Ali berlari kecil menggelitiki Prilly. Mereka berdua tengah kejar-kejaran di sekolah, tak peduli seberapa ramai koridor sekolah sekarang. Kalo jatuh cinta, dunia serasa milik berdua."Cukup Li cukup!" Prilly memekik geli.
Ali tertawa,"Ngomong apa lo tadi?" Tagih cowok itu dengan terus menggelitiki Prilly.
"Ihh gak ada ya!"
Ali memegangi lutut-nya lelah,"Berhenti dulu. Gue capek Lyn.." keluh cowok itu sembari mencari tempat untuk duduk. Setelah mendapatkan, ia juga menyuruh Prilly duduk di sampingnya.
"Sampe keringetan gini," gumam Prilly lalu mengelap keringat yang ada di dahi Ali. Gadis itu tertawa pelan,"Makanya gak usah ngelitikin gue!"
Ali menatap Prilly dalam,"Suka suka gue lah, abis-nya lo gak mau ngaku kalo tadi lo sempet manggil gue sayang!" Ledek Ali.
Prilly mendelik,"Dih? Enggak!"
Ali ketawa lalu mengunyel-unyel pipi Prilly gemas,"Lo tuh ya.. boong mulu," Prilly memekik sambil tertawa merasakan unyelan dari Ali.
"Ish, pipi gue melar!" Teriak Prilly kesal namun terganti senang saat Ali tiba tiba mengelus pipi-nya lembut,"Hisss geli ih," seru Prilly menepis tangan Ali.
"Eh eh Do!" Ali memanggil salah satu teman-nya yang sedang lewat. Cowok itu berperawakan cukup tinggi, putih bersih dan gaya-nya pun keren. Kamera mengantung di leher-nya.
"Iya Li kenapa?"
Ali cengegesan lalu merangkul bahu Prilly,"Fotoin kami dong. Ntar hasil-nya kirim lewat WA ya," Ali menaik turun kan alisnya.
Cowok bernama Aldo itu mengangguk,"Udah balikan Li?" Tanya-nya dengan bersiap memotret Ali dan Prilly.
Ali terkekeh,"Segera." Jawab-nya yang mendapat tawa dari Aldo. Prilly tersenyum ke arah kamera sementara Ali memeluk Prilly.
Gaya kedua, kepala Prilly bersender indah di bahu Ali, sementara Ali tersenyum lurus kearah kamera. Gaya ketiga, Ali mencium pipi Prilly dan gadis itu nampak kaget. Gaya ke empat, Ali dan Prilly saling bertatapan dalam. Gaya terakhir, Ali dan Prilly sama sama tertawa dan saling menatap.
Aldo menepuk keningnya,"Haduh.. kalian mantan goals banget," Ali tertawa mendengar perkataan itu.
Sedangkan Prilly malah memutar bola matanya,"Makasih ya Do." Prilly tersenyum kecil.
Aldo mengangkat jempol-nya,"Santai ajalah. Lagian emang hobi gue motoin orang, Ntar gue edit trus gue masukin IG sekolah mau?" Tawar cowok itu senang.
Prilly menggeleng,"Gak usah.. gak ada seni-seni nya begini, masa iya mau di masukin ke IG sekolah?" Protes Prilly tak mau.
Ali menyenggol lengan Prilly,"Bagus dong. Kok malah gak mau sih?" Ali protes pada Prilly.
Aldo nyengir,"Tuh Prill, Ali aja setuju. Tenang ajalah," Aldo kemudian memasang meneggakan punggungnya karena tadi ia berjongkok.
Ali mengangguk,"Makasih ya Do." Lagi lagi cowok itu mengangguk. Ali senang, Prilly dan dirinya sudah seperti dulu--selalu bersama sama.
°°°°
"Prill gue mau ke rumah Devon entar, mau bareng gak?" Popi menawarkan. Jam pulang sekolah sudah berakhir sekarang.
Prilly menggeleng sambil meringis,"Gue udah ada janji sama Ali, mau nonton hehe. Besok aja deh baru gue kerumah Devon, sampein salam gue ya Pop!" Prilly menepuk nepuk pundak Popi.
Popi memutar bola matanya,"Yeuu lo mah---
"Tuh Ali udah dateng, gue duluan ya!" Prilly melambaikan tangan-nya pada Popi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My-Ex (COMPLETED)
FanfictionUdah mantan kok masih sayang? Udah mantan kok masih sering stalk? Udah mantan kok masih kangen? Kan udah mantan..