Bab 17

2K 84 3
                                    

Aku menyesal lari pagi hari ini. Aku jatuh. Kakiku terluka, dan sekarang aku terpaksa pulang dengan kaki pincang.

Tepat di depan apartemenku, aku melihat Rose sedang menekan bel apartemen Chan. Aku mencoba mengabaikan, tapi dia malah menyapaku.

"Lisa, kan?"

"Iyaa."

"Kamu tinggal disini?"

"Iyaa, aku duluan yaa."

"Eh, itu kaki kamu kenapa?"

"Jatuh."

"Semoga lekas sembuh," bersamaan dengan itu Chan keluar.

"Rose, Lisa ... Kaki kamu kenapa?"

"Gak papa kok, aku masuk dulu."

Tanpa menunggu lama, aku langsung masuk ke apartemenku.
Beberapa menit kemudian Chan datang dan membawa P3K.

"Makanya lari itu hati-hati, nih kan kamu juga yang kesakitan," ucapnya sambil mengobati lukaku.

"Hmm, teman kamu tadi mana?"

"Udah pulang, dia cuman anterin makanan kok. Katanya disuruh mama nya."

"Udah direstui ajh sama calon mertua yaa," ucapku sedikit menggoda.

"Kalau itu sih udah lama, cuman pengen ngelamar cewek lain ajh."

"Lah, kok gitu?"

"Aku sama dia kan cuman sahabatan, aku pengen lamar cewek lain, tapi takut ditolak."

"Siapa sih yang nolak kamu?"

"Itu sih masih dugaanku."

"Hm..."

"Udah selesai," ucapnya sambil membereskan kotak P3K itu.

"Makasih ya, Chan."

"Iya sama-sama ... Aku pulang dulu yaa."

"Hati-hati."

Aku masih pincang saat berjalan, rencana yang ku susun dari kemarin-kemarin gagal sudah.

Sehun is calling....

Aku segera menggeser layar hijau.

"Hallo little princess, shalom!" sapanya.

"Iyaa hallo hun, shalom!"

"Gereja jam 11 siang yaa."

"Kaki aku sakit habis jatuh."

"Pleasee, sejak kapan kaki sakit sedikit jadi alasan gak ke gereja?"

"Yaudah jemput ajh."

Aku bersiap-siap, hanya mamakai gaun putih selutut, tambah polesan make up tipis sudah membuatku tampak anggun.

Tak lama menunggu Sehun datang.

"Wow ... Sempurna."

"Sempurna!" ucapku sambil menaiki mobilnya.

"Kapan lamar jadi teman hidup aku, teman ke gereja mulu," ucapnya dengan senyum miring.

"Kamu maunya kapan?"

"Sekarang juga bisa, bajunya udah pas kok putih."

"Nanti kita daftar."

Sekian detik berikutnya tawa kami berdua sama-sama pecah.

Fix You (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang