16.
((Yiren's POV))
Hari ini kelas gue ada jadwal olahraga di lapangan. Seperti biasa, Pak Siwon a.k.a pak ganteng ini nyuruh kita pemanasan dan lari 3 putaran. Setelah itu baru olahraga inti dimulai.
Gue masih gak ngomong sama Mark. Jadi waktu pembagian kelompok, gue milih jadi rival dia dan gabung ke kelompoknya Renjun. Padahal kalau olahraga gue selalu satu kelompok sama Mark karena dia hebat dalam segala olahraga.
Saat giliran gue yang jadi batter, gue berhasil mukul bolanya sampai melambung jauh dan membuat tim gue mencetak poin. Gue pun lari sekuat tenaga ke base 1 dan seterusnya. Tapi sayangnya gue malah kesandung sampai lutut dan sikut gue luka cukup besar.
Selama beberapa detik gue gak bisa bangun karena badan gue bener-bener kehempas ke tanah lumayan keras.
Semua orang syok lalu berbondong-bondong nyamperin gue termasuk Mark. Dia keliatan yang paling khawatir diantara yang lain, tapi gak berani nunjukkin.
"Yiren! Ya ampun lo gak pa-pa?" Somi bantu mendudukkan badan gue.
"Sakit, Mi." Mata gue udah berkaca-kaca nahan sakitnya luka di badan gue.
"Ayo yang cowok, bantu gendong Yiren ke UKS." Perintah Pak Siwon.
"Mark, lo Mark, gendong Yiren."
"Saya aja Pak." Muncul seseorang menyeruak kerumunan itu, membuat semua yang berkumpul di sekitar gue segera menoleh ke belakang dan melihat cowok paling tinggi dan meno jol di antara cowok 12 IPA 1. "Biar saya aja yang bawa Yiren ke UKS."
Mark yang tadinya mau maju nolongin gue jadi mundur lagi karena kehadiran Jaemin.
Selama olahraga, gue liat Jaemin dan temen-temennya lagi dijemur di lapangan sama Pak Minho gara-gara telat dan gak pake dasi.
Pak Siwon mengernyit bingung. "Loh? Kamu kan lagi dihukum? Yang lain aja."
"Masa mau nolongin harus pilih-pilih dulu, Pak? Kasian tuh lututnya udah berdarah."
"Ya udah, kamu...cepat bawa Yiren. Hati-hati."
Gue mendongakkan wajah dan masang raut bingung. Gue udah lemes liat darah ngalir dari tangan dan lutut gue, jadi gue pasrah dan diem aja tanpa berkata-kata sedikitpun. Jaemin dengan cekat naruh tangannya dibawah lutut dan satu tangannya lagi di punggung, gendong ala-ala bridal gitu loh.
Sumpah demi apa aja, ini gue udah tegang banget digendong dia! Gue gak pernah sedeket ini sama cowok manapun gaes. Sampe napas Jaemin aja kerasa banget menghempas kena muka gue.
Harum juga ternyata...
Ruangan UKS bener-bener kosong. Anak-anak PMR yang biasanya jaga disana, sekarang malah gak ada. Jaemin naruh gue di tempat tidur dan dia langsung nyiapin sendiri perlengkapan P3K buat ngobatin luka gue.
"Biar gue yang ngobatin." Jaemin ngambil kapas, obat merah, dan alkohol. "Tenang aja, gue ahli kok kalo urusan beginian. Sering berantem soalnya." Jaemin duduk di depan gue lalu meraih tangan gue. "Sorry ya, kalau gue pegang-pegang gini. Soalnya kalau gak dibersihin nanti malah infeksi." Tampang Jaemin berubah serius, matanya nengok ke luka-luka gue lalu membersihkan darahnya dengan kapas yang diberi alkohol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfie And Bro• Jung Jaehyun Ft. Wang Yiren✔️
Fanfiction(FINISHED. EDITING ON PROGRESS) Kisah klisé perjuangan seorang Jaehyun untuk mendapat restu kakak gebetannya. [2019 - Non-baku fiction] ⚠️Warning ❌Hars words 💬bacot bacot quy