14. Permintaan Maaf

232 115 15
                                    

Playing Now | Walag - Maaf

Selamat membaca
cerita If You Know My Heart

"Kamu ingin minta maaf? Namun apa kamu tidak akan mengulangi kesalahan itu lagi?" -Azkia Servia Rezaldi-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu ingin minta maaf? Namun apa kamu tidak akan mengulangi kesalahan itu lagi?" -Azkia Servia Rezaldi-

oOo

Anggara langsung berlari ketika mendengar suara teriakan Azkia. Dia benar-benar menyesal mengungkapkan semuanya sekarang. Anggara tak akan memaafkan dirinya sendiri jika Azkia kenapa-napa.

Anggara langsung kalap ketika melihat Azkia tergeletak di lantai tangga terakhir. Dia juga sedang melihat Katrina yang sedang menepuk-nepuk pipi Azkia. "AZKIA!"

Anggara mendorong sedikit tubuh Katrina dan menggendong Azkia. Wajah Azkia benar-benar pucat dan dahi Azkia mengalir darah segar. Mata Azkia terbuka perlahan. "Anggara. Terimakasih." Kemudian mata Azkia tertutup kembali.

Anggara mempercepat langkahnya. Suster-suster langsung mengerumuni Anggara yang membawa Azkia dalam keadaan pingsan. Sebagian dari mereka mengambil brankar dorong. Ketika brankar datang, Anggara langsung membaringkan Azkia di atasnya. Azkia langsung dibawa ke UGD agar bisa langsung ditangani oleh dokter. Sementara sambil menunggu Anggara menelepon Arnold agar cepat ke ruang UGD.

Anggara melampiaskan amarahnya dengan menggenggam kencang handphonenya. Anggara tidak tahu kejadian yang sebenarnya. Dia tidak tahu apakah Katrina yang sengaja mendorong tubuh Azkia atau ini memang murid kecelakaan.

"Bukan gue Ga," lirih Katrina yang sedari tadi duduk di kursi tunggu dengan raut wajah yang sangat takut.

"Gue gak akan bohong sama lo. Kapan gue bohong sama lo coba? Kapan?" Air mata Katrina perlahan mengalir. "Ga dengerin gue dong! Jangan diem kayak gitu."

Anggara mengalihkan pandangannya kepada Katrina. Mata Anggara memerah dan dadanya naik turun tak karuan. Dia sangat marah dan mustahil untuk diajak bicara kecuali dirinya sendiri yang bersuara duluan.

"Anggara lo jangan marah sama gue! Gue gak ngelakuin hal yang ada di pikiran lo!"

"Tapi kenapa lo bisa ada di situ hah?!" Tanya Anggara dengan nada yang tinggi.

"Gue mau nyari lo!"

Arnold berlari dan menghampiri Anggara. "Adik gue kenapa?" Tanya Arnold.

Anggara hanya diam saja. "Adik gue kenapa?!" Tanya Arnold dengan nada yang tinggi.

Anggara masih diam saja dan menunduk. "Adik gue kenapa Anggara?" Arnold mengguncang-guncang bahu Anggara.

"Gue gak tahu! Gue nemuin dia udah tergeletak di tangga dan Katrina ada di sana," jawab Anggara.

Dia tidak akan membela Katrina walaupun dia adalah sahabatnya. Kalau sahabatnya itu benar salah, maka dia harus menerima konsekuensinya. Apapun itu.

If You Know My Heart (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang