Bab 18

2K 85 0
                                    

Aku berpikir hubunganku dengan Chan akan berubah. Namun, tadi pagi Chan masih menyapaku dengan senyum lebarnya yang kubalas hanya dengan senyum kikuk.

Begitu juga dengan tadi siang, dia tiba-tiba duduk di depanku. Hingga membuat Jisoo dan Dio kaget.

"Boleh gabung kan?" ucapnya sambil menatap kami satu per satu.

"Boleh kok, pak," jawab mereka berdua serentak. Sedangkan aku hanya diam karena tak tau harus merespon apa.

"Lis, boleh kan?"

"Eh ... boleh pak."

Keadaan makan saat ini hening. Beda jika hanya aku, Jisoo, dan Dio yang makan.

"Kok sepi sih?"

"Kalau lagi makan harus diam, pak." itu Jisoo yang menjawab.

"Sebenarnya saya sering kok lihat kalian makan sambil ngomong."

Aku ingin tertawa saat ini, tapi terpaksa ku tahan karena tak mau disangka aneh.

"Lis...."

"Iyaa pak?"

"Diam mulu," ucapnya sambil mengaduk-aduk makanannya.

"Makanannya gak salah pak, jangan diaduk-aduk terus, tapi dimakan."

Dia tersenyum, sangat manis.

"Kamu juga makan gih, makanan kamu juga dari tadi gak berkurang."

"Iya pak."

Sekarang Jisoo dan Dio menjadi penonton setia kami berdua.

_______________________________________

"Selamat pagi little princess," sapa Sehun tanpa bersalah yang sudah mengganggu minggu pagiku.

Aku masih mengantuk, tapi dia terus menekan bel hingga membuatku terbangun.

"Kamu ngapain sih pagi-pagi kesini? Aku masih ngantuk," ucapku sambil mengucek mataku.

"Dasar kebo! ... Aku tadinya mau ke tempat Chan sih, tapi dia gak ada."

"Harusnya kamu pulang."

"Ini kan pulang."

"Maksudnya?"

"Ini rumah aku kan? Kamu amnesia?"

"Ha?" Aku sangat ingin menjambak rambut sehun yang semakin panjang ini. Aku sungguh geram melihatnya yang makin hari makin menyebalkan.

"Kau kan istriku. Kau lupa?"

"Sehun~ah aku sangat mengantuk. Pulang sana."

"Ayoo ke kamar kita."

"Kau gila!"

Tawa Sehun menggelegar di penjuru ruangan. Dia benar-benar gila sekarang.

"Sungguh kau sangat lucu saat ini hahaha...."

"Shut up Sehun!"

Aku sangat kesal. Aku susah payah merencanakan minggu pagi ku tapi dia menghancurkannya lagi.

Ini keempat kalinya dia bersikap aneh, dalam 3 hari berturut-turut ini dia selalu mengganguku. Mengantarku setiap hari ke kantor dan menjemputku. Lalu, dia akan tinggal di apartemenku sampai aku bosan menyuruhnya pulang. Dia juga sering memanggilku dengan sebutan istriku. Aneh kan?

Aku telah selesai mandi. Sekarang baru pukul 6.30. Aku melihatnya sedang bersantai di sofa. Sampah berserakan dimana-mana.

"SEHUN....." teriakku frustasi.

Fix You (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang