• Protective's Pilot || Bagian 31 •

7.9K 609 70
                                    

Setelah Ruby keluar dari ruang Operasi dan di pindahkan ke ICU, Rius dia berpamitan pada Keshila dan Keenan untuk kembali ke Mansion. Namun Keenan tidak memberikan Rius izin untuk pulang sendiri apalagi dalam keadaan yang bisa di katakan kurang baik. Karena itu Keenan meminta Athava untuk menyetir mengantarkan Rius.

Athava pun setuju dengan Keenan. Dan akhirnya Athava pergi mengantarkan Rius. Selama di perjalanan menuju Mansion Rius dia hanya diam saja menatap jalanan di depannya. Tatapannya kosong sekosong raganya sekarang ini.

"Rius kau baik-baik sajakan?" tanya Athava melirik Rius sebentar.

"Ya, cepatlah aku ingin sampai ke Mansion." jawab Rius datar.

"Ini sudah cepat! Sabarlah kita akan sampai, aku tidak ingin ambil resiko kecelakaan." balas Athava membelokkan stir mobilnya saat sudah mulai memasuki kawasan mansion.

Rius turun dari mobil dengan tergesa-gesa. Suasana Mansion sangat sepi, bahkan hampir di sepanjang jalan terdapat darah dan Rius tahu itu darah siapa.

"DOMINICK?" teriak Rius membuka pintu mansion kasar. "MAX? HANS?" tambahnya berteriak penuh kemarahan.

Rius menatap darah di setiap lantai, darah yang sudah mengering. Ia kembali berteriak memanggil pelayan dan yang lainnya namun tidak ada satupun dari mereka yang datang menghadap Rius.

"SIALAN DIMANA KALIAN!" Rius mengepalkan tangannya. Memandang sekeliling mansion.

"Rius tenanglah!" Athava menahan Rius menenangkan Pria itu agar tidak emosi.

"Bagaimana mungkin aku tenang Athava, lihat? Tidak ada satupun dari mereka yang ada di mansion ini. Aku membayar mereka semua." Rius berteriak hingga urat di lehernya bertonjolan.

"Ya tapi kau harus tenang." Athava menatap lantai yang di penuhi darah. "Oh Tuhan, mansionmu sangat berantakan." tambahnya tidak percaya.

Rius mengepalkan tangannya, ia berlari kearah tempat cctv akan tetapi saat Rius masuk ia menemukan layar cctv yang mati. "Sialan!" umpat Rius menggeram.

"Sepertinya ini sudah di rencanakan Rius. Buktinya mereka mematikan semua cctv disini." ujar Athava.

"Aku butuh Dominick dan Max. Aku membutuhkan penjelasan mereka, penjelasan dimana mereka berada disaat orang menyelusup masuk." Rius berjalan keluar dari ruang cctv, bersamaan dengan itu Max datang.

"Tuan?" Max memegangi kepalanya menatap Rius dan Athava terkejut.

"Abis dari mana kau Ha?" teriak Rius mencengkeram erat kerah Max. "Kau tahu karena kecerobohan kalian, kekasihku menjadi kritis di rumah sakit. Karena kalian aku hampir kehilangannya."

"A-apa?"

"Sialan!" Rius memukul tepat rahang Max. "Aku takkan memaafkanku dirimu dan yang lain."

"Rius sudah!" teriak Athava menarik Rius yang hendak memukul Max. "Jangan gegabah. Kita dengarkan dulu penjelasannya."

"T-tuan maafkan kami." Max menatap Rius penuh sesal. "Kami pingsan di luar. Saat itu memang ada dua orang yang masuk ke dalam, mereka seorang Pria. Saya, Hans dan Dominick juga penjaga yang lain mencoba mengejar kedua orang itu. Kami bahkan sempat berpencar, kami tidak tahu kalau ternyata orang itu hanya menjebak kami lalu mereka mengurung penjaga setelah berhasil memberikan asap yang beracun." jelas Max menceritakan kejadian tadi.

"Dua orang?" ulang Athava.

Max mengangguk lirih. "Lampu sempat padam saat kami mengejar mereka berdua. Dan pada saat lampu kembali menyalah tiba-tiba saja ada yang memukul saya dan Dominick dari belakang."

Protective's Pilot [SUDAH DIBUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang