39. Papah Kandung Aleo

97 42 5
                                    

Selamat membaca
cerita If You Know My Heart

Playing Now | Acha Septriasa - Sampai Menutup Mata

Playing Now | Acha Septriasa - Sampai Menutup Mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo gak perlu ada di garda terdepan untuk gue. Cukup lo selalu ada di sisi gue. Itu semua udah cukup bantu masalah gue akan berkurang dengan sendirinya."
- Fikri Aleo Martin

oOo

Benda tersebut adalah amplop putih persegi panjang yang masih tersegel rapih dan kini tergeletak di atas tanah pekuburan. Azkia memungutnya dan membaca tulisan di depannya.

BUKTI-BUKTI TENTANG AYAH KANDUNG ALEO.

Dari Arga untuk Dewa

"Ternyata Ayah tahu semua ini."

"Kalau Ayah tahu dari awal kenapa gak kasih tahu Kia?" tanya Azkia pada dirinya sendiri.

"Oh iya, Kak Leo!" Azkia baru ingat Aleo.

Azkia berjongkok di antara makam Alanda dan Azeela. "Maaf atas keributannya. Bunda dan mamah Istirahat yang tenang yah. Kia pergi dulu, assalamualaikum."

Azkia berlari keluar dari pemakaman. Dia tak yakin jika Aleo menunggunya di parkiran. "Semoga nungguin."

Namun benar dugaan Azkia bahwa Aleo tak menunggunya di parkiran. Azkia mencari Aleo di sekitar parkiran dan pemakaman namun tak nihil. Azkia pun sudah mencarinya di warung yang buka di sekitar pemakaman, namun tak ada. Azkia mencoba meneleponnya juga, tapi tak dijawab oleh Aleo.

"Gak mungkin Bang Leo pulang dalam kondisi kayak gitu. Apa mungkin dia pergi ke sana?"

Azkia cepat mengendarai motornya. Kecepatannya hampir seperti dirinya saat mengendarai gokart. "Semoga benar ada di sana."

Tempat itu tak terlalu jauh, yakni di samping kompleks rumahnya. Azkia menancapkan gasnya, cepatnya hingga seperti dia mengendarai gokartnya dulu. Azkia tetap konsentrasi dalam mengendarai motornya, sebab dia harus sampai di sana.

Tempat yang Azkia tuju sekarang adalah kebun yang disertai danau buatan. Di dekat danau buatan tersebut ada pohon yang besar yang dijadikan tempat berteduh ketika bermain dulu.

Azkia segera memarkirkan motornya di depan kebun dan berlari masuk ke dalam. Langkah kakinya terhenti saat melihat pohon itu. Dia sangat rindu masa itu, masa dimana Aleo selalu tersenyum dan menjahilinya bersama dengan Arnold dan Alea. Namun sekarang Aleo tidak ada di sana.

Azkia melangkahkan kakinya dengan malas mendekati pohon itu. Dia duduk sambil menyandarkan tubuhnya dan memejamkan matanya. Angin segar menerpa wajahnya dengan lembut. Azkia menghela napasnya pula dengan lembut. Rasa lelah dan khawatirnya perlahan menghilang seolah ikut terbuang bersama napasnya.

If You Know My Heart (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang