Bab 5

6.8K 248 8
                                    

Rasanya gak perlu ngemis vote dan koment yaa. Seikhlasnya ajh yang mau. Aku juga bukan penulis handal tapi aku berusaha bikin yang terbaik buat karyaku


"Ehem lama tidak berjumpa..." katanya memecah keheningan. Aku tetap tak menjawab dan tak mau melihatnya.

"Lis..." dia berjalan mendekatiku dan aku otomatis mundur.

"Jangan mendekatiku!" ucapku tegas.

"Lis maaf," ucapnya dan dia telah berhenti mendekatiku.

Aku tak menjawabnya dan beruntung liftnya berhenti, aku telah sampai. Aku bergegas keluar lift tanpa melihatnya.

Aku menarik nafas dalam-dalam. Aku pikir aku akan kehabisan oksigen saat disana. Aku benar-benar menahan nafas karena ketakutanku yang besar.
Aku takut berdua dengan seorang cowok dan apalagi itu orang yang membuatku trauma.

Aku memejamkan mataku dan kemudian dikejutkan oleh Jisoo.
"Lisa!" ucapnya sembari memelukku.

"Lepasin astaga," ucapku kesal.

"Aku di ajak bicara sama Ceo tadi dan dia nanyain kamu."

"What?!" aku kaget lagi.

"Kamu kok kaget? Kamu suka ya sama dia?"

"Yakali goblok. Cuman kaget ajh." Aku menggetuk kepalanya sambil meninggalkan nya.

"Hehe... tapi tadi dia nanyain rumah kamu loh dan aku jawab ajh seadanya."

"APA?" aku berteriak kencang sampai membuat orang-orang melihatku.

"Maaf!" ucapku kepada mereka dan berlari ke mejaku.

Aku segera membenamkan kepalaku. Aku takut jika chan datang ke rumahku.

"Lis kamu kenapa sih? Mungkin Ceo kita tertarik sama kamu."

"Jis, mending kamu diam deh. Aku kesal sama kamu." Aku tiba-tiba jadi kesal dengan Jisoo saat ini.

***

Aku pulang. Seperti biasa kesunyian menyambutku. Rasanya aku ingin memanggil adikku Yerin kesini agar tiap pulang kerja aku tak kesepian lagi.

To: Yerin
Yerin, datang ke rumah kakak ya. Kakak bosan sendiri.

Yerin
Okey kak!

Aku segera merapikan rumahku. Mandi, memasak dan menyiapkan cemilan di meja depan Tv.

Setelah semuanya beres aku menonton Tv. Belum lama menonton aku mendengar suara bel dan kupikir itu Yerin.

"Yer...." ucapku bersemangat saat membuka pintu, tapi saat melihat siapa yang datang aku terdiam.

Aku segera keluar dan menutup pintu. Aku tak mau sampai dia masuk ke rumah ku. Aku takut.

"Ada apa?" ucapku dengan ekspresi datar.

"Aku mau minta maaf, Lis. Aku benar-benar menyesal. Aku tau aku tak pantas, tapi tolong maafin aku benar-benar menyesal," ucapnya memohon.

"Aku tak punya waktu mendengar maafmu Chan, pulanglah."

"Nggak lis. Aku gak akan pulang sebelum kamu maafin aku."

"Terserah chan. Aku gak bisa maafin kamu." Aku masuk ke dalam rumah dan menguncinya

Taku, ngili dan perih. Itu lah yang kurasakan sekarang. Aku bersandar di pintu. Jantungku berdebar tak beraturan seperti baru saja berlari 1 km. Aku benar-benar masih takut bertemu dengannya.

Tiga puluh menit kemudian ada lagi yang membunyikan bel dan kulihat ternyata itu Yerin.

"Yerin~ah!" aku berhambur memeluknya.

"Hehe... Kakak pasti sangat merindukanku," ucapnya sambil terkekeh.

"Sangat!" ucapku sambil tersenyum.

Dia pun tertawa dan kami masuk ke rumahku.

"Btw, tadi aku melihat cowok tampan di depan. Aku pikir dia dari tempat Kakak."

"Nggak kok. Mungkin dari tempat tetangga kali."

"Iyaa kali yah." Dia manggut manggut.

"Gimana kuliah mu?"

"Lancar, kak aku haus," ucapnya sambil mempoutkan bibirnya.

Aku tertawa melihatnya. "Haha iyaa bentar kakak buatin minum yaa."

"Okey Kak!" ucapnya girang

Aku kembali kedepan dan melihatnya yang sibuk dengan hpnya. Aku meletakkan jus jeruk yang kubuat di meja.

"Kamu liatin apaan, Rin?"

"Ooh ini kak, aku lagi liatin berita terbaru Exo."

"Kirain penting ckck...."

"Ini penting tau!"

"Nggak penting!"

"Penting!"

"Iyaa iya buatmu."

Dia pun tersenyum sambil meminum jus nya.

***

Aku dengar dari jisoo, asistennya Chan resign. Lalu siapa yg akan jadi asistennya kali ini?

Aku menggelengkan kepalaku, untuk apa aku mikirin cowok brengsek itu. Aku kembali mengerjakan tugasku, membuat laporan keuangan. Aku bekerja dibagian keuangan.

Aku akan bercerita sedikit. Dulu aku memang kuliah di jurusan pend. Bahasa dan sastra Indonesia. Akan tetapi setelah kejadian aku diperkosa oleh mantan kekasihku, Chan. Aku memilih berhenti.

Setelah orangtuaku tau, mereka memaksaku kuliah lagi. Aku pun kuliah jurusan Akuntansi. Itu lah sebabnya aku bisa bekerja di perusahaan sekarang bukan menjadi guru.

"Woy ngelamun ajh sih." Jisoo mengagetkanku.

"Ck, mungkin kalo aku punya riwayat penyakit jantung kamu udah lama masuk penjara."

"Hahahaha..." Dia tertawa. Astaga, memang orang satu ini sudah gila.

"Ini udah jam makan siang lis. Makan yok."

"Enggak ah males, duluan ajh tar kalo aku lapar aku nyusul."

"Hmm trus temanku makan siapa?"

"Tuh banyak cogan, paling juga sama gadak teman makan."

"Right! Aku pergi dulu sahabatku muachh..."

Dia pergi meninggalkan ku. Mengejar karyawan lain yang menuju kantin.
Belum lama dia pergi, seseorang datang mendekatiku. Aku pikir itu dia dan ternyata.

"Makan siang bareng yok," ucapnya sambil tersenyum. Senyum hangat yang membuat jantungku berdegup sangat kencang.




To be continued.......

Fix You (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang