9. Kecewa

289 154 26
                                    

-Selamat membaca cerita If You Know My Heart-

Happy 2k readers If You Know My Heart

***

I was disappointed,
but the disappointment was defeated by my love for you

oOo

Sudah dua hari setelah kejadian kemarin sore Azkia tidak pernah bertemu Anggara lagi. Azkia tidak tahu Anggara ada dimana dan bagaimana keadaannya. Azkia sampai bertanya pada perempuan blasteran yang dilihatnya dekat dengan Anggara, ya Katrina. Perempuan itu malah cuek dan tak menjawab sama sekali.

Azkia juga sudah bertanya pada Arnold, Eric dan Baim tapi mereka hanya menjawab Anggara sedang tak mau diganggu dan sedang berlatih intensif untuk perlombaan gokart.

Seperti sekarang saja ketika pelajaran berlangsung kepala Azkia benar-benar pusing memikirkan kejadian itu. Azkia sudah tak tahan, dia mengacungkan tangannya. "Pak Tio."

Pak Tio yang sedang menjelaskan pelajaran kimianya langsung mengalihkan perhatian kepada Azkia. "Ada apa?"

Pak Tio adalah guru yang paling tua diantara guru kimia lain. Beliau adalah guru kimia favorit seluruh sekolah karena beliau sangat penyayang dan sabar dalam menghadapi segala macam tipikal siswa dan siswi Garuda Cendekia.

"Pak izin meminta sesuatu," pinta Azkia, "Bapak saya ingin meminta soal kimia yang tersulit menurut bapak."

"Memang kenapa?" tanya Pak Tio.

"Saya pusing memikirkan sesuatu pak, jika saya mengerjakan soal kimia itu mungkin pusing saya akan teralihkan," jawab Azkia.

"Azkia?" Panggil Eka. "Lo enggak apa-apa"

Pak Tio menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kamu ini aneh, bukannya nanti nambah pusing? Bapak saja kalau sedang pusing lalu mengerjakan soal malah nambah pusing."

"Lagi putus cinta pak. Jadinya begitu pak," celetuk Ruski dari pojok sana. "Eh, lebih tepatnya cintanya belum berbalas."

"Lebih baik kamu dengarkan penjelasan Bapak dulu nanti juga di akhir pelajaran semuanya akan Bapak beri soal." Azkia menuruti perintah Pak Tio dan duduk kembali di tempatnya dengan senyum yang mengembang.

◆•••◆

Anggara menatap wajah Azkia. "Lo beneran suka gue?"

Senyuman Azkia mengembang. "Cinta lagi."

"Sebesar apa?"

Azkia menunjukkan telapak tangannya. "Awalnya sebesar ini."

Kemudian Azkia berdiri merentangkan tangannya. "Sekarang sebesar ini sampai gak bisa kewadahan."

Anggara juga ikut berdiri dan menatapnya tepat di mata Azkia. "Lo beneran sesuka dan secinta itu sama gue?"

Azkia mengangguk pasti.

Anggara memegang kedua bahu Azkia. "Kalau begitu mari Azkia."

"Mari untuk?"

"Menyudahi perasaan yang lo miliki untuk gue." Perkataan Anggara itu langsung menusuk Azkia.

"Aku pernah bilang kalau kamu bukan tuhan! Jadi kamu gak berhak dong buat ngelarang aku!" pekik Azkia, "Ini perasaan aku, bukan kamu!"

"Kalau kamu suka Katrina juga gak masalah kok," lanjut Azkia, "Aku gak akan mundur sebelum kalian berdua menikah!"

If You Know My Heart (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang