11. I'm Cry

316 128 21
                                    

Selamat membaca
cerita If You Know My Heart

Didekati dua lelaki itu bukan berarti murahan, Tapi memang kitanya saja yang sangat baik sehingga bisa membuat mereka nyaman.

oOo

Sudah pasti pagi ini Azkia menjadi pusat perhatian. Lihat saja saat Azkia keluar dari mobil sport putih Aleo banyak pasang mata memandang, ada yang memandang tak suka dan ada yang sangat senang. Kali ini Azkia mencoba biasa saja dan tak perlu risih dengan tatapan mereka.

"Ya ampun bener Azkia sama Aleo udah jadian. Gue iri."

"Modus banget Azkia. Kak Aleo lagi pake nganter Azkia segala."

"Semoga jadi perfect couple."

"Azkia udah punya pacar. Nasib gue gimana."

"Gue mau ada di posisi itu ya Tuhan."

"Ada santet onlen kagak? "

Banyak celotehan celotehan sangat terdengar di indra pendengaran Azkia. Dia mencoba biasa saja tapi masih ada rasa risih terhadap mereka. Aleo langsung mengajak Azkia untuk ke kelas dan Aleo menyuruh untuk menghiraukan perkataan mereka. Aleo bilang sudah biasa kan mereka dikatai seperti itu setiap jalan berdua.

"Gimana mau dianter masuk apa sampe depan pintu aja?" tanya Aleo disertai kekehan geli.

"Apaan, aku kan bukan siapa siapa kamu," balas Azkia malu malu.

"Bukan kakak nih," keluh Aleo.

Azkia terkekeh pelan. "Iya kakak terzheyeengg," kemudian Azkia mencubit kedua pipi Aleo sangat keras.

Aleo meringis kesakitan. "Ish sakit tau gak. Yaudah gue mau ke kelas. Kalau ada apa apa tinggal chat gue aja oke atau telpon. Kalau gak chat atau telpon gue lo bisa ke kelas gue, lo tinggal ke lantai atas terus belok kanan dari tangga, lurus terus ada wc belok kiri habis itu lo tinggal cari kelas sebelas IPA 1 dan panggil nama gue. Kalau gak sempet ke kelas lo teriak nama gue pake speaker sekolah atau kalau gak lo bilang ke temen gue yang biasa mangkal di tangga kalau gak lo bisa-" selalu saja saat ingin menjelaskan lebih panjang dan rinci Azkia selalu memotong perkataannya.

"Gak perlu berlebihan gitu. Aku bisa jaga diri baik baik," jawab Azkia setelah itu tersenyum seperti bunga yang mekar.

"Iya tau. Yaudah gue pengen ke kelas dulu. Jangan lupa istirahat ke kantin jangan diem di kelas mulu dilihatnya gak enak," setelah mengatakan kalimat itu Aleo pergi nyelonong begitu saja.

Saat Aleo sudah pergi Azkia langsung merecoki Anggara sebelum masuk ke kelasnya. Tepat saat itu Anggara lewat di depannya. Jadi saja dia mengikuti kemana pun Anggara pergi. Tak bosan juga Azkia membawa bekal untuk Anggara. Sarapan itu dibuat sangat khusus untuk Anggara tercintanya.

"Ini bekalnya." Azkia menyerahkan kotak makannya pada Anggara. "Jangan lupa dimakan karena Azkia buatnya dengan sepenuh hati."

"Buat pacar lo aja," jawab Anggara begitu datar.

"Kan ada di hadapan Azkia," balas Azkia tak mau kalah.

"Aleo."

Azkia terkekeh. "Itu bukan pacar Kia. Itu sahabat Kia yang sudah Kia anggap kayak saudara."

Muka Anggara masih tak berekspresi. "Kemarin lo nyatain perasaan sama dia kan?"

Azkia sedikit terkejut. "Anggara denger semua?"

"Gak."

"Denger bagian mana aja?" Tanya Azkia.

"Lo bilang lo suka dia."

If You Know My Heart (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang