[HAL LAIN]

5.2K 643 57
                                    

Fila menaruh sebuah cup ice cream di hadapan Ali dengan binar ceria,"Tara.. Aku bawain ice cream buat kamu!" Pekik-nya senang. Ali menggaruk tengkuknya gatal--Fila membawakan nya ice cream rasa taro padahal ia lebih suka ice cream coklat.

"Makasih ya." Fila mengangguk lalu memakan ice cream miliknya. Ali juga memakan ice cream yang Fila beri--menghargai gadis ini juga kan?

Fila tersenyum kecil,"Habis ini kita nonton yuk? Pengen deh nonton sama kamu.." Fila merengek pada Ali dengan pupy eyes nya. Tak seimut Prilly.

"Yah.. tapi habis ini gue mau jengukin Devon. Lain kali aja ya Fi?"

Fila berdecak."Yaudah deh. Kalo gitu aku ikut ke rumah sakit aja gimana?" Fila sedikit memaksa Ali kali ini.

"Emm ntar lo ketemu Violyn disana.. gak papa emang?" Ali berusaha membujuk Fila agar gadis itu tidak ikut namun dengan cara halus.

Fila mengangguk,"Gakpapa. Aku bisa jaga diri, ada kamu juga kan yang bakal belain aku?" Fila kembali merajuk pada Ali.

Cowok itu meringis."Tapi ntar ribut lagi.. kasihan Devon kalo tau, dia kan belum pulih Fi.. lo gak usah ikut ya?"

"Aku mau ikut!"

"Yatapi ntar lo ketemu Popi,Vio, Violyn.. nambah masalah lagi ntar kan?"

"Kamu tuh kenapa sih? Pacar-nya mau ikut kok kesan-nya di larang.. Atau kamu gak mau aku ganggu waktu kamu sama mantan kamu itu? Iya?" Sewot Fila jengkel.

Pms ni orang!

Ali menggeleng,"Enggak kok Fila.. yaudah deh lo boleh ikut." Putus Ali akhir nya karena malas berdebat dengan Fila.

Fila tersenyum senang,"Ahh gitu dong dari tadi.. Makasih sayang!" Fila memekik lalu memeluk Ali sendiri---tak mendapat balasan dari cowok itu.

°°°°

"Woy!"

Prilly berdecak,"Ish lo ngagetin kita aja." Seru Prilly kesal saat melihat wajah tanpa dosa dari Nichol yang sudah mengejutkan dirinya dan Devon.

"Gitu aja kaget!"

Prilly melotot,"Yaiyalah. Lo dateng-dateng teriak sambil megang bahu gue. Untung jantung gue made in Allah coba aja made in china, udah hancur berkeping-keping!" Celoteh Prilly.

Nichol memutar bola matanya,"Lebay lo. Bucin lagi," balas-nya yang membuat Prilly mencibir cowok itu.

"Enak ya sekarang gak ada kerjaan di rumah.." sindir Prilly mengingat status Nichol adalah lulusan SMA yang belum kuliah karena belum masa-nya.

Nichol memasang wajah sedihnya,"Lo pikir enak gitu? Nyokap nyuruh gue nentuin jurusan.. dikata gampang?!" Nichol berteriak.

"Gampang kok," Devon menyahut.

"Heh bambang, gue pengin jadi dokter cuma gue takut sama mayat. Masuk akal?" Nichol mulai mencurahkan isi hati nya. Takut jika salah memilih jurusan nanti nya.

Prilly menghembuskan nafasnya,"Gini loh babang Nichol yang cute.. kalo emang niat jadi dokter ya harus lawan phobia itu, hidup itu penuh tantangan!" Ujar Prilly sok bijak.

Nichol mengangguk paham."Kalo gitu gue jadi calon imam lo aja deh, yang gampang dan gak ribet." Nichol nyengir lebar di hadapan Prilly.

My-Ex (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang