19. Truth Or Dare

199 94 3
                                    

Selamat membaca cerita
If You Know My Heart

Playing Now | Tulus | Labirin

"Labirin itu sama seperti dengan hati dan juga kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Labirin itu sama seperti dengan hati dan juga kamu. Sama-sama rumit." - Anggara Putra Lazuardi.

oOo

Siang kini sudah berganti menjadi sore. Hembusan angin kian membesar. Di rumah Azkia, kini semua berkumpul karena besok mereka semua akan berangkat ke Bogor untuk liburan akhir tahun. Semuanya sibuk merapihkan tasnya.

Para perempuan akan tidur di kamar yang pintunya bertuliskan Azkia's room. Sedangkan para lelaki sebagian ada yang tidur di kamar Arnold dan juga di ruang keluarga yang tersedia sofa besar. Setelah semua beres mereka semua berkumpul di ruang keluarga.

"Nanti ada satu teman gue yang mau ikut. Dia nanti langsung kesana," ujar Anggara sambil memakan snack.

"Oh yaudah gak apa apa. Nanti tinggal pulangnya semobil ada yang lima orang dan ada yang enam orang. Kalau dianya gak bawa mobil," jawab Aleo yang sedang memainkan game online kesayangannnya bersama Arnold.

"Katrina?" Tanya Reon berbisik.

Anggara mengangguk sebagai jawaban.

"Kia masak dong. Laper nih," celetuk Eric.

"Emang adek gue pembantu lo hah," ujar Arnold.

"Tumben bela gue," batin Azkia.

Azkia melipat kedua tangannya di depan dada. "Boleh gue masakin. Tapi sesuai selera gue yah."

Arnold sontak menggelengkan kepalanya cepat. Semuanya menatap Arnold bingung, kenapa tiba tiba seperti itu. Azkia langsung beranjak ke dapur sendiri. Arnold masih bungkam, belum berbicara karena perkataan Azkia barusan.

"Ar, kamu kenapa," tanya Aqilla khawatir.

Arnold hanya bisa meneguk air liurnya, lidahnya kelu seketika. Aleo yang tahu mengapa Arnold menjadi seperti itu hanya bisa tertawa. Semuanya menatap mereka berdua bingung, yang satu ketakutan dan yang satu tertawa.

dua puluh menit berlalu, Azkia kembali ke ruang keluarga dengan membawa nampan besar. Nampan itu berisi panci berukuran sedang, mangkuk dan juga sendok.

"Ta daaa makanan siap!" Azkia langsung memberikan mangkuk kepada masing masing orang kemudian membuka tutup panci, harum cabai mulai menyeruak keluar.

"Muka gileee," teriak Baim heboh.

"Ini adalah pedesan mie. Isinya ada mie, bakso, sosis, ceker, sama sayur kol."

If You Know My Heart (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang