Fila meletakkan secangkir teh di atas meja."Li, diminum dulu teh-nya. Aku buatin," Fila tersenyum hangat lalu duduk di samping Ali.
Ali tersenyum lalu mendongak,"Repot repot hehe. Makasih," Tangan-nya mengambil teh tersebut dan menyeruputnya perlahan lalu meletakkan teh itu lagi di atas meja.
Seorang perempuan muda--terlihat sangat dewasa lewat."Ciee ciee mojok mulu," ledek-nya.
Fila terkekeh,"Apaan sih mbak.. Udah deh sana," Usir Fila malu karena di ledeki oleh kakak sepupu nya itu. Kakak sepupu Fila lantas berlari dengan tawa menggema di seluruh rumah.
"Sampe kapan kita bakalan backstreet begini?" Fila menatap Ali penuh harap.
Ali tersenyum lembut lalu memeluk lengen Fila,"Tunggu sampai aku bisa lepasin dia," Ali berkata penuh yakin. Fila mengangguk lalu memeluk Ali erat.
"Aku takut kamu ninggalin aku."
Nada dering di ponsel Ali membuat semuanya buyar. Cowok itu segera mengangkat telfon-nya,"Bentar Fi. Ntar lagi," katanya. Fila mengangguk saja dan pergi mengambil camilan di dapur rumah nya."Halo Lyn?"
"Lo dimana?"
"Gue lagi di rumah."
"Beneran dirumah?"
"Iya Lyn, kenapa nelfon? Kangen ya?!" Ali meledek Prilly dengan gaya khas milik-nya. Seperti biasa.
"Dih GR. Gue tuh emm pengen martabak Li, cuma Papa lagi ke kantor. Gue sendirian di rumah, kan gue males keluar bawa mobil."
Ali terkekeh,"Kode nih supaya gue beliin martabak?" Ledek Ali lagi. Sedangkan Prilly malah merengek rengek malu."Iya Lyn, entar gue bawain. Lo tunggu disitu aja, duduk diem. Delivery ya?"
"Kok bukan elo yang nganter?"
"Ini masih bantu Mama masak, lo lagi ngapain betewe?" Tanya Ali mengalihkan pembicaraan nya.
"Gue lagi tiduran. Tumben lo masak, eh tapi gue gak ngerepotin kan?"
Ali terkekeh,"Ya enggak lah. Delivery aja ya, buat lo apasih yang repot." Ali mulai menggombal. Di seberang sana, pipi Prilly mulai memanas.
"Makasih Ali.. Salam buat tante Rania ya, bilangin ntar gue maen kesana. Kapan kapan tapi.."
"Oke. Ntar gue bilangin, Kalo gitu gue tutup telfon-nya ya? Dada Lyn.."
"Yoi.. bye!"
Saat sambungan teleponnya sudah terputus. Fila datang membawakan camilannya,"Nih ada taro, kripik kentang, roma kelapa, coklat, ambil gih." Tawar Fila.
"Emm Fi, kayanya gue harus pulang dulu deh. Violyn minta martabak soalnya, besok gue kesini lagi." Ali mulai bangkit dari duduknya.
Fila mengangguk paham,"Hati-hati Li. Oiya, kamu make mobil aku aja. Ntar kalo kamu sering make mobil kamu kerumah aku, yang laen curiga. Kalo make mobilku kan engga.." jelas Fila.
Ali terkekeh,"Bener juga ya. Tumben pinter," Ali mengacak-acak rambut Fila.
Fila tertawa,"Dari dulu keles. Udah ah, sana. Kasihan Prilly nungguin," Fila kemudian mengantar Ali sampai di depan rumah.
°°°°
Ali mengetuk pintu rumah milik Prilly perlahan, dengan kantung plastik yang ia genggam di tangan kiri-nya. Perlahan pintu terbuka. Menampilkan Prilly yang tengah memakai piyama doraemon milik-nya."Ali.." Prilly memanggil lalu memeluk cowok itu erat.
"Eh, kenapa nih?" Ali bingung sendiri. Tangan-nya mengelus perlahan kepala Prilly."Ini gue bawain martabak."
"Katanya delivery."
KAMU SEDANG MEMBACA
My-Ex (COMPLETED)
FanfictionUdah mantan kok masih sayang? Udah mantan kok masih sering stalk? Udah mantan kok masih kangen? Kan udah mantan..