Chapter 30

4.9K 219 4
                                    

"Dulu kita pernah saling ada untuk berbagi rasa,tapi sekarang semuanya berbeda"

~Reza zakariya

Hari ini adalah hari dimana festival seni akan di laksanakan. Festival tersebut akan di laksanakan di halaman sekolah SMA GARUDA. Semua murid yang ikut berpartisipasi menampilkan keahliannya di bidang seni pun sedang bersiap di belakang panggung.

"Sal udah hafal dialognya? "

"Semoga sih hafal soalnya persiapannya kan mepet banget tik tau sendiri "

"Tapi kuy, kalo ngga hafal gue ada saran sih semoga bisa nge bantu"

Usul meli dan mendapat respon penasaran dsri desti atika dan salsa

"Apaan tuh"tanya desti

"Minta doa sama yeti sapa tau kan dia bisa bantu pake keajaiban"

Sontak desti menampol jidat meli agak keras karna kesal

"SAKITT WOY"

"Lagian ya mey! Lo itu punya imajinasi ke tinggian bisa dibilang hampir gila deh"

"Tau noh! Yeti sapa lagi srius ini mell etdah"

Atika dan desti benar benar kesal setengah mati kepada temanya meli. Bagaimana bisa meli masih berbicara soal alam mimpi yang tak akan pernah habis.

"Gue juga srius, kata thariq yeti itu baik hati dan tidak sombong udah gitu rajin menabung pula"

"MELI!! YETI SIAPA SIH! OTAK LU GA WARAS WARAS PERASAAN"

akhirnya atika berucap dengan nyolot dan berteriak, kesabaran nya serasa habis menghadapi kelakuan absurd sahabatnya ini.

"Hust diem ih brisik aja minta di sumpel?"ucap desti

"Sal, gimana udah siap buat dramanya?"

Tiba tiba reza datang menghampiri salsa, desti atika dan meli

"Gue ngga tau za tapi gue berusaha lah pasti"

"Oke, semoga kita bisa jadi patner yang baik hari ini"

Ucap reza sambil mengelus Puncak kepala salsa pelan sambil tersenyum manis, salsa pun membalas senyuman reza tak kalah manis. Namun belum lama salsa tersenyum tiba tiba sebuah tangan kekar menarik tubuh salsa menjauh dari reza.

"Jangan pernah sentuh cewe gue"

Ucap reyhan dengan nada dinginya yang menusuk ditambah tatapan nata elang nya yang kelewat tajam. Reza menatap tak suka ke arah reyhan. Sedangkan salsa dan ke tiga temanya hanya bisa diam membisu

"Gue sama salsa itu temenan dari kecil, so? Lo ngga ada hak buat nglarang gue deket sama salsa"

"Dia punya gue sekarang"

"Trus? Mentang mentang lo cowonya salsa lo bisa ngekang salsa buat ngga boleh deket deket gitu sama gue? Ngaca rey! Lo sama nadzwa sedeket apa?! Bahkan lebih dari kedekatan gue sama salsa! Apa salsa pernah nglarang lo buat ngedeketin nadzwa dengan alesan sekarang salsa cewe lo?! nggak kan! Lo terlalu kekanak kanakan buat milikin salsa yang perfect!"

Reza mengucapkan semua kata itu dengan tersulut emosi.

"Apa peduli lo? Ini masalah gue sama salsa! Ini hubungan gue sama salsa! Jadi lo ngga ada hak buat ikut campur!"

jawab reyhan masih dengan nada dinginya, namun tanganya perlahan terkepal karna ucapan reza yang memang ada benarnya. Salsa semakin terdiam bahkan sekarang menunduk, karna memang salsa yang menceritakan semua hal itu kepada reza tapi salsa tidak pernah berfikir kalau reza akan berbicara semua ini kepada reyhan.

WITH YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang