Bab 27

1.9K 58 0
                                    

"Chan...."

"Kenapa sayang?" Chan yang baru bangun langsung menghadap istrinya Lisa.

"Mandi, abis tuh turun makan."

"Eh... kamu dah masak? Padahal tadi mau ngajak makan di luar."

"Udah, males keluar."

Lisa langsung meninggalkan kamar dan menyiapkan makanan di meja.

Sambil menunggu Chan, Lisa memainkan handphonenya. Sesekali dia tertawa karena hal yang lucu di instagram.

"Morning, Sayang," ucap Chan sambil mencium pipi Lisa.

"Morning too, Chan. Hmm... udah wangi. Yok makan."

"Iya yok."

Mereka makan tanpa suara, memang Lisa selalu diajarkan orang tuanya untuk makan tak bersuara.

"Enak," ucap Chan setelah selesai makan.

"Siapa dulu dong yang masak." Lisa dengan bangganya menepuk-nepuk dadanya.

"Istriku lah."

Perkataan Chan sukses membuat pipi Lisa bersembu merah.

"Ciee blushing," goda Chan.

"Enggak tau." Lisa menutup wajahnya dengan tangannya.

"Udah-udah sini Sayang." Chan menghampiri Lisa dan mengusap rambutnya dengan sayang.

"Gimana yang semalam? Sakit?"

"Uhuk... uhuk...." Lisa langsung terbatuk mendengar pertanyaan Chan.

Dia sangat tidak ingin membahas topik ini. Dia malu!

"Ini minum," ucap Chan sambil menyodorkan air di gelas.

"Makasih," ucap Lisa sambil buru-buru meminum air tersebut.

"Gausah bahas yang semalam."

Lisa mengambil langkah pergi dan membawa piring kotor.

Chan tersenyum melihat tingkah Lisa yang sangat pemalu.

3 tahun kemudian

Chan dengan setelan kantornya menciumi Lisa yang tertidur di Sofa.
Namun, hal itu tidak membuat Lisa terbangun.

Chan pun dengan gemas melahap bibirnya. Lisa melenguh, tapi tak bangun sama sekali.

Chan pun menggendong Lisa dan membawanya ke kamar. Dia membaringkan Lisa dan mencium keningnya.

Akhir-akhir ini Lisa sering murung dan mengeluh karena belum punya anak. Chan merasa sedih melihat Lisa seperti itu.

Chan membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaiannya dengan piyama.

"Chan, kamu udah pulang?" Lisa menggosok-gosok matanya dengan tangannya.

"Iya, maaf ya kamu kelamaan nunggu sampe ketiduran di sofa."

"Gak papa kok." Lisa tersenyum manis kepada Chan.

"Ayok tidur lagi, kamu pasti capek." Lisa menggeleng.

"Kenapa, Sayang?"

"Lisa pengen punya anak," ucap Lisa dengan mata berkaca-kaca.

"Jangan nangis lagi." Chan menarik Lisa ke dalam pelukannya. Sejujurnya dia pun ingin punya anak, tapi jika Tuhan belum mengijinkan mereka bisa apa.

Chan mengelus rambut Lisa dan menciuminya berharap bisa mengurangi kesedihan Lisa.

Lisa mendapat perlakuan seperti itu menjadi terbawa suasana dan semakin sedih. Dia merasa Chan pasti kesepian.

Lisa pun mendongak dan mencium Chan, kali ini bukan hanya ciuman biasa, tapi dia berani menggigit bibir Chan.

Chan menyadari keinginan Lisa. Dia pun membalas ciuman itu, ciuman yang menjadi lumatan-lumayan yang memuaskan.

Dan malam itu terjadilah malam yang panjang.

To be continued....

Fix You (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang