"Hidupku adalah makanan dan makanan adalah hidupku"
~Meliana lestari
Hari sabtu yang cerah secerah wajah gadis cantik nan bloon ini:')
Di rumah yang besar gadis ini hanya tinggal bersama sang mama seorang karna papanya merantau cari istri baru eh engga ding cari uang maksudnya:v"MELI!!!!"
Teriak sang mama dari lantai bawah menggema di seluruh penjuru rumah.
"Nun dalem iya mah meli otw turun"
"Sini kamuu ihh sinih sinih!"
"Apasih mah triak triak kaya tarzan emang yang punya kuping mama doang apa"
"Kurang asem kamu ya jadi anak!"
"Gimana bisa asem mah orang manis ya manis aja"
"Ish!! Sinih kamu meli "
Jawab sang mama dengan gemas karna kelakuan putrinya yang tak kunjung waras ini
"Ini juga udah di sini mamah! "Balas meli tak kalah gemas.
"Kamu apain ikan ikan mamah meli ya ampun ko bisa pada mati gini sih!"
Tanya sang mama marah sambil menunjuk aquarium besar yang berisi ikan hias koleksinya
"Meli bersihin lah kata mamah meli suruh bersihin aquarium"
Jawab meli dengan tampang watados yang di balas pelototan dari mamahnya
"Kamu apainnnn ya ampun?!!! "
Tanya sang mamah semakin gemas karna otak anaknya benar benar lemot tak ada sinyal sama sekali di dalam sana.
"Mamah,meli cuma bersihin aquarium nya doang. Meli campur sama air deterjen+sunlight mah biar airnya bersih + Wangi trus pas udah meli aduk meli tambahin soklin lantai deh biar tambah Wangi kalo Wangi kan ikanya betah tinggal di dalem iya kan mah?"
Ucap meli dengan cekikikan sendiri, membayangkan dirinya telah membuat ikan ikan hias cantik ini betah tinggal di dalam aquarium rumahnya ada kebanggaan tersendiri di hati meli.
"YA AMPUN!!! BUKANYA BETAH TAPI PADA MATI MELI!!!!! ANAK SIAPA KAMU SIH?!! BLOON NGGA ILANG ILANG!!!"
Triak sang mama frustasi karna kelakuan anaknya,pasalnya ikan di dalam aquarium itu bukan ikan harga 10 ribu tapi jutaan rupiah satu ekornya bagaimana tidak tekor? Kalau yang mati hanya satu tidak masalah lah ini? MATI SEMUA!!
"Hehehe meli salah ya mah? Kan bisa beli lagi mah gampang deh meli beliin besok ikan cupang kan?"
"PUSERMU LEBAR IKAN CUPANG?! ini ikan mahal meli ya ampun!! Nyesel mamah tuh nglahirin kamu"
"Puser meli ngga lebar mah bener deh nih sempit pusernya mama mau liat?"
"IHHH ANAK SIAPA SIH KAMUU??!!"
"Anak papa ciko dan mama Cinta yang paling cantik tapi cantikan meli heheh"
"BOCAH UWEDAN!"
"Makasih mamah, meli sayang mamah deh"
"Mel? Kayanya kamu butuh obat! "
"Meli ngga butuh obat ko mah cukup donat, lolipop, bakso, mie ayam, sama pecel aja meli sehat"
"PAPAH!!! INI ANAKMU GILA!!"
Teriak sang mama akhirnya frustasi! Rasanya tidak percaya dia melahirkan anak yang sangat sangat aneh seperti ini.
"MAMAHH!! AKU ANAKMU JUGAAA!! JANGAN BUANG AKUUU!! TEGHA KAMUH TEGHA MAMAH!"
sahut meli tak kalah dramatis. Dasar keluarga mereng! Ya begitulah keluarga kecil meli tidak pernah waras tapi sangat harmonis.
Setelah keributan tersebut suasana hening seketika dan meli yang tak suka suana krik krik itu pun mulai pembicaraan ."Mamah meli laper hehe"
Ucap meli bergelayut manja di tangan mamahnya itu.
"Maaf anda siapa ya? Anak siapa? Ko nyasar kemari?"
Tanya mamahnya dan meli pun melotot tak percaya kepada mamahnya itu.
"Mamah? ini meli mamah ini meli! Anak yang mamah kandung 12 bulan mamah masa mamah lupa"
Ucapan meli barusan benar benar membuat mamanya terlonjak dan molotot tak percaya.
"Mamah ngandung kamu 9 bulan 10 hari meli!!! Bukan 12 bulan!!"
"Hehehe maap mah kan meli ga tau maklum belum pernah hamil heheh"
"Kamu itu kalo ngomong di pikir dulu! Ngawur gitu"
"Jelas dong mama, anak sapa dulu?? Anak mama gitu lhoooo"
Ucap meli membanggakan diri sambil menepuk nepuk dadanya dengan telapak tangan.
"BOCAH EDAAAAANNNNNNN"
"IYA MAMAHHHH I LOVE YOU TOOO MELI SAYANG MAMAH JUGA"
Author
Part ini khusus partnya si bloon meli. Gimana? Suka? :)
Jangan lupa voment💕~salam author
Doi bang saaih halilintar:*
KAMU SEDANG MEMBACA
WITH YOU [END]
RomanceAndai aku bisa meminta satu permintaan maka aku akan meminta supaya waktu berhenti ketika kita bersama ~Salsa Khairana Al-Bar Kamu adalah perempuan yang membuatku kagum dan takut kehilangan untuk pertama kalinya ~Reyhan Devano Susilo Kisah seorang p...