Chapter 19

4.6K 233 12
                                    

"Suatu hubungan akan bertahan lama jika dua pasangan saling percaya dan menjaga rasa kepercayaan tersebut"

~Salsa khairana al-bar

Seperti janji abang gue, sekarang gue dan abang setelah selesai makan malam menuju ke alun alun buat beli arumanis dan ice cream. Setelah menemukan tempat parkir yang pas gue dan bang thariq pun segera turun.

"Tukang arumanis yang disini pindah kemana ya bang? "

Tanya gue ke bang thariq sambil celingukan nyari tukang arumanis biasa aku dan bang thariq beli.

"Eh iya ya biasanya kan ada disini, kemaren abang ke sini sama meli Juga masih disini ko"

"What?!!!  Abang jalan sama meli dan gue ga tau? What the?!!"

"Hehehe sebenernya itu kemaren meli minta temenin nyari ikan hias buat nge ganti ikan hias mamanya yang mati"

"Hm gitu? Masa sih?"

Pancing gue sambil ngledek bang thariq

"Udah deh mending beli ice cream dulu aja nanti baru jalan nyari tukang arumanis nya"

"Ashiapp bang"

Akhirnya gue dan bang thariq pun mulai jalan ke arah tukang ice cream dan mulai milih ice cream nya.

"Lu mau rasa apa?"

"Vanilla deh bang"

"Pak, vanilla satu sama coklatnya satu ya"

"Iya mas"

"Ini pak uangnya makasih ya"

Ucap bang thariq seraya memberikan 2 lembar uang gocengan ke abang ice creamnya. Setelah itu gue dan bang thariq pun milih duduk di kursi alun alun dan makan ice cream kami masing masing.

"Lo ngga ada niatan buat cerita ke abang?"

Tanya banh thariq tiba tiba yang membuatku tersadar dari lamunan ku

"Hm besok aja deh bang kapan kapan lagian gue gpp ko"

"Oke deh terserah. Eh btw ice cream lo jg udah abis kan? Jadi ngga nih nyari tukang arumanis?"

"Ett jadi dong ayuk bangg cepetan"

Akhirnya aku dan bang thariq mulai berkeliling alun alun kota mencari tukang arumanis sambil sesekali bersenda gurau. Bang thariq memberikan sedikit lelucon receh yang membuat ku tertawa terpingkal-pingkal, entahlah saat ini selera humorku rendah jadi mudah tertawa. Moodbooster memang abang ku ini.

Setelah hampir 15 menit berkeliling akhirnya aku menemukan babang tukang arumanis nya, dan ketika aku mulai melangkah mendahului bang thariq tiba tiba terlihat seorang pria dan wanita yang tengah asik saling suap menyuapi arumanis dengan canda tawa lepas bak pasangan yang sangat bahagia di dunia. Kadang si pria mencubit gemas pipi si wanita, mencium lembut keningnya bahkan memeluknya.

Hatiku hancur, pertahanan ku runtuh sekarang. mulutku terkunci rapat seolah tak ingin mengatakan apapun hingga akhirnya aku memutuskan lari sekencang mungkin untuk pergi dari tempat itu. Ketika aku berlari dan belum jauh dari tempat tersebut tubuhku menabrak dada seseorang dan aku terjatuh menimbulkan suara keras dan nyaring

Bruggg

"Salsa lo gapapa?"

Tanya bang thariq yang memang tak sengaja ku tabrak karna aku berlari tanpa melihat jalan.

"Sal? Lo ngga papa?"

Tanya bang thariq sekali lagi karna aku tak kunjung menjawab malah lebih menunduk. Bang thariq pun mengangkat daguku pelan dan kaget melihat air mata yang bercucuran di pipi ku.

WITH YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang