Wonho melotot dan dahi Changkyun makin bengkak.

* * *

Umumuu aiem nakal 😬

imchang96_

Trauma || IM Changkyun (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang