WITH YOU [END]

Chapter 11

"Kamu mulai menjadi kelemahan ku, apapun yang terjadi padamu biarlah jadi tanggung jawab ku"

~Reyhan Devano Susilo

Hari ini adalah hari minggu, hari dimana gue dan reyhan pacaran selama 2 hari. Tepat ketika hari pertama gue dan reyhan pacaran se antero sekolah pun udah tau, karna memang reyhan yang most wented jadi gosip gue dan reyhan pacaran cepet menyebar.

Hari ini juga gue dan reyhan janjian buat jalan yang pertama kalinya selama gue dan reyhan pacaran. Reyhan bilang dia bakal jemput gue jam 9 dan sekarang udah jam setengah sembilan tapi gue masih bingung milih baju.

"Ck! Semua bajunya jelekkk!! Trus gue harus pake apa dong"

Teriak gue frustasi, setelah teriakan gue itu bunda masuk ke kamar.

"Kenapa sih? Keliatanya stres gitu"

"Ini bun aku bingung milih baju"

"Emang mau kamu pake kemana? "

"Heheheh jalan ama reyhan"

Jawabku sambil terkekeh malu malu.

"Ya ampun kamu ini mau jalan aja bingung milih bajunya kaya mau poto prewed"

"Maklum bun jalan pertama heheh"

"Kamu pake aja baju yang biasa kamu pake"

"Itu udah biasa bunda aku maunya yang luar biasa"

Jawabku yang mendapat tawa geli dari bunda

"Dasar anak muda aneh aneh aja"

Sahut bunda sambil memilihkan baju untuk ku pakai. Dan akhirnya pilihan bunda jatuh pada sweater berwarna coklat mocca dan jeans berwarna biru. Setelah memakai pakaian pilihan bunda tersebut aku memoles diriku dengan sedikit bedak dan liptint yang bernuansa natural.

Setelah aku memutar dan mematut diriku dicermin, terdengar suara ketukan pintu lagi.

"Deee woy noh si rey udah dateng ditunggu di ruang tamu"

Teriak bang thariq dari depan kamar sambil mengetuk pintu.

"Iya bang ini juga udah selesai bentar lagi gue turun kebawah"

Jawabku dan setelah itu tidak terdengan gemingan suara lagi dari luar kamarku. Setelah selesai bersiap memakai tas kecil dan sepatuku aku pun keluar kamar dan menuju ke lantai bawah menggunakan eskalator.

"Nah itu dia"

Kata bunda ketika aku sudah sampai di bawah.

"Maaf lama"

Ucapku pada reyhan yang sedari tadi menatapku tanpa bergeming sama sekali.

"Iya gpp"Jawabnya santai bin cuek.

Setelah berpamitan seadanya kepada bunda dan bang thariq gue dan reyhan langsung meluncur meninggalkan rumah. Entah tujuanya kemana, ketika gue tanya ke reyhan dia cuma jawab 'bsk jg tau mau kmn'
Jadilah aku hanya bernafas kasar dan memilih diam.