Chapter 18

4.8K 229 11
                                    

"Bagaimanapun mempertahankan hubungan, bila hanya sepihak yang berjuang pada akhirnya akan lelah dan menyerah juga"

~salsa khairana al-bar

"Salsa"

"Reyhan"

Salsa benar benar tak mengerti apa yang terjadi, dia bingung kondisi hatinya entah seperti apa sekarang. Baru kemarin dia dan pria yang sedang ada di hadapanya ini saling berjanji tapi sekarang? Siapa yang mengingkari? Salsa benar benar kecewa pada pria di depanya itu

"Hm rey kamu kenal sama cewe glandangan ini? "

"Dia adik kelas ku di sekolah wa, dan dia bukan gelandangan"

Apa yang barusan salsa dengar? Hanya adik kelas? Dan bahasa apa yang reyhan dan cewe ini katakan? Aku-kamu? Siapa gadis itu? Salsa benar benar tak mengerti.

"Maaf? Ada perlu? Kalo tidak saya permisi"

Ucap salsa dingin dan berusaha setengah mati menahan air matanya itu.

"Sorry ya, gue ngga tau kalo lo adik kelas nya rey"

"Udah ngga papa wa, kan kamu ngga tau pasti salsa maklumin lah"

ucap reyhan sembari mengelus penuh sayang rambut gadis itu dan menutup kaca mobil miliknya lalu beranjak pergi dari hadapan salsa

Deg

Hati salsa benar benar hancur sekarang, air mata yang berusaha ia tahan tak terbendung lagi. Bagaimana bisa hatinya kuat melihat lelakinya bersama gadis lain dan tidak mengakui dirinya? Bagaimana bisa lakilaki itu berbohong padanya? Bagaimana bisa semua ini bisa terjadi?

Salsa pun memesan taxi online untuk pulang ke rumah. Selama di taxi salsa hanya menangis dalam diam, air matanya tak berhenti mengalir dadanya sesak bukan main sangat menyedihkan. Setelah turun dari taxi salsa pun segera membayar taxi tersebut dan masuk ke dalam rumah dalam keadaan yang kacau.

"Lho de lo kenapa? Matalo ko bengkak gitu?"

Tanya bang thariq yang hanya di jawab gelengan lemah dari gue

"Lo habis jalan kan sama rey? Lo diapain sama dia?"

"Gue gapapa bang gue cape mau istirahat, bilang ke bunda gue ngga turun makan malem ya nanti"

Ucap gue sembari naik lewat tangga manual (apaan lagi tangga manual! Ya itu lah kalo readers pinter pasti paham).

Setelah sampai di kamar, gue langsung masuk kamar mandi dan berendam di bath tub selama 2 jam. Gue berusaha bikin fikiran gue fresh again dan lupain kejadian tadi. Bunda sama ayah ngga pernah ngajarin gue buat jadi cewe lemah.

"De? Lo di dalem?"

Suara bang thariq terdengar dari luar kamar mandi sambil ngetuk pintu kamar mandi.

"Hm nanti gue keluar bang gue gpp"

"Sriusan? Lo lg ngapain sih? Jangan buat gue khawatir"

"Apa sih bang alay banget gue ngga papa juga"

Ucap gue sambil membuka pintu kamar mandi dan dengan menggunakan handuk kimono yang membalut tubuh gue.

"Lagian lo lama banget di dalem kamar mandi"

"Ishh lebay lo bang, sono keluar dulu gue mau ganti baju dulu"

"Oke abis itu gue mau ngomong sama lo. Waktu lo pake baju cuma 15 menit dari sekarang "

"Iya elah bang"

Setelah itu bang thariq keluar dari kamar gue. Dan setelah bang thariq keluar gue pun mulai ganti baju menggunakan piama tidur bergambar unicorn ungu dan rambut di cepol asal.

WITH YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang