[MANTAP]

5K 552 16
                                    

Prilly membuka knop pintu kamar Devon perlahan."Hai Dev.. maaf kemarin gak bisa dateng," Prilly berucap pelan lalu berjalan mendekati Devon.

Devon nampak bersender di ranjangnya,"Eh Prilly? Oiya gakpapa kok. Gue ngerti, lo kan anak OSIS yang super duper sibuk hehe."

Prilly tersenyum pahit. Devon belum tahu ternyata kalau kemarin ia berbohong."Lo udah makan?" Devon menggeleng pelan."Nah pas banget, tadi gue masak telor balado. Lo pasti sukak!" Prilly berseru.

"Telor balado terus, bosen ah!"

Prilly mengerutkan keningnya,"Bosen? Emang kemarin makan telor balado ya?" Tanya Prilly.

Devon mengangguk,"He-em. Dari si Popi, lumayan enak sih. Sini gue cobain punya lo," Devon berusaha membuat Prilly happy.

"Kalo udah bosen gakpapa kok, Gue ambilin lauk di bawah aja."

Devon menggeleng,"Gue pengen makan kok. Walaupun udah di bawain Popi kemarin, kan beda kalo nyobain punya lo." Devon terkekeh, sangat manis.

Prilly ikut ikut terkekeh,"Halah. Udah bisa gombal nih si pangeran Es?"

"Tapi suapin ya Prill.."

Prilly kembali tertawa."Udah manja ya sekarang?" Goda Prilly.

"Kan cuma sama elo,"

Prilly kembali tertawa,"Iyaiya. Ini gue suapin," Prilly mulai menyendokkan nasi dan telur balado itu."Aaa.." Devon membuka mulutnya dan menerima suapan dari Prilly.

Mata Devon berbinar."Enak banget.. Gue suka, besok besok masakin lagi ya?" Devon berkata riang. Beda sekali dengan ekspresi yang ia tunjukkan pada Popi kemarin, padahal rasa telor balado bikinan Prilly dan Popi hampir sama.

Prilly pun asik menyuapi Devon makan."Prill.."

"Hm?"

"Gue sayang sama lo."

Prilly menahan senyumnya,"Ngomong apa lo?" Tanya Prilly lagi.

"Gak jadi ah."

Prilly cemberut,"Hais Devon selalu gini. Ngomong apa tadi, gue kurang denger."

"Tuh di laci meja ada korek telinga, bisa dipakai." Prilly semakin kesal dengan jawaban Devon--apa susahnya sih mengulang kalimat gue sayang sama lo?

"Devon, lo ngomong apa tadi?" Desak Prilly sebal.

"Banyak. Gue sampe lupa,"

"Yaudah gue pulang nih?" Ancam Prilly pura pura bangkit dari duduknya.

"Yaudah sono,"

"Kok gak di tahan?"

"Kan katanya mau pulang, mana mungkin gue tahan sih?"

Prilly berdecak,"Ulangin kata kata lo tadi.. Plis!"

"Gue sayang sama lo."

Mata Prilly berbinar,"Lagi?"

"Gue sayang sama lo."

"Lagi dong lagi."

"Astaga, capek Prill."

Prilly mengerucutkan bibirnya,"Ish Devon mah gak seru!"

"Gue sayang sama lo, Prilly Violyn."

Prilly mengigit bibir bawahnya,"Lagi boleh? Emm tiga kali lagi abis itu cukup. Tunggu,tunggu gue mau rekam." Prilly mengeluarkan ponselnya bersiap merekam."Ayok Dev ngomong!"

Devon berdecak,"Males ah kalo di rekam."

Prilly mengerucutkan bibirnya lagi,"Biar gue bisa dengerin terus Dev, mau tidur, mau ke sekolah, mau mandi, mau makan, mau--

My-Ex (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang