[KECELAKAAN]

5K 605 127
                                    

Popi memaksakan senyum-nya di hadapan Prilly saat ini. Niat-nya sudah bulat akan membongkar kejahatan Ali dan Fila selama ini. Mereka berdua kini berada di teras rumah Prilly."Pop, lo mau ngomong apaan sih? Dari tadi diem mulu. Gue mau jalan sama Ali ini,"

Popi mulai meringis,"Maap Prill. Tapi ini penting banget, ini soal--

TIN TIN!

Suara klakson membuat Prilly tersenyum lebar. Sudah ada Ali yang nangkring di mobil-nya. Gadis ini sudah rapi dari tadi--niatnya Ali akan mengajak-nya malam mingguan bersama. Tapi Popi ingin mengatakan sesuatu padanya. Jadi ditunda.

"Pop, ngomong-nya bisa laen kali aja gak? Atau lo chat gue aja deh. Gue udah janji jalan sama Ali ini, mana udah di jemput lagi." Prilly berusaha menjelaskan.

Popi menggeleng,"Prill tapi ini penting. Ini soal Fil---

"Besok ajadeh. Atau, lo nelfon gue besok. Kalo engga, gue kerumah lo besok. Jangan sekarang dulu, oke? Bye Pop!" Prilly langsung berlari meninggalkan Popi dan menuju ke arah Ali.

Ali tersenyum hangat,"Hai Lyn. Udah siap?" Prilly mengangguk semangat."Tumben ada si Popi, ngapain dia?"

"Oh, gak tau. Katanya sih mau ngomong sesuatu, tapi gak jadi katanya. Yuk jalan," Prilly langsung masuk ke dalam mobil Ali saking semangatnya. Popi hanya bisa geram sendiri dengan tingkah Ali yang tak merasa bersalah itu.

Saat mobil Ali sudah pergi, Popi buru-buru menelfon Devon."Halo Dev."

"..."

"Bisa jemput Popi di rumah Prilly gak?"

"..."

"Ceritanya panjang. Pokoknya, ini penting. Antara hidup dan mati,"

"..."

"Beneran, lebih penting dari ice cream kesukaan Popi."

"..."

"Oke. Ditunggu ya."

°°°°°

"Tumben ngajakin makan malem?" Prilly menatap sekeliling-nya. Banyak lampu-lampu bergelantungan di pohon. Taman ini telah Ali sulap menjadi tempat dinner yang sangat indah.

Ali terkekeh lalu menggengam tangan Prilly,"Mau ngomong penting. Makanya buat ginian,"

"Ngomong apa?"

Ali menatap Prilly dalam."Gue udah ngomong sama lo, ratusan kali kan kalo gue ini gak bisa move on dari mantan cantik kayak elo? Dan gue malam ini, mau ngutarain perasaan gue. Gue masih sayang sama lo Lyn, lo mau balikan gak sama gue?"

Mau!

Prilly menahan senyumnya. Sebenarnya ia mau saja balikan dengan Ali, tapi kenapa ia malah kepikiran Devon disaat saat seperti ini ya? "Gimana ya Li, gue tau lo sayang sama gue. Dan lo tau juga kan kalo gue juga sayang sama lo.. Tapi, gue belum siap kalo harus balikan sama lo, yang kemarin masih kebayang bayang Li."

"Tapi Lyn, gue janji gak bakal ngulangin itu lagi. Gue janji gak bakal selingkuh, janji bakal bahagiain elo." Ali berkata sangat yakin dengan mengenggam tangan Prilly erat.

Prilly mengigit bibir bawahnya gelisah."Emm kasih gue waktu tiga hari lagi. Bakal gue jawab, pasti."

Ali menghela nafasnya,"Maaf kalo kesan-nya gue maksa elo Lyn. Lo malah semakin gak nyaman kalo kaya begini," Ali kemudian bangkit dari duduknya,"Gue ngambil jaket di mobil dulu, kesian elo kayanya udah kedinginan dari tadi."

My-Ex (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang