[MISI]

4.6K 512 3
                                    

"Eh Prill.. Bagas ngajakin lo jalan ntar sore. Mau?" Popi berteriak dari arah pintu kelas. Untung kelas sepi, hanya ada Prilly, Vio dan dua orang yang sedang pacaran--Ali dan Fila.

Prilly nampak berfikir. Sesekali melirik Ali yang tengah mengobrol dengan Fila tanpa terganggu,"Gak deh. Gue mau jagain Devon." Prilly beralasan.

"Ikut ya?" Popi bersemangat.

Prilly mengangguk,"Boleh. Ntar mampir kerumah dulu, habis itu baru ke rumah sakit." Jelas Prilly yang mendapat anggukan dari Popi.

"Gak ikutan lo Vi?" Popi bertanya.

Vio berdecak,"Sebenernya pengen. Cuma males ketemu Iqbaal.. ngeselin tau tu anak." Gerutu Vio sebal.

Popi mencolek dagu Vio,"Ngeselin atau ngangenin?" Goda-nya dengan menaik turunkan alis-nya. Vio menepis tangan Popi kasar dari dagu-nya.

"Apaan sih lo!"

Prilly tertawa,"Betewe gue laper nih. Beliin siomay dong Pop," pinta Prilly memelas. Popi berdecak sebal.

"Kok nyuruh?"

"Kan lo temen gue yang paling baik, cantik, imut dan rajin menabung."

Popi tersenyum,"Iya tau kok Prill.. bentar ya Popi beliin, eh Vio temenin Popi beli siomay buat Prilly yuk!" Vio mengangguk saja dan pergi bersama Popi.

Prilly yang tak ada teman pun langsung memilih ponsel untuk dijadikan teman nya. Tak ada yang menarik, insta story Fila isinya foto Ali semua. Ck, membuat sakit mata saja. Prilly pun memilih berselfie ria dengan rambut baru-nya. Ekor matanya melihat Fila yang keluar dari kelas terburu-buru. Lima detik kemudian, ia mendengar suara orang memanggilnya.

"Lyn.."

Okee.

Bocah ini.

"Apa?" Prilly menoleh.

Ali menggaruk tengkuknya,"Maafin kejadian kemarin ya. Gue gak maksud apa apa,"

Prilly mengangguk."Bukan salah lo juga kok," jawab Prilly agak acuh lalu bermain ponselnya lagi. Bukan sombong, ia hanya tau diri saja.

Ali menatap Prilly intens,"Lo marah gue jadian sama Fila?" Tanya-nya serius. Berharap Prilly bilang iya.

"Gak."

"Serius?"

"Iya. Kenapa sih?"

"Oh enggak,"

"Lo berharap gue bakalan cemburu gitu? Big no! Ngapain gue cemburu sama masa lalu?!"

Ali menahan senyumnya,"Gue gak bilang lo cemburu. Berarti lo beneran cemburu dong?" Goda-nya.

"Gak!"

"Halah, ngaku lo!"

Prilly berdecak kesal,"Enggak. Lo udah jadian sama Fila tapi masih godain gue, Gue laporin lo ke Fila baru tau rasa!" Ancam Prilly.

"Laporin aja, gak takut."

"Tengil banget sih lo, udah sono sono ntar lo kena cakar dari Popi gegara deket deket sama gue!" Prilly berteriak sambil mendorong-dorong tubuh Ali agar cowok itu menjauh dari nya.

Ali tertawa,"Khawatir banget kalo gue kena cakar.." goda-nya lagi.

Prilly pengen baper.

Cuma, gak jadi.

Takut gagal move on.

"Bodo amat, udah sono lo! Jauh jauh," Prilly mengibaskan tangannya di depan wajah Ali. Memberi jarak keduanya, sadar posisi juga.

Ali tersenyum,"Maaf ya kita udah gak bisa kayak dulu lagi, Gue-- gak jadi ah." Ali kemudian kembali ke tempat duduk asal-nya. Prilly diam saja, berusaha tak berfikiran macam macam.

Ting!

Alien: ntar gue kerumah

PrillyVlyn: ngapain? Gk ush

Alien: jemput lo
Alien: mau ngajak makan bareng

PrillyVlyn: nasi dirumah gue banyak
PrillyVlyn: gue sibuk sama Devon

Alien: gak usah di paksa kalo emang gak bisa, sesuatu yang di paksakan itu gak baik.

PrillyVlyn: ngomong apa lo?

Alien: gak ngomong, ngetik.

Prilly menoleh kearah belakang. Sudah ada Ali yang menjulurkan lidahnya meledek. Prilly balas menjulurkan lidahnya.

My-Ex (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang