Boyfie And Bro• Jung Jaehyun Ft. Wang Yiren✔️

25 : Penjelasan

25.

((Yiren's POV))

Gue cuma bisa nurut ngikutin Jaehyun. Gue beneran gak tau dia mau ngajak gue kemana. Tapi kata dia, itu tempat spesial yang sering dia datangi kalau lagi bad mood dan tempat pelarian kalau lagi ada masalah.

Tibalah kita di sebuah gedung apartment. Jaehyun langsung ngajak gue naik ke lantai yang paling atas atau rooftopnya.

"Gak pa-pa nih kita masuk kesini?"

"Gak pa-pa kok. Gue udah biasa kesini."

"Tapi lo gak bakal ngapa-ngapain gue kan?"

"Dasar GR."

Semua rasa penasaran gue tentang rooftop ini terbayarkan dengan sempura.

Gue takjub bukan main melihat pemandangan kota Jakarta dari atas sana. Gue langsung berlarian ke ujung rooftop untuk melihat semuanya lebih jelas.

"Keren banget..."

"I've told you."

"Boleh gak gue datang kesini tiap hari?"

"Ya boleh dong. Tapi jangan ngajak orang lain. Ini tempatnya spesial, cuma lo doang yang gue ajak kesini."

Bearti gue spesial dong? Ya ampyuuun~

"Oke."

Seketika bad mood gue ilang karena pemandangan sore seindah ini. Gue jadi gak pengen pulang. Apalagi kalau ditemenin Jaehyun.

"Ren, soal cewek yang gue bonceng..."

Gue noleh ke Jaehyun, mukanya berubah serius gitu.

"...itu Lisa."

Oh, ternyanya sang mantan... :)

"Tapi sumpah, ini gak seperti yang ada di pikiran lo. Gue cuma nganterin dia pulang."

"Harus banget peluk-pelukan?" Gue melengos.

"Dia kurang tidur, Ren. Dia minta izin dulu kok ke gue mau tidur sebentar di punggung gue selama di jalan. Gue sebenernya gak mau, tapi karena gue gak tega, jadi ya udah gue bolehin aja daripada dia jatoh."

"Oh, gitu." Gue mengangguk paham.

Bagaimana pun juga, gue gak boleh egois. Toh, keadaan yang memaksa mereka buat pelukan. Lagian, niat Jaehyun baik kok.

"Emang kalian darimana?"

"Dari apartment gue."

"Ha?!"

"Dengerin dulu, Ren." Jaehyun meremas punggung tangan gue. Uhm, lembutnya. "Lisa cuma mau liat adeknya yang kabur dari rumah. Kebetulan waktu itu gue gak sengaja nemuin adeknya lagi digebukin di mini market, habis nyolong makanan. Jadi gue bantu buat tinggal di apart gue beberapa hari."

Gue speechless.

Sumpah! Jaehyun baik banget sih jadi orang ya Tuhan. Gak ngerti lagi gue.

Dia terlalu Starbuck buat gue yang Good Day sasetan (T____T)

"Gue cuma kasian sama dia dan adeknya. Masalah yang mereka hadapi menurut gue terlalu complicated. Gak semua orang bisa ngerti kalau bukan yang pernah ada di posisi itu."

Gue gak ngerti sih masalahnya apaan. Tapi gue merasa bersalah banget sama Jaehyun udah ngambek gak jelas.

"Maafin gue ya, Jae? Seharusnya gue gak langsung salah paham gitu tanpa dengerin penjelasan lo dulu. Emang sih gue gak ada hak buat cemburu tapi kan--"

"Gak pa-pa, kok. Gue malah seneng kalau lo cemburu, artinya lo ada rasa sama gue. Kalau gue jadi lo, gue juga bakal cemburu."

Setelah suasana mulai kembali seperti sedia kala dan gue juga udah gak bad mood lagi, kita berdua pun duduk di satu kursi batu sambil menikmati sun set.

"Tapi gue boleh nanya gak, Jae?"

"Boleh. Apa?"

"Lo kenapa putus sama Lisa? Kayaknya semua temen-temen lo pada gak nyangka hubungan kalian udahan."

"Gue gak tau juga kenapa, tapi yang jelas dia mutusin gue secara sepihak waktu gue lagi sayang-sayangnya. Dan belum sebulan kita putus, dia udah punya cowok baru."

Gilak ya?! Lisa jadi cewek gak bersyukur banget anjir. Cowok macem Jaehyun gini masa diputusin tanpa sebab!?

Omaigat!

Gue jadi penasaran siapa cowok barunya. Apa dia lebih daripada Jaehyun?

"Tapi lo masih ada perasaan sama Lisa?"

"Udah gak ada. Hambar. Gue udah terlalu sakit karena dia, Ren. Tapi jujur, gue belum bisa sepenuhnya lupa sama kenangan dengan dia dulu."

"Hmmmm, kadang seseorang itu terlalu manis untuk dilupakan, tapi terlau sakit untuk tetap diperhatankan."

"Waduh, bijak amat."

"Itu quotes dari OA Line."

"Kirain pengalaman pribadi."

"Iya juga sih."

"Jadi sekarang udah gak ngambek lagi kan?"

"Enggak kok."

"Bagus deh. Udah mau magrib. Pulang yuk? Ntar dicariin lagi."

"Yuk?"

-To be continued-