Bab 20

1.8K 64 8
                                    

Chan menarik kerah baju Sehun dan membawanya keluar club.

Satu pukulan berhasil mengenai pipi Sehun. Hal itu membuat emosi Sehun tersulut dan dengan liar dia memukul Chan tak kalah kuat. Chan tak terima Sehun memukulnya. Dia pun terus menerus memukul Sehun. Sehingga wajah Sehun menjadi biru, sudut bibirnya juga mengeluarkan darah.

"Lo tau kan Lisa pacar gue? Ngapain lu cium-cium pacar gue hah?"

"Ck, biar lo bisa sadar diri yang lebih berhak atas Lisa gue bukan lo. Lo gak pantes buat Lisa."

"Apa maksud lo ngomong gitu hah?"

Satu pukulan mendarat di pipi Chan hingga membuatnya telentang.
"Ini karena lu udah nyakitin Lisa."

Sehun kembali menarik kerah Chan. Kini dia memukul perut Chan.
"Ini karena lu udah hancurin masa depan Lisa."

Chan berusaha bangkit, namun Sehun langsung menendang perutnya.
"Lu gak akan bisa hancurin Lisa lagi. Cukup buat 19 tahun lalu."

Sehun pergi meninggalkan Chan yang masih kaget dengan ucapan Sehun. Itu artinya Sehun tau masalah 19 tahun lalu.

_______________________________________

Dilain tempat Lisa berusaha memuntahkan isi perutnya, dibantu oleh Ryan.

Huekk... huekk... huekk...

"Ck, udah tau gak bisa minum alkohol, tapi masih ajh diminum," gumam Ryan.

Setelah Lisa selesai memuntahkan isi perutnya, Ryan memapah Lisa untuk dibawa pulang. Namun, sampai di depan Club, Chan yang tidak mengenal Ryan langsung tersulut emosi. Dia mengira Ryan pria hidung belang.

"LEPASIN PACAR GUE!"

Ryan menyerngitkan alisnya. "Lisa pacar kamu?"

"Iya dan lo siapa berani-beraninya nyentuh dia ha?"

"Aku teman dia waktu kuliah di jurusan bahasa Indonesia."

"Oh yaudah sini Lisa." Chan mengambil alih memapah Lisa dan membawanya pulang ke apartemennya.

Eunggg.....

Lisa melenguh merasakan tubuhnya yang lemas. Mungkin ini karena efek alkohol yang ia minum. Matanya terbuka lebar menyadari ia tak berada di kamarnya. Dia memeriksa pakaiannya yang masih lengkap. Lalu, ekor matanya menangkap seorang laki-laki dewasa yang tidur di sofa. Dia adalah Chan.

Lisa pun menghampiri Chan dan mengusap pipinya hingga membuat Chan terbangun.

"Morning Chan!" ucapnya semangat.

Namun, bukannya mendapat sapaan balik, Chan malah mengalihkan pandangannya hingga membuat Lisa bingung.

"Kamu kenapa Chan?"

"Chan jawab aku!"

"Chan kok kamu gak natap aku? Biasanya kamu selalu natap aku. Apa sekarang langit-langit itu udah lebih indah dari aku?"

"Chan ja---"

Chan duduk dan menatap Lisa. Tatapan nya tersirat kesedihan, kekecewaan dan kerinduan. Semuanya bercampur aduk.

"Kenapa kamu buat aku kayak gak berguna Lis? Ngapain kamu ke Club semalam sama Sehun sampe ciuman gitu? Kamu mau buat aku cemburu? Selamat kamu berhasil." Chan mengalihkan pandangannya lagi.

"Chan bukan gitu. Aku kemarin lagi banyak pikiran. Aku gak ciuman sama Sehun. Aku gak punya maksud buat kamu cemburu," ucap Lisa dengan suara pelan.

"Halah... kamu gak cerita sama aku masalah kamu, tapi kamu ceritain sama Sehun. Benerkan? Sebenarnya kamu anggap aku apa?" suara sehun meninggi.

"Aku gak cerita apa-apa sama Sehun Chan. Kamu pacar aku, orang yang aku sayang."

"Bohong Lis! Sehun gak mungkin tau masalah 19 tahun lalu kalau gak kamu kasih tau atau kamu masih dendam sama aku?"

"Aku gak tau Chan, aku gak bilang apa-apa sama dia."

"Terus dia tau darimana? Kamu belum maafin aku?"

"Aku gak tau Chan. Aku udah maafin kamu."

"Lis, sebaiknya kita break dulu deh. Supaya kita tau berapa penting aku sama kamu dan sebaliknya."

"Chan... tapi kenapa harus break? Kita bisa kok selesaiin masalahnya sekarang."

"Aku pusing Lis, kamu gak tau kan apa yang Sehun bilang sama aku kemarin?"

"Sehun bilang apa?"

"Dia bilang aku gak pantes sama kamu Lis."

"Kenapa dia bilang gitu?"

"Kamu tanya ajh sama dia"

Chan meninggalkan Lisa bersamaan dengan itu handphone Lisa bunyi.

Ryan

Aku tunggu jam 10 di kafe Elisha. Kamu utang penjelasan sama aku.

"Maksud Ryan apa?" gumam Lisa.

"Chan aku pulang!" teriak Lisa.

***

"Kenapa, Yan?"

"Kamu semalam di club sampe mabuk gitu kenapa Lis?"

"Kok kamu tau?"

"Aku yang bantuin kamu muntah-muntah, aku yang mapah kamu sampai ketemu pacar kamu itu. Kamu lupa?"

"Aku gak ingat apa-apa semalam."

"Kamu gak diapa-apain pacar kamu itu kan?"

"Enggak kok, btw kamu cerewet juga yaa hehehe...." Lisa terkekeh melihat ekspresi Ryan.

"Enggak tau."

"Tadi itu cerewet namanya. Btw gimana kuliah kamu?"

"Lancar kok... oh iya buku aku terbit minggu depan, mau gak?"

"Mau mau sekalian tanda tangannya."

"Siap. Nanti pas bukunya udah terbit kamu orang pertama yang aku kasih."

"So sweet banget sih." Lisa tertawa puas, dia ingin melupakan sejenak masalahnya.

Part 2 nya nyusul yaa.

Terimakasih telah mampir!

Fix You (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang