Bab 21

1.7K 60 4
                                    

Lisa memasuki rumah biru tua itu. Rasanya dia sangat merindukan rumah ini, walaupun dia belum lama tak kesini.

Tadi ibunya menelponnya dan dengan cepat dia pulang ke rumah.

"Mama, Lisa pulang."

"Sini-sini duduk dulu."

Di sana sudah ada kedua orangtuanya dan juga saudaranya.

"Tumben pada ngumpul, kenapa ya?," tanya Lisa sambil duduk. "

"Biar Papa kamu yang bilang."

"Ada apa, Pa?"

"Lisa, kamu putri Papa. Papa sayang sama kamu. Papa pengen yang terbaik sama kamu. Papa gak ikhlas orang yang udah ngerusak kamu sekarang menjalin hubungan sama kamu. Papa mau kamu putus sama dia."

"Yerin juga. Kakak harus putus sama Chan. Yerin gak setuju," timpal Yerin.

"Kalian kok tau?" aku heran. Aku ingat aku tak pernah memberitahu keluargaku siapa orang yang sudah menyakitiku 6 tahun yang lalu.

"Sehun. Dia yang beritahu kami," ucap ibu Lisa lirih.

"Tapi... aku cinta sama Chan." Lisa menundukkan kepalanya tak berani menatap orang disekelilingnya.

"Papa gak akan pernah setuju, Lis. Kamu bisa dapat yang lebih baik dari dia. Dan... mulai besok kamu harus berhenti kerja disana."

"Tapi Pa, aku udah senang kerja di sana. Cari kerja yang bagus sekarang gak mudah, Pa."

"Papa gak akan biarin laki-laki brengsek itu nyakitin kamu lagi. Kalau dia benar-benar sayang sama kamu, harusnya dia meminta maaf terlebih dahulu kepada keluarga kita. Dia bukan laki-laki baik-baik, Lis."

"Chan itu baik Pa. Mungkin dia takut."

"Dia benar-benar pecundang. Pokoknya besok kamu harus berhenti kerja. Ajuin resign kamu besok!"

"Papa---"

"Udah Lis, gak ada gunanya kamu mohon-mohon sama Papa. Kamu tau sendiri kan gimana Papa kalau udah gak setuju?"

"Tapi kak---"

"Bakalan ada yang lebih baik lagi."

Lisa menangis. Dia sudah menduga ini akan terjadi. Orangtua mana yang merestui anak perempuannya menikah dengan laki-laki yang sudah menyakitinya?

"Lisa, suruh Chan kesini besok. Mama ingin bicara dengannya."

"Mama setuju kan Lisa sama Chan?"

"Tergantung. Jika dia udah berubah Mama akan merestui kalian."

"Yerin gak setuju!" Yerin menghentakkan kakinya dan meninggalkan tempat berkumpul mereka.

***

Lisa menatap kosong ke luar kamar. Sejak marahnya Ayah, Ibu, dan Yerin membuatnya tidak berselera melakukan aktivitas apa pun. Bahkan handphonenya tak ia perhatikan sejak tadi.

Dia harus memilih saat ini. Putus dengan Chan atau bertahan.


Part 2 nya nyusul besok.

Maaf updatenya lama.

Terimakasih telah mampir:)

Fix You (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang