Sudah seminggu Lisa tak masuk ke kantor, membuat Chan galau. Apalagi ia sebenarnya sudah menerima surat resign yang Lisa taruh di mejanya. Dia sudah menelpon Lisa berkali-kali, namun operator lah yang menjawab. Dia ingin tau alasan Lisa mengundurkan diri.
Chan menatap jalanan dari balkon kamarnya. Dia merasa bersalah.
"Kamu kenapa, Lis?"
"Aku rindu sama kamu."
Handphonenya ia lihat sesekali, lalu ia menengadah. Tangannya bertumpukan ke pembatas balkon.
"Kamu dimana, Sayang?"
Pagi telah berlalu dan siang telah tiba. Namun, Chan sama sekali tak bergerak dari tidurnya. Tubuhnya panas, sepertinya ini karena semalam ia terlalu lama di balkon kamarnya.
Tok...Tok...Tok....
Keberuntungan sedang berpihak pada Chan.
Sekali, dua kali, tiga kali, tak ada yang membuka pintu membuat Sehun merasa khawatir. Ia pun menelpon Chan berkali-kali.
"Halo...." suara lemah Chan tampak jelas di ujung sana.
"Chan... halo kamu kenapa?"
"Aku gak tau, buka ajh pintunya. Sandinya 011619."
"Okey."
Sehun kaget melihat Chan yang terkulai tak berdaya. Dia pun segera memapah Chan dan membawanya ke rumah sakit.
"Lis, Chan lagi sakit."
"...."
"Kamu kok diam sih? Gak niat jengukin dia?"
"Aku gak dibolehin papa keluar, Hun." suara lemah Lisa menjawab pertanyaan Sehun.
"Kenapa?"
'Karena kau mengadu, kau tak seharusnya mengurusi urusanku, Hun!' Batinnya berteriak.
"Aku gak tau."
"Okey deh, kamu mau sampaiin salam buat dia?"
"Semoga dia cepat sembuh."
"Okey, nanti aku sampaiin."
Sehun kembali masuk ke kamar Chan. Di sana ia masih mendapati Chan menatapnya seolah meminta penjelasan.
"Hm... lu gak mau bilang makasih?"
"Makasih."
"Nah, kalau gitu kan bagus. Gue emang penolong," sombong Sehun membuat Chan memutar bola matanya.
"Oh iya, btw ini tadi Lisa bilang semoga lu cepat sembuh."
"Dia gak datang?"
"Kayaknya sih enggak."
Chan kembali muram.
Sehun menatap Chan dalam. "Sebenarnya gue kesal sama lo Chan."
"Kenapa?" balas Chan.
"Lo ngerusak Lisa waktu umur 19 tahun dan lo gak mau tanggung jawab, ck."
Chan diam. Sepertinya ia sedang memikirkan sesuatu.
"Lo tau? Dulu Lisa cinta banget sama gue, tapi gue gak pernah manfaatin itu. Sejak kelas 2 SMA sampe kuliah semester 2 dia terus ngontak gue, nanya kabar gue lah, dll. Lisa juga waktu SMA pernah ungkapin perasaannya sama gue, tapi gue pengen lindungin dia." Sehun diam sejenak, lalu melanjutkan perkataannya. "Lo tau kan, gue juga brengsek waktu di London. Gue sayang sama Lisa. Gue gak rela lo nyakitin dia."
"Kenapa lo bilang itu ke gue?"
"Biar lo sadar sebrengsek apa lo."
"Ck, gue lagi sakit gak butuh ceramah."
"Putusin Lisa."
"Apa maksud lo?" Chan berucap sinis.
"Kayaknya sekarang gue tertarik sama Lisa."
"Ck, lo kira semudah itu? Lisa gak bakal pernah putus sama gue dan sebentar lagi kita bakal nikah."
"Hahaha... percaya diri sekali."
"Gue gak suka lo ngurusin hubungan gue sama Lisa."
"Gue sahabat Lisa."
"Gue pacarnya!"
"Haha... cuman pacarkan?"
"Pergi lo!"
"Gue yang nolongin lo kalau lo lupa."
"Gue bilang pergi!" Gelas yang berisi air tadi minum kini sudah tak berbentuk lagi.
Sehun meninggalkan Chan yang masih tersulut emosi. Sejak Lisa tak ada kabar, dia benar-benar seperti orang yang hilang arah.
To be continued....
Maaf updatenya lama:(
Lagi ada kesibukan di rumah.Terimakasih telah mampir....
![](https://img.wattpad.com/cover/181225428-288-k347644.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fix You (Tamat)
FanfictionTahap revisi. "Kau jahat! Apa yang kau lakukan?! Kau merusak masa depanku." "Ssstt diamlah. Aku akan bertanggung jawab padamu." "Aku membencimu!" Cerita ini murni hasil imajinasi. Jadi tidak perlu takut pacaran karna cerita ini. ~Author Cover by @Ka...