Ini di lanjut atas permintaan kalian semua, Udah D aja. Ntar di komen jangan minta nambah lagi, ntar bisa bisa sampe Z. Wkwk, oke selamat membaca.
€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€€
"Li sini," Prilly menarik lengan kekar Ali. Kamera menyorot tingkah lucu mereka. Hari ini, tepat dimana pernikahan Ali dan Prilly di laksanakan.
Ali tersenyum,"Aku udah ganteng belum sih?" Tanya-nya bergurau.
Prilly mencubit pelan hidung mancung Ali,"Kamu gak ganteng." Jawab Prilly yang membuat Ali cemberut,"Tapi tampan." Lanjut gadis itu.
"Sa ae lo calon bini."
Prilly ketawa,"Btw.. Devon bakalan dateng gak ya? Kok belum ada sih dia?" Prilly celingak celingukan mencari keberadaan Devon.
Ali ikutan mencari dimana Devon, matanya meneliti seluruh sudut gedung."Eh iya juga, Coba kamu telfon."
"Aku gak bawa hape, kamu gak liat aku make gaun?" Prilly balik bertanya rada kesal."Kamu bawa hape?"
Ali menggeleng,"Ponsel ku di pegang Mama, emm coba cari Popi siapa tau dia tau Devon ada dimana." Prilly mengangguk setuju. Mereka kemudian turun dari pelaminan yang megah. Seiring mereka berjalan, keduanya di sorot kamera habis-habisan. Tingkah laku mereka membuat semuanya iri.
Setelah beberapa menit mencari Popi, akhirnya mereka menemukan gadis ceroboh itu."Pop!" Prilly menggeplak bahu Popi kuat.
Uhuk uhuk!
Prilly melotot lantas memukul-mukul leher Popi,"Eh eh.. jangan mati dong, lo belum lihat gue nikah ini." Prilly panik sendiri.
Popi meneguk segelas air sirup dan perasaan nya lega,"Gila lo. Ngapain ngagetin gue?!" Popi bertanya jengkel.
"Abisnya gue sama Ali nyariin lo kemana-mana tapi gak ada, Eh taunya ada disini lagi enak enak makan." Sindir gadis itu mengoceh.
Popi memasang wajah masa bodo-nya,"Orang mau nikah tu pamali ngomel-ngomel, kata Mama sih gitu." Balas Popi.
Ali memutar bola matanya,"Dari dulu sampe sekarang, masih aja kata Mama. Dasar anak Mama," ledek cowok itu. Selama tinggal di Amerika bersama Popi-- bertetangga maksudnya, kata itu masih menjadi andalan Popi jika menasehati orang.
"Yeuu biarin ajasi." Sengit Popi tak mau kalah,"Nyokap nyokap gue." Tambah-nya sewot.
"Jangan sewot-sewot, perawan tua ntar!" Ali berkata santai dengan wajah meremehkan. Tangan mulus Popi langsung melayang menabok Ali.
"AMIT-AMIT YA ALLAH,"
Prilly tertawa keras,"Iya Pop. Dengerin tuh suami gue bilang."
"Masih calon nyed, sombong dasar." Popi mencibir lalu memakan sebuah roti isi camilan yang ada di atas meja.
Prilly memeletkan lidah-nya,"Suka suka gue dong. Yang jelas, hari ini gue bakal jadi seorang istri. Nah lo?" Prilly semakin gencar meledek Popi.
"Heh Prill.. jodoh gue tuh lagi anteng di rumah. Mana ganteng, ahli agama, bahagia deh pokoknya." Popi menghayal dengan raut wajah dreaming nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My-Ex (COMPLETED)
FanfictionUdah mantan kok masih sayang? Udah mantan kok masih sering stalk? Udah mantan kok masih kangen? Kan udah mantan..