78. Good Bye

332 49 10
                                    

🎶Maudi Ayunda - Kamu dan Kenangan

78.

((Yiren's POV))

Setelah tiga hari full bed-rest, dilarang Ten gak boleh minum es, keluar, dan tidur larut malem, gue akhirnya sehat walafiat kembali, yeorobun.

Jangan heran yeu, gue emang begitu orangnya. Gak bisa terlalu sedih, karena ujung-ujungnya pasti bakal tumbang dan ngerepotin, terutama ngerepotin Ten karena gue banyak mau.

Dan soal Jaehyun, gue udah pasrah. Kasian hati dan pikiran gue yang dirundung kegalauan yang tak kunjung beralalu :)

Jadi gue memutuskan untuk menerima.

Sekarang terserah dia Jaehyun maunya bagaimana ke gue, walaupun gue sebenarnya masih sedikit berharap dia bilang sesuatu ke gue, sebelum gue berangkat ke London untuk ngurusin perkuliahan gue lusa nanti. Setelah itu, gue mungkin bakal lama gak pulang ke Indonesia.

Gue lega diterima disana, anggap aja ini salah satu cara Tuhan ngebantuin gue biar bisa lupa sama Jaehyun. Tapi gue juga sedih karena harus ninggalin keluarga, terutama Ten, dan juga sahabat gue.

"Ren?" Gue tersadar dari lamunan waktu Ten manggil gue dari ambang pintu kamar, lalu dia masuk. "Udah siap semua packingnya?"

"Udah, tinggal beli perlengkapan mandi aja."

"Ntar malem kita ke mall, gue temenin beli."

"Oke."

Lalu Ten duduk di sebelah gue. "Kok gue jadi makin sedih ya lo mau pergi? Dari kecil kan kita kan gak pernah pisah lama-lama. Gue gak bisa ngebayangin gimana hari-hari lo tanpa gue yang ganteng ini. Lo pasti bakal kangen sama gue."

"Dih! Narsis!" Gue menoyor pipinya. "Jaman udah canggih, kalik. Kalo kangen kan bisa langsung video call."

Ten menghela napas sambil merangkul pundak gue. "Iya sih, tapi gue bakal kesepian. Soalnya gak ada lagi nih yang bisa diisengin sampe nangis."

"Isengin aja tuh Bi Iyah."

"Gak ah, Bi Iyah gak nangis sambil teriak-teriak kayak lo. Gak seru. Oh ya, lo jangan lupa pesen gue. Kalo ada apa-apa disana, lo bilang ke Om Donghae atau Jeno. Jangan diem-diem aja."

"Iya, iya. Lo kebiasaan deh suka ngulang-ngulang nasihat kayak nenek-nenek. Lo udah seribu kali bilang itu."

"Bukan apa, lo kan bolot. Jadi kudu diingetin."

"Enak aja!"

"Baik-baik disana. Gue gak ada disana buat jagain lo langsung kayak disini. Jadi yang bisa diandelin cuma mereka."

Kakak gue uwu banget sih. Jadi melow deh. "Iya, kak. Makasih ya udah perhatian banget sama gue." Gue peluk Ten dan dia ngelus-ngelus kepala gue.

"Iya. Nanti kalo gue libur semesteran, gue ke kesana."

"Bener ya?"

"Iya. Kuliah aja yang bener pokoknya, jangan terlalu banyak pikiran."

Gue ngangguk, kemudian melepaskan pelukan itu. "Kak?"

"Hm?"

"Gimana kabar Jaehyun? Dia baik-baik aja kan?"

Ten senyum ke gue. "Iya, dia baik-baik aja kok. Dia bilang lagi fokus sama pengobatannya. Lo gak usah khawatir."

"Coba kalau gue bisa nemenin dia,"

"Dia cuma gak mau jadi beban lo, Ren."

"Dia gak mungkin jadi beban gue, Kak. Gue tuh tulus cinta sama dia, gue terima bagaimana pun kondisinya."

Boyfie And Bro• Jung Jaehyun Ft. Wang Yiren✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang