-15-

117 28 13
                                        

19Mei2019
7.30 am

* * *

"Sorry, gue ga bisa." sela Wonho cepat setelah denger alasan Changkyun dateng ke rumah Wonho. "Gue udah ada janji sama ayah gue, kalo gue bakal ngrawat rumah ini" lanjutnya. Selain kecewa, raut muka Changkyun jadi lebih masam.

Rania menatap Wonho sekilas. "Tap--"

"Ini urusan gue sama Changkyun, maaf" sela Wonho sambil menatap Rania dengan tajam sebelum Rania selesai ngomong.

"Won--"

"Perlu gue bilang berapa kali, ini urusan gue sama Changkyun!" sela Wonho lagi waktu Shownu lagi mangap mau ngomong.

"Lo gak bisa kayak gini, Won." kata Changkyun. "Kalo bukan buat gue, seenggaknya buat buk Amin. Buk Ira. Pak Mali. Pak Ari. Mereka semua gak mau lo pergi"

Wonho berdecak. "Masalah lo itu belom kelar seutuhnya, Kyun. Urusin masalah lo sendiri, gue urusin masalah gue sendiri"

Shownu mulai meradang kalo denger seseorang ngebacotin niat adeknya yang baik itu. "Maks--"

"Lo bisa keluar dari rumah gue sekarang." sela Wonho pelan ke Shownu sambil nunjuk pintu rumahnya.

"Kenapa lo diem?" Tanya Wonho Changkyun. "Masalah lo itu banyak, gak ada ujungnya pula. Lebih baik lo urusin urusan lo dulu. Udah gede kan? Udah bisa mikir dong!"

Shownu yang udah mencoba sabar daritadi dan sekarang pengen banget bikin mulut Wonho itu hancur sehancur-hancurnya. Namun langkah kaki Shownu ditahan oleh Rania dan narik Shownu buat keluar. "Kenapa sih, dek?" Tanya Shownu.

"Wonho bener, ini urusan mereka kak."

"Bukan. Ini urusan Changkyun dan setiap urusan Changkyun itu urusan gue juga sebagai kakaknya!" kata Shownu dan mencoba masuk lagi tapi masih juga ditahan sama Rania.

"Tolong, biarin Changkyun buat belajar dewasa kak. Ini demi kehidupan Changkyun kedepannya. Coba bayangin, kalo Changkyun ga bisa nyelesaiin masalahnya sendiri. Gimana nasib hidup dan keluarga kecilnya dimasa depan? Ga mungkin setiap urusan Changkyun pasti melibatkan kak Shownu sedangkan kakak punya urusan sendiri, yaitu kak Reina sama Seola" ucap Rania yang dapet jawaban helaan nafas frustasi dari Shownu.

Disisi Changkyun, dia masih mencoba buat ngerti apa mau Wonho.

"Lo ga boleh kayak gini Won"

Wonho mendecih. "Apa hak lo ngatur gue ini itu?"

"Gue tau lo marah. Tapi marah lo juga harus ada alasannya, Won! Karena Rania? Lo salah, gue sama sekali ga ada rasa sama dia. Kalo lo mau deket sama dia, tunjukin kalo lo emang pantes deket sama dia! Jangan malah kayak gini" ucap Changkyun ngalah.

"Lo ga suka sama Rania tapi dia suka sama lo!" ucap Wonho meninggi. "Ada bukti?" Tanya Changkyun.

"Lo ga perlu ngomong sesuatu yang belom jelas kepastiannya, lo tau hoax kan?" tanya Changkyun lagi. "Bukti udah jelas bisa kita liat dari matanya, dia mandang lo dengan tatapan yang beda" sela Wonho.

