Part 24

1.5K 64 0
                                    

Sebuah pesan masuk. Chan melihat ternyata itu informasi tentang keluarga Lisa. Dia pun membaca semua informasi yang ia dapatkan.

Saat ini hal yang perlu dia lakukan yaitu menjumpai Ayah Lisa dan menjelaskan semuanya kemudian minta maaf.

Memamg seberapa pun ia menjelaskan pada orang tua Lisa. Ia yakin akan sulit mendapatkan maaf dari mereka, tapi ia harus mencoba dan mempertahankan Lisa.

"Kamu siapa? Ada apa ingin bertemu saya?"

"Maaf pak, saya Chan."

Ayah Lisa terkejut, namun ia segera mengganti rautnya dengan dingin.

"Ada apa menemui saya?"

"Saya ingin minta maaf, Pak."

"Terlambat! Saya tidak sudi memaafkan anda!"

"Pak, maafkan saya," kini Chan sudah berlutut di hadapan ayah Lisa.

"Hidup ini kejam. Lalu, anda dengan mudahnya muncul sekarang dan minta maaf pada saya? Apa tujuan anda?"

"Saya ingin menikah dengan putri bapak, saya sangat mencintainya. Dulu saya khilaf, Pak. Saat itu umur saya terlalu muda, jadi saya belum ada sikap tanggungjawab. Maafin saya, Pak."

"Saya tidak bisa memaafkan Anda dan saya tidak sudi putri saya menikah dengan Anda. Dan... satu hal yang perlu Anda tau, saya akan menikahkan putri saya dengan pilihan saya. Tidak dengan Anda."

"Pak saya mohon, maafin saya. Jangan nikahkan Lisa dengan siapapun, saya sangat mencintai Lisa."

Chan tidak perduli sekarang ia memohon bagai tak punya harga diri. Ini salahnya, ini dosanya. Dia harus membayarnya.

"Saya sibuk, Anda tidak tau aturan, datang ke sekolah dan menggangu saya."

"Pak, saya akan datang ke rumah bapak nanti malam. Saya akan minta maaf kepada seluruh keluarga bapak."

Ayah Lisa tak menghiraukan. Dia tetap berjalan angkuh melewati Chan. Sebenarnya ia tak tahan melihat Lisa yang menangis tiap malam, tapi ia tak bisa memaafkan laki-laki itu.

Chan kembali ke mobilnya. Dia tak akan menyerah, dia tau ayah Lisa sebenarnya punya hati yang lembut. Dia yakin, dia akan segera meluluhkan hati ayah Lisa.

Saat ini, ia akan mengatur untuk langsung ke rumah Lisa nanti malam.

***

"Kenapa wajah kamu kusut gitu? Siswanya bandel?"

"Enggak kok, tadi Chan nemuin aku."

"Serius, Pah?" ucap ibu Lisa kaget.

"Iya dan dia bilang nanti malam akan ke sini."

"Ngapain? Aku pernah bilang sama Lisa biar nyuruh Chan ke sini, tapi dia gak datang."

"Aku juga gak tau. Tadi dia minta maaf sampe mohon-mohon gitu. Dia udah tau Lisa akan kita jodohkan."

"Apa Lisa yang kasih tau dan nyuruh dia minta maaf?"

"Papa juga gak tau."

"Sebenarnya Mama juga kasian sama Lisa. Kayaknya mereka saling mencintai. Gak baik kalau kita terus melarang mereka seperti ini."

"Aku pengen kasih pelajaran buat Chan. Mama kan tau sendiri, Papa gak benar-benar mau menjodohkan Lisa. Ini cuman gertakan. Papa juga gak mau Lisa terus-terusan nangis."

"Pukul saja dia nanti malam. Kalau dia masih balik ke sini berarti dia beneran sayang sama Lisa."

"Aku akan pikirkan."

"Papa mandi gih, aku buatin kue kesukaanmu."

"Okey sayang."

Ibu Lisa kembali melihat Lisa yang murung di kamarnya. Ia sedang mogok makan.

Meski begitu Lisa tak mengunci kamarnya. Ia tak mau orangtuanya semakin khawatir.




Fix You (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang