Maaf akhir-akhir ini jarang update karena memang moodku beberapa hari ini kurang bagus buat nulis.
Aku sendiri gak tau penyebab nya apa, jadi aku lebih baik berhenti menulis selama mood aku belum baik.
Tapi tenang aja aku tetep nulis walaupun nyicil dikit-dikit hehe.
Oh ya, mau nanya. Ada yang siap gak kalo Protective's Pilot hadir dalam bentuk buku??.
Happy reading ❤️.
🍃🍃
Semua sudah berakhir dan sudah semestinya Ruby merasa lega karena Berlian sudah mengakui kesalahannya. Tapi tidak tahu kenapa Ruby justru merasa kasihan pada wanita itu. Memang apa yang di lakukan Berlian sudah melampaui batas akan tetapi bukankah setiap manusia mempunyai kesalahan? Ia juga sudah memaafkan Berlian, hukuman yang di berikan William untuk Berlian memang keputusan dari pria itu. Tapi entahlah, Ruby hanya merasa kasihan dan merasa ingin sekali membebaskan Berlian dari hukuman yang William berikan. Tapi mau bagaimana Ruby hanya bisa pasrah dan menghargai keputusan dari William.
Ruby menghela nafas kasar, mendadak kepalanya terasa pusing karena memikirkan Berlian. Tadi saat Ruby menatap Berlian, justru Ruby seperti melihat sosok Caramella. Hal itu membuat Ruby kembali teringat akan kepergian Caramella yang begitu cepat. Tanpa sadar air matanya menetes berjatuhan.
"Ya sudah, Rius dan Ruby akan kesana! Mungkin satu jam lagi."
Ruby mengusap air matanya, menoleh memandang punggung tegap Rius. Ia mengernyit ketika mendengar setiap kata yang keluar dari mulut pria itu, entah sedang berbicara dengan siapa tapi sejak dua jam yang lalu Rius tampak begitu sibuk dengan handphonenya.
"Siapa?" tanya Ruby ketika Rius selesai menelfon.
Rius tersenyum. "Bukan siapa-siapa!" jawab Rius. "Baby, bersiaplah sayang. Kau harus ikut denganku."
"Kemana?"
"Kesuatu tempat! Ganti pakaianmu, tapi ganti dengan yang hangat." Rius tersenyum seraya mengganti kaosnya dengan kemeja berwarna putih.
Ruby hanya mengangguk setuju, dan bergegas mengganti pakaian. Dia tidak tahu Rius akan mengajaknya kemana dan menemui siapa. Setelah selesai mengganti dengan pakaian hangat Ruby langsung keluar mendekati Rius.
"Aku sudah ganti. Rius sebenarnya kita mau kemana?" tanya Ruby kebingungan.
Rius menoleh sebentar dan kembali menatap ke cermin besar di hadapannya. "Nanti kau akan tahu sayang!" jawab Rius kemudian meraih jaket dan memakaikannya pada tubuh sang gadis.
Ruby tersenyum malu-malu, terlebih ketika Rius menatapnya penuh cinta. Ia diam tidak banyak bertanya menuruti ucapan Rius. Ya walau sebenarnya Ruby penasaran dengan si penelfon dan tujuan Rius mengajaknya keluar.
"Rius kenapa sepi?" Ruby kembali bertanya ketika sudah di lantai bawah.
"Mommy dan Daddy sedang ke apartement Lechia." Rius menekan alarm mobil, membukakan pintu untuk sang gadis.
Ruby terdiam, memandang Rius kebingungan. "Ke apartement Lechia?" ulang Ruby.
"Heum, dia sedang kurang sehat. Maka dari itu Mommy dan Daddy menengoknya!" ujar Rius tersenyum. "Ayo masuk sayang," tambahnya.
"Aku mau ke apartement Lechia, mau menengoknya juga." Ruby mengembungkan pipinya.
Rius mengangguk menyingkirkan helaian rambut Ruby yang menutupi mata gadis itu. "Nanti kita kesana ya. Sekarang kita pergi kesuatu tempat dulu."
Ruby memanggut-manggutkan kepalanya, lalu masuk ke dalam mobil. Setelah itu Rius memutari mobil lalu masuk melalui pintu pengemudi yang satunya.
Selama di perjalanan Ruby hanya bungkam memandang lurus ke depan. Kepalanya bersandar pada kursi, sesekali menoleh memperhatikan Rius yang sedang menyetir mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Protective's Pilot [SUDAH DIBUKUKAN]
RomansaKetika sepasang orang saling mencintai terpisah dan kembali di pertemukan. Bagaimana kelanjutannya? Silakan di baca 😊, semoga suka ya 🙏.
![Protective's Pilot [SUDAH DIBUKUKAN]](https://img.wattpad.com/cover/176647941-64-k303729.jpg)