"Kyun, baru sekali Kyun! Baru kali ini gue ngerasain apa itu cinta. Dan rasa ini muncul karena Rania. Tapi lo--"

Changkyun mendecak sebal. "Tck! Karena ini kali pertama lo jatuh cinta jadi lo ga paham sama apa yang lo rasain! Cinta bukan sekedar diliat lewat tatapan doang. Ah itu ga penting sekarang! Gue ga mau basa basi lagi. Tujuan utama gue kesini karena pengen bawa lo pulang, itu rumah lo juga!" tegas Changkyun.

"Won, mereka semua udah ngenggep lo kayak anak mereka sendiri. Kita punya orang tua baru karena tinggal di rumah itu, Won. Mereka udah ngebuat gue bikin janji, kalo gue pasti bisa bawa lo balik. Lo gak mau bantuin gue buat nepatin janji itu ke mereka? Orang tua baru gue, dan lo" ujar Changkyun melembut.

Wonho masih diam tapi tetap mendengar perkataan Changkyun dengan baik.

"Lo gak perlu balik ke rumah itu, Won. Tapi lo cuma perlu balik ke hidup mereka, orang tua baru lo. Lo ga mau bikin mereka kehilangan anaknya sendiri, kan?" ucap Changkyun lagi.

* * *

Setibanya, semua orang yang ada di rumah melihat sekeliling Changkyun dengan tatapan yang penuh binar. Semua orang menampakkan senyum yang berlebih.

Karena pulangnya, Shin Ho Seok. Iya, Wonho mau pulang dengan syarat. Changkyun harus mau nenemin Wonho kalo dia mau tidur di rumah almarhum kedua orang tuanya, karena dia udah terlanjur janji untuk merawat rumah itu. Setuju dengan permintaan Wonho, akhirnya Changkyun dan yang lain pulang bersama Wonho.

"Astaghfirullah, mas Wonho!" kata buk Ira dengan sekuat tenaga lari dan memeluk erat sosok Wonho. "Aduh buk, kangen saya ya?" Tanya Wonho meledek dan memeluk balik buk Ira.

"Saya ndak kangen mas, tapi saya marah! Kita semua marah sama mas Wonho!" Bentak si ibuk sambil ngelepasin pelukan. Changkyun, Wonho, Shownu, dan Rania pun terkekeh sama sikap buk Ira yang merajuk itu.

"Wah, saya gak mau ibuk marahin. Maunya disayang aja hehe" balas Wonho sambil ketawa kecil. "Gembel lo, sat!" sela Changkyun dengan candaan.

Disaat semuanya tertawa ada satu sosok yang bikin pandangan Wonho teralihkan. Itu buk Amin.

Wonho menghampiri. "Ibuk marah sama saya juga?" Tanya Wonho yang bikin semua orang melihatnya dengan serius.

Ibu Amin makin terisak. "Mana bisa ibuk marah sama anak ibuk.." katanya pelan. Tangan Wonho langsung memeluk sebentar buk Amin kemudian mengusap pipi si ibuk dengan lembut.

"Bidadari gak boleh nangis dong!" kata Wonho dan dapet geplakan candaan dari Changkyun. "Tolong, tau tempat sama situasi kalo mau gembel" kata Changkyun keras dan semua orang pun tertawa lepas.

"Ayo, masuk!" ajak Changkyun semangat.

"Ibuk mau masak yang enak-enak!" Seru buk Ira. "Yang banyak, buk!" sahut Shownu.

"Siap, mas Shownu!" balas buk Ira. "Bang, panggil kakak ipar gue! Ajak makan bareng, ayo!" ajak Changkyun ke Shownu.

"Oh iya bini sama anak gue ketinggalan di rumah!" Kata Shownu sambil menepuk jidatnya pelan. Mereka semua masuk rumah dengan iringan tawa bahagia.

-oke sekarang kita seneng seneng dulu yaakan? Konfliknya nanti lagi hehe. Maap yah, ini up sebisaku doang. Kalo kurang srek bilang aja, gapapa. Krisar juga monggo, aku welcome in kalian semua buat beropini! Thank You buat yang udah baca sekaligus vomment💜-

With luv,

imchang96_

Trauma || IM Changkyun (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang