Chapter 33

4.7K 231 0
                                    

"Manusia memang pandai merencanakan, tapi tuhanlah yang menentukan"

~Author

Hari ini adalah hari yang benar benar melelahkan bagi reyhan, entahlah hari ini perasaanya kurang baik karena kembaranya rayhan akan pergi balapan bersama antek anteknya dan yang jelas balapan tersebut adalah balapan liar.

"Rey elah kaya ga biasanya aja gue balapan"

Rayhan masih terus berusaha membujuk reyhan, karna tanpa persetujuan reyhan rayhan tidak akan bisa pergi balapan karna bisa saja rey mengadukan dirinya kepada mama dan papanya yang sedang ada di luar kota.

"Lu dengerin gue deh, perasaan gue ngga enak banget lu ga usah ikut balapan dulu ya semalem doang juga"

"Rey lu ko jadi bawel kaya emak emak gini sih"

Rayhan masih terus membujuk dan meyakinkan kembaranya itu, namun reyhan masih bersi kukuh dengan pendirianya.

"KALO GUE BILANG NGGAK YA NGGAK! KALI INI LO HARUS DENGERIN GUE!! KARNA GUE ABANG LU DAN GUE NGGA SUKA DI BANTAH!! "

Setelah mengatakan itu reyhan pergi menuju kamarnya dan duduk di balkon kamar sambil merenungkan perasaanya yg tidak enak itu. Sedangkan rayhan dia mengumpat untuk melampiaskan kekesalannya.

"Arghh! bacotlu sekarang gede banget rey tau ah bt gue!"

Bi ranum yang memang pembantu rumah tangga di rumah reyhan dan rayhan kaget mendengar ucapan rayhan tersebut.

"Den ray kenapa? Ko marah marah begitu"

"ini lo bi si reyhan masa nglarang aku buat ikut balapan, padahal lumayan hasilnya bisa buat bayar home schooling"

Rayhan memang lebih dekat dengan pembantu rumah tangga nya ketimbang reyhan, rayhan orangnya lebih terbuka tapi tidak fulgar(🙄).Sedangkan reyhan lebih privat.

"Den, bibi boleh ngomong ngga?"

Ucap bu ranum sambil duduk menyebelahi rayhan.

"Itu kan bibi lagi ngomong hehe. Becanda bi iya sok boleh gratis ongkir ko"

"Suka banget becanda ya haha. Jadi gini den, aden kan tau sendiri den ray sama den rey itu kembar. Apapun yang terjadi pada den ray den rey pasti akan ikut merasakan begitu pula sebaliknya. Jadi menurut bibi akan ada sesuatu makanya den rey nglarang den ray ikut balapan ngga kaya biasanya"

Ucap bi ranum panjang lebar menjelaskan.

"Tapi bi, ini hadiah menangnya lumayan 100 juta. Ray bisa beli apart sendiri, bisa bayar home schooling ray juga. Biar ray ngringanin mom and dad juga"

"Den ray, nyonya sama tuan ngga pernah merasa keberatan sama semua fasilitas yang mereka berikan ke den ray, selagi mereka bisa memberikan pasti akan Mereka berikan"

Bi ranum masih terus berusaha meyakinkan sembari membujuk rayhan agar tidak ikut balapan malam ini

"Pokonya ray mau ikut bi, ini yang ngajak tanding musuh ray masa iya ray ngga ikut bisa turun harga diri ray dimata mereka"

Ucap rayhan sambil mulai memakai jaketnya

"Tapi den b-----"

"Pokonya bibi diem aja, ray bisa Jaga diri ko tenang aman deh semua. Ray berangkat bi assalamualaikum dadah bibi"

Rayhan pun keluar rumah dan menghidupkan motor ninja warna merah milknya, memang rayhan lebih suka naik motor dari pada mobil karna menurutnya lebih simple.

Setelah beberapa menit rayhan pergi dengan motornya, reyhan turun kebawah untuk makan malam

"Bi, ray mana?"

WITH YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang