Bab 22

1.5K 58 0
                                    

Chan memandangi kepergian Sehun. Dia benar-benar tak bisa menahan emosinya tadi. Saat Sehun sudah benar-benar pergi dia mengusap wajahnya kasar.

Sudah seminggu di rumah sakit, namun Chan tidak merasa lebih baik. Dulu sehari setelah menginap di rumah sakit, dia ingin pulang. Namun, perutnya yang tiba-tiba sakit membuatnya harus bertahan di sana sampai sekarang. Lambungnya menipis, ini terjadi akibat ia selalu telat makan.

Chan tampak lemah. Dia menatap ponselnya, berharap orang yang di tunggunya menelpon. Dia sangat merindukan Lisa saat ini. Rasanya ia ingin keluar dari sini dan menemui Lisa. Namun, lagi-lagi dia terlalu lemah hanya untuk duduk saja.

Lama termenung. Sebuah panggilan di layar handphonenya membuatnya mengukir senyum tipis di bibirnya.

"Lis..." panggil suara lemah itu.

"Maaf Chan, tapi kita harus mengakhiri semuanya." Jantung Chan rasanya berdetak dua kali lebih kencang. Apa yang ia dengar barusan bukan hal yang ingin ia dengar selama ini.

"Harus ya, kamu bilang gini pas aku lagi gak berdaya kaya gini?" suara Chan lemah diiringi dengusan khas Chan.

"Maaf Chan, tapi orang tuaku gak ngasih restu. Mereka menolak kamu. Mereka udah tau semuanya."

Lisa berusaha tampak biasa saja saat mengatakannya, namun nyatanya hatinya terluka begitu dalam. Hal yang ia tutupi sejak 6 tahun lalu telah terbongkar.

Dan... orang tua mana yang mengijinkan anaknya bersama orang yang pernah menyakitinya?

"Lis... maafin aku. Aku bakalan minta maaf sama orang tua kamu dan aku bakal ngelakuin apapun, tapi tolong jangan akhiri hubungan ini."

"Maafin aku Chan. Papa pernah bilang dia akan membunuh orang yang menyakitiku kala itu. Aku gak mau papa masuk neraka karena bunuh kamu."

"Dan kamu mau liat aku terbunuh oleh keputusanmu ini?"

"Maaf chan, mungkin ini yg terbaik."

Panggilan terputus. Chan menatap nanar handphonenya. Dia tertawa, tapi menangis. Air matanya luruh begitu saja.

"Harusnya kita berjuang sama-sama, Lis." Chan menangis tanpa isak. Bahunya bergetar.

Setiap perbuatan memang selalu ada balasannya. Mau itu perbuatan baik maupun buruk. Sama halnya yang dialami Chan saat ini. Ini adalah balasan perbuataannya 6 tahun silam.

Maaf baru update. Mulai besok aku bakal update tiap hari. Kalau lupa tagih ajh. Terimakasih.

Fix You (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang