(COMPELETED)
Selamat datang semua pembaca wattpad :)
Diriku sangat menyukai hujan. Beruntungnya kita bertemu ketika hujan, namun pada akhirnya aku membenci hujan karena dirimu. Sebab kamu meninggalkanku dalam derasnya hujan dengan air mata yang men...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Eka Anjani Razian
*****
Secara batin dia depresi dan frustasi tapi secara fisik dia tersenyum dan tertawa, keep strong my boy.
oOo
Sendiri dalam keramaian itu sudah biasa karena kita seperti melihat suatu film layar lebar yang sangat nyata tapi kalau sendiri dalam kesepian itu sangat menyakitkan jiwa dan raga. Ada jalan yang membawa kita untuk melakukan suatu hal yang membawa kita ke dalam jurang yang gelap. ada juga jalan terang yang selalu membawa kita kepada kebahagiaan.
Azkia melamun terus. Makanan yang ada di depannya belum disentuh sama sekali. "Hei Kia kok ngelamun terus," tegur Anggara.
"Eh enggak kok Ga. Cuma lagi lihat pemandangan di depan," jawab Azkia.
"Di sebelah lo ada pemandangan yang tiada duanya juga loh."
Setelah acara ulang tahun yang dirayakan di rumah Azkia. Sekarang Anggara mengajak Azkia main ke rumahnya karena dia telah memasak makanan untuk Azkia. Azkia masih sering melamun walaupun sudah ditegur oleh Anggara. Azkia terus menatap ke depan kolam renang yang tenang sambil menyandarkan punggungnya di sofa.
"Ga, kamu mau makan sup ini buat aku gak?" Tanya Azkia. "Aku suapin."
"Kenapa gak suka yah?" tanya Anggara balik dengan lembut. "Ini buatan gue loh."
"Bukan begitu Ga. Aku kenyang banget," jawab Azkia, "Aku tahu kamu masak banyak hari ini buat aku. Aku juga mau minta maaf karena aku gak bisa habisin hari ini semuanya. Gimana kalau semua makanan yang kamu buat dibungkus buat aku?"
"Nanti basi Kia. Gak usah," sanggah Anggara. "Mending aku makan aja."
"Udah yang penting nanti aku makan Ga," jawab Azkia tersenyum. "Aku janji akan habisin semuanya."
Anggara tersenyum kemudian membawa tangannya untuk mengikat penutup mata pada Azkia. "Tutup matanya sebentar."
Anggara segera mengeluarkan sesuatu yang sudah dia siapkan kemarin. "Mau apa sih Ga?"
Anggara sudah meletakan semuanya di atas meja. "Kamu boleh lepas."
Azkia membuka penutup matanya. "Ini buat aku?" tanya Azkia sembari memegang kotak cincin tersebut.
"Enggak ini buat bunda aku."
"Ohh bagus banget pilihan kamu Ga. Aku suka. Pasti bunda kamu seneng deh dikasih cincin ini."
Anggara mengambil kotak cincin yang ada di tangan Azkia. "Coba deh gue pakein di jaru lo." Anggara tersenyum ketika cincin itu pas di jari manis Azkia.
