45. Perpisahan yang Tak Pasti

95 35 0
                                    

Buat kalian yang mampir jangan lupa vote dulu yakss!!!

***

Selamat membaca
cerita If You Know My Heart

Playing Now | Mahen - Luka yang Kurindu

"Perpisahan yang gak pasti. Dia gak ngomong minta putus, tapi dia kecewa banget sama gue dan gue gak mau putus sama dia sampai kapan pun. Lo tahu, hati gue hanya stuck di dia." - Azkia Servia Rezaldi

oOo

Azkia terbangun dengan mencium bau obat-obatan. Azkia malas membuka matanya. Dia sudah bisa menebaknya bahwa sekarang dia berada di rumah sakit. Pikirannya langsung melayang kepada Arga dan Aleo.

"Ayah! Bang Leo!" teriak Azkia panik.

Azkia beranjak dari brankarnya, namun ketika menarik tangan kirinya rasanya sangat sakit sekali. "Kia mau kemana? Tuh lepas infusnya," omel Arnold.

Eka dan Eric yang tadinya sempat khawatir, kini terkekeh oleh ekspresi Azkia yang cengo. "Kak Leo ada di samping lo dan Om Arga ada di ruangan sebelah, dia gak bisa satu ruangan sama kalian karena habis operasi."

Azkia duduk di brangkarnya. "Jam berapa ini?" tanya Azkia.

"Jam tujuh malem," jawab Eka.

Azkia merentangkan tubuh dan berbaring di atas brankar. "Aduhhh kebiasaan! Lama banget tidurnya."

Azkia melihat ke brankar satunya yang terisi oleh Aleo. "Bang Leo koma atau?"

"Hush bahasamu Nak!" tegur Arnold.

"Kak Leo lagi tidur," jawab Eric.

"Syukurlah. Eh Ayah dioperasi? Gimana keadaannya?" tanya Azkia.

"Gak parah. Ayah ditemenin sama Papah," jawab Arnold.

"Bunda Aisyah?" tanya Azkia lagi.

"Dia shock, tapi gak terlalu parah dan di rawat di ruangan sebelah Ayah," jawab Arnold dengan sabar.

"Yaudah Kia mau nengok Ayah dulu," ujar Azkia.

"Tangan Kia apa enggak bengkak?" tanya Eka.

Azkia langsung mengecek tangan kirinya. "Huftt ... Gak apa udah biasa."

"Kenapa sih harus pakai infus segala. Biasanya enggak 'kan?"

"Tubuh lo kekurangan cairan dan lo keliatan lemes banget tadi. Jadi, dokter putusin buat infus lo," jawab Arnold sambil memainkan handphonenya.

"Abisnya martabak yang kemarin Kia beli tuh ilang. Eh, mau dimakan malah diculik. Menyebalkan sekali," gerutu Azkia.

"Tenang, gue beliin lagi nanti kalau lo udah keluar dari sini. Sekalian deh gue traktir lo Eka," kata Eric sambil merangkul Eka.

Eka langsung melepaskannya. "Apa-apaan sih main rangkul-rangkul!"

"Lo 'kan temen gue," kekeh Eric.

Azkia geleng-geleng melihat kelakuan keduanya. "Udahhh Kia mau nengokin Ayah. Kalian jangan ribut-ribut di sini!"

Saat Azkia ingin beranjak keluar, Anggara masuk dengan pakaian yang sudah berganti seperti yang lain. "Kia mau nengokin Ayah dulu," kata Azkia sambil menunduk.

"Gue mau ngomong sama lo," kata Anggara dengan ekpresi wajah yang datar.

Azkia diam dan masih menunduk. Dia tak tahu harus bersikap bagaimana. "Kamu mau ngomong apa?"

If You Know My Heart (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang