[EXTRA PART B]

5.4K 599 53
                                    

Prilly cengar cengir sendiri saat melihat video kenang-kenangan dari Devon. Sudah lama sih, sekitar satu tahun yang lalu. Saat itu, Prilly sedang pms dan mood nya turun naik. Devon secara tiba-tiba mengunggah video di YouTube untuk dirinya.

Awalnya Prilly tidak tahu, tapi banyak fans mereka yang memberi tahu Prilly. Jadi, ia membuka aplikasi YouTube untuk mengecek kebenaran nya. Dan benar saja, ada Video yang Devon unggah. Cowok itu bernyanyi, lagu yang sama sewaktu jaman SMA.

Afgan- Cinta tanpa syarat.

Dengan memegang gitar, Devon nampak bernyanyi santai."Jangan ngambek an, akutuh pusing kalo kamu uring-uringan." Cowok itu berkata santai.

Pada waktu itu, Prilly langsung mencibir ucapan Devon."Dasar.. alay!" Gerutu-nya namun tak mengurangi rasa bahagianya.

"Kalo kamu uring-uringan, aku suka gak fokus karena kepikiran." Jujur Devon dengan senyumannya."Mikirin kamu ini, mikirin kamu itu, mikirin gimana caranya buat kamu senyum."

Prilly pada waktu pertama kali menonton video itu langsung mengigiti bantal-nya,"Haduh.. jiwa keromantisan Devon ngelunjak." Gumam-nya senang.

"Jadi sayang.. kamu jangan ngambek, kan udah aku nyanyiin." Prilly yang mengingat memori itu lalu berguling guling di atas kasur. Sudah puluhan kali ia menonton video ini, namun tetap tak bosan saja.

"DOR!" Prilly terlonjak saat sang Papa mengagetkan nya."Tontonin aja terus Devon-nya.." sindir sang Papa menggoda.

Prilly berdecak lalu mematikan ponselnya,"Papa ngerusak mood aku deh. Sana-sana.. baca koran lagi, biar pinter." Prilly mendorong-dorong tubuh sang Papa.

Herlan cemberut,"Enak aja. Papa ini, lulusan S2. Kamu yang baru S1 aja sombong.." Herlan mengangkat kerah baju-nya tinggi-tinggi.

Prilly memasang wajah ingin muntah-nya,"Amasak? Bodo ah."

"Kamu tuh, lagi free bukan nya bantuin Papa beres beres rumah. Masak atau nyapu gitu, malah enak-enak di kamar.. ngebucin lagi." Cerocos sang Papa geram.

Prilly melotot tak terima,"Enak aja. Bucin apaan? Sotoy deh ama bahasa gahol naks muda," Prilly kembali meledek sang Papa.

Walaupun sudah dewasa dan berumur, Ayah dan anak ini tetap tak mau mengalah satu sama lain. Mereka sering kali bertengkar dan bercanda, membuat siapa saja iri. Gerakan Herlan merebut ayam goreng milik Prilly juga masih gesit, Prilly pun masih suka menyembunyikan koran harian milik sang Papa.

"Kamu itu, hampir gila gara-gara di tinggal Devon."

Prilly malah berbaring lagi di kasurnya,"Namanya juga cinta. Yapasti gila lah, Kayak Papa gak pernah muda aja." Prilly kembali meledek.

"Kalau kangen ya di telfon, Papa lihat berita kamu.. ketemu Ali kemarin?" Tanya Herlan hati-hati.

Prilly langsung terdiam."Hem?" Ia bergumam serak."Wah.. Papa udah bisa nonton TV ternyata, kirain cuma bisa baca koran." Prilly meledek sekaligus mengalihkan topik pembicaraan.

Herlan menepuk bahu Prilly,"Papa serius Prill. Papa liat di infotainment kalo kamu kemaren ketemu Ali, eh eh.. Ali jadi ganteng ya sekarang!" Herlan memuji calon mantu-nya yang gagal.

My-Ex (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang