(COMPELETED)
Selamat datang semua pembaca wattpad :)
Diriku sangat menyukai hujan. Beruntungnya kita bertemu ketika hujan, namun pada akhirnya aku membenci hujan karena dirimu. Sebab kamu meninggalkanku dalam derasnya hujan dengan air mata yang men...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan beri harapanpalsu kepada seorang perempuan karena hati dan perasaan setiap perempuan itu sangat lembut. Sedikit saja kamu rusak, sembuhnya bisa sangat lama.
oOo
Sudah tiga hari Azkia menjalani hari-harinya dengan lengan kiri yang terbalut gips. Kemarin, Azkia baru saja mengangganti gipsnya dengan yang baru dan engsel di lengan kiri Azkia sudah tidak mati rasa lagi. Lengannya bisa digerakkan walaupun ketika digerakkan masih sedikit sakit.
Sudah tiga hari pula Azkia tidak memberikan Anggara bekal karena ayahnya melarang Azkia mengunjungi dapur untuk memasak. Namun sikap Anggara aneh setelah dia mengetahui masa lalu Azkia yang sebenarnya. Dia jadi selalu mengajak bicara Azkia walaupun Azkia tidak meresponnya dan terus menjaga jarak untuk sementara ini.
Sebenarnya Azkia ingin sekali merespon atau meladeni Anggara. Namun Azkia tahu, Anggara seperti ini karena masa lalunya. Dia membiarkan waktu yang menjawab semuanya.
◆•••◆
Biasanya malam minggu itu adalah malam dimana pasangan-pasangan muda sedang berjalan-jalan entah itu ke mall ataupun taman. Seperti sekarang di taman. Mereka berdua berada di sini, namun bukan sebagai couple goals melainkan couple singel.
Anggara berhasil membujuk Azkia dengan susah payah dengan bantuan Arnold dan Eka. Anggara pun tahu dari Eka bahwa Azkia tak terlalu suka pergi ke mall dan lebih suka pergi ke tempat terbuka.
Tatapan mereka bertemu tepat saat mereka berada di depan penjual pempek. Hanya dengan tatapan itu hati Azkia merasakan sesuatu yang aneh. Ternyata sesuatu yang aneh itu tidak hanya mengusik Azkia saja, tapi juga Anggara. Pemuda itu mulai tak nyaman terus bertatapan dengan Azkia. Tanpa menunggu lama lagi Azkia berjalan masuk ke dalam tenda penjual pempek yang ada di depannya. "Mau beli?" tanya Anggara.
"Mau beli lah emang mau mandi," jawab Azkia geram.
Anggara mengangguk cepat. Dia jelas terlalu memunjukkan kegugupan atas pertanyaan konyolnya kepada Azkia.
"Mau makan di sini atau di bungkus?" tanya Anggara setelahnya.
"Bungkus," jawab Azkia singkat.
"Kok singkat banget jawabnya?"
Azkia memutar bola matanya. "Mesti gimana lagi jawabnya?"
"Biasanya jawabnya semangat terus panjang," jawab Anggara.
"Kamu bawel yah sekarang Anggara? Udah sana pesan!"