40. Win or Lose

78 45 5
                                    

Vote dan follow sebelum membaca
...
Selamat membaca
cerita If You Know My Heart

Playing Now | Tulus - Manusia Kuat


"Kalau lo mau jadi juara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalau lo mau jadi juara. Lo hanya bisa mengandalkan kemampuan lo, doa, dan keinginan untuk menang. Lo gak akan bisa dikalahkan oleh tekanan apa pun." -Derkara Nugraha Malik

oOo

Arnold duduk di rooftop restoran. Dia ingin sendiri terlebih dahulu. "Gue malu! Gue malu sering ngeluh karena Bunda udah gak ada."

"Gue gak akan setegar Aleo, gak akan sekuat Aleo, gak akan bisa hidup lagi kalau gue jadi Aleo!"

"Aleo juga udah gue anggap sebagai adik kandung gue. Ini gak adil untuk dia. Penderitaannya udah cukup sampai sini aja!"

"Belum lagi Azkia. Dia juga merasa bersalah atas kecelakaan itu dan dia terjebak di antara masalah hubungan ini!"

"Gue gak mau dia murung lagi!"

"Bangsat!"

Bugh

Arnold memukul tembok yang ada di depannya dengan keras. "Kenapa adik-adik gue menderita!" Dia menendangi tembok tersebut.

"Ar udah!" Aqilla menarik lengan Arnold. "Kamu kenapa Ar?"

Aqilla memegang kedua pipi Arnold dan menatapnya tepat di lensa mata Arnold. "Jangan buat diri kamu terluka kayak gitu."

Arnold langsung mendekap Aqilla. "Killa, gue malu!"

"Kamu malu kenapa sih Ar?" tanya Aqilla lagi.

"Killa, aku salah ya nyembunyiin rasa Anggara ke adik aku sendiri?" tanya Arnold yang masih ada dalam dekapan Killa.

Aqilla mengelus-elus punggung Arnold. "Kamu gak sepenuhnya salah Ar. Ini demi kebaikan semuanya. Ini demi kebaikan Azkia juga di sana. Supaya Azkia gak khawatir," jawab Aqilla.

Aqilla mengajak Arnold untuk duduk di tepi rooftop. Rambut panjangnya terurai panjang. Anak-anak rambutnya tertiup angin. Terlihat sangat cantik, secantik hatinya.

Arnold tersenyum tipis melihat wajah manis Aqilla yang tertimpa sinar matahari sore. "Sempurna," tutur Arnold tanpa bisa di dengar Aqilla.

Aqilla menggenggam kedua tanganyya. "Kamu kenapa? Cerita sama aku supaya kamu tenang dan gak kepikiran sendiri Ar," bujuk Aqilla.

"Kamu tahu, kenapa aku tadi teriak di depan Ayah lalu pergi?"

Aqilla menggelengkan kepalanya. "Aku gak tahu Ar."

"Papah kandung Aleo bukan Papah Dewa melainkan Om Gara." Arnold langsung masuk ke intinya tanpa ada prolog terlebih dahulu.

"Hah?" Aqilla cukup terkejut mendengar penuturan Arnold. "Om Gara ayahnya Anggara?"

If You Know My Heart (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang