Kue yang Terlalu Manis

622 79 2
                                    

@LinggaPutra111: Menyenangkan ngobrol dengan kamu, Ra. Semoga kamu nggak bosan, menerima DM dari saya hampir setiap hari. Maaf, semalam saya ketiduran.

Bangun tidurku pagi ini sudah disambut dengan DM dari Lingga, tentu saja senyuman lebar sudah menghiasi wajahku. Kami sudah semakin akrab dan santai mengobrol melalui DM Instagram. Tanpa canggung aku bisa memanggil namanya tanpa embel-embel 'Mas'. Jadi, merasa kami benar-benar dekat.

Hari-hariku jadi lebih menyenangkan. Ada yang kutunggu setiap bangun tidur ataupun hendak tidur. DM dari Lingga. Sudah seminggu, hampir setiap hari kami menggobrol. Macam-macam dan ada saja yang dibahas. Aneh ya, aku sampai tidak percaya dengan diriku sendiri bisa melakukan ini.

Di dunia maya aku bisa menjadi teman ngobrol yang menyenangkan. Aku bisa bicara panjang lebar dan membuka obrolan duluan. Seperti bukan Fayra. Tapi, aku menikmati saat-saat ini.

Bagiku sekarang tidak ada yang lebih menyenangkan daripada bisa mengobrol dengan Lingga, walaupun hanya melalui DM. Hanya melalui sosok imaginer Rara, si fotografer yang cantik dan berbakat.

Reply: Nggak bosan sama sekali, hehe... malah senang kok. Kita nyambung. :D

@LinggaPutra111: Saya juga senang, seperti ketemu teman lama setiap ngobrol dengan kamu. Jarang ada perempuan cantik yang bisa nyambung bahas makanan.

Reply: Oh ya? Memangnya permpuan cantik tidak boleh makan banyak? Haha....

@LinggaPutra111: Bukan begitu, haha... hanya saja kebanyakan takut mengganggu bentuk tubuhnya kalau terlalu banyak makan. Tapi, saya rasa Rara berbeda.

Aku tertegun sejenak membaca kata 'berbeda', mungkin maksud Lingga berbeda dalam arti yang baik. Aku justru membacanya sebagai arti yang buruk. Ya, aku yang asli berbeda dengan sosok imaginer Rara di Instagram ini. Tentu saja aku tidak takut berat badanku terganggu dengan kue dan makan yang banyak, karena aku sudah seperti ini.

Reply: Oh ya, sepagi ini apa sudah mulai sibuk menyiapkan kue untuk di toko? Pasti repot ya harus bangun pagi dan sudah mulai bekerja.

@LinggaPutra111: Oh, iya, setengah jam lagi saya akan berangkat ke toko untuk menyiapkan kue-kue. Dibantu pegawai juga kok, jadi nggak terlalu repot.

Reply: Ah, kalau begitu mengobrolnya disambung nanti saja. Saya juga harus menyiapkan sarapan dan siap-siap ke kantor.

@LinggaPutra111: Ok, sampai nanti malam ya, Rara.

Aku masih menggeliat di atas kasur, mataku masih terasa berat, pukul enam pagi masih setengah jam lagi. Kalau di kamar kos aku pasti memilih kembali tidur, tapi karena ini di rumah Tante Maria aku sudah harus bangun dan pergi ke dapur membantu menyiapkan sarapan.

**

Hampir pukul tujuh malam. Beberapa pegawai kantor memilih lembur lagi malam ini, salah satunya Dino yang masih serius di meja kerjanya. Ada Bima juga yang mengetik dengan kecepatan penuh. Deadline untuk majalah akhir tahun memang menguras tenaga. Tapi, hari ini aku ingin pulang tepat waktu. Aku pamit, setelah merapikan tas dan keluar dari kantor sambil bersenandung kecil.

Aku akan mampir ke Toko Kue Matahari, semoga bertemu Lingga. Menggobrol dengannya sepekan terakhir ini membuatku ingin melihatnya secara langsung. Memakan kue buatannya di sana sambil menatapnya dalam-dalam. Entah darimana kekuatan ini muncul. Padahal biasanya aku selalu gugup walau hanya memikirkan akan bertemu dengannya.

Dari DM-nya aku yakin dia sama sekali tidak curiga bahwa Fayra dan Rara adalah dua orang yang sama. Lingga selalu memuji hasil foto yang aku posting di Instagram, apalagi jika itu adalah foto diriku. Katanya aku cantik. Ya, tentu saja, itu adalah foto hasil manipulasi. Tapi, tidak apa-apa, aku senang dibilang seperti itu.

Kue Untuk FayraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang