Alhamdulillah, setelah nyicil akhirnya jadilah ini 😂.
Semoga dapet feelnya, dan maaf kalau nemu Typo karena aku belum sempet revisi ini.
Dan, Happy Reading
🍃🍃
Rius terdiam menatap tubuh Ruby di hadapannya. Gadis itu berdiri memandang keluar jendela. Ia tahu kepergian Caramella masih meninggalkan luka mendalam terlebih kenyataan yang Caramella buka sebelum wanita itu pergi membuat Ruby semakin berat melepas kepergian dari wanita itu. Tadi saat di pemakaman ketika Caramella hendak di masukan ke dalam makam, Ruby gadis itu sempat pingsan membuat Rius terpaksa harus membawanya ke mobil dan menenangkannya disana.
Rius beringsut mendekat pada Ruby, membawa kepala gadis itu ke dalam dekapannya dan membiarkan Ruby menangis sepuas mungkin. Ia memejamkan matanya ketika mendengar isakan yang begitu menyakitkan hati Rius. Sebagai kekasih Rius tidak pernah melihat Ruby serapuh ini.
"Menangislah sayang, aku disini untukmu." bisik Rius mempererat dekapannya. "Lepaskan semua kesedihanmu. Tapi berjanjilah setelah ini kau tidak akan lagi bersedih."
Ruby hanya mengangguk masih dengan isakan yang begitu pilu. Dia sadar siapa yang datang pasti akan pergi, tapi kehilangan Caramella secepat ini tidak pernah Ruby bayangkan. Ia sudah merelakan kepergian wanita itu namun masih tersimpan rasa sedih di hatinya.
Ruby benar-benar melampiaskan kesedihannya di dada Rius mengeluarkan semua rasa sesak. Setelah puas menangis Ruby melepaskan dekapan Rius. Tersenyum tipis pada Pria itu dengan pipi yang basah. "Terima kasih, aku sudah lebih baik. Aku janji tidak akan bersedih lagi."
Rius tersenyum mengusap pipi Ruby. "Sudah lega?"
Ruby mengangguk. "Sudah lega, sangat lega."
"Kalau kau memang masih ingin menangis. Katakan padaku, karena aku siap menjadi sandaran untukmu."
"Mau peluk!" Ruby mengulurkan tangan, mengerjap-ngerjapkan matanya polos.
"Oh Tuhan!" Rius mengalihkan pandangannya kearah lain. Ia tersenyum ketika Ruby menubruk tubuhnya.
"Rius aku mencintaimu, sangat mencintaimu. Maaf untuk semalam, aku tahu aku begitu egois karena tidak mengerti dirimu. Aku janji tidak akan egois lagi dan akan mencoba mengerti dirimu." bisik Ruby bergetar.
Rius tersenyum memeluk tubuh gadisnya dengan sangat erat. "Hari ini aku ingin kita memulai semuanya dari awal. Lupakan soal semalam–" jeda Rius menumpukan dagunya di bahu Ruby. "Kita masih sama-sama kurang mengerti. Tapi hari ini aku ingin kita belajar untuk saling mengerti satu sama lain." sambung Rius mencium lekuk leher Ruby.
Ruby mengangguk kecil, kedua matanya kembali terasa panas saat mengingat betapa egoisnya Ruby terhadap Rius. Padahal pria itu sudah begitu tulus mencintai Ruby tapi ia masih saja egois ingin di mengerti tanpa mengerti apa yang di inginkan oleh Rius. Pria itu juga selalu menuruti apa yang di inginkan oleh Ruby, tapi ketika Rius menginginkan sesuatu Ruby justru merengek dan memaksa Rius untuk terus mengerti dirinya, mengingat itu Ruby kembali menangis.
"Kau menangis?" Rius meurai pelukannya, menangkup wajah Ruby yang memerah karena menangis. "Hei, kenapa baby?"
"Aku sangat bersalah Rius, kau sudah begitu mencintaiku. Menuruti apapun yang aku inginkan, aku selalu memaksamu untuk mengerti–" jeda Ruby tersedu. "Sedangkan aku? Aku tidak pernah mengerti dirimu, aku tidak pernah menuruti apa yang kau inginkan. Aku egois Rius, sangat egois." sambung Ruby terisak.
"Aku tidak pernah memaksamu untuk mengerti diriku. Tapi bolehkah aku meminta satu hal padamu?" tanya Rius seraya menyerka air mata Ruby.
Ruby mengangguk. "A-apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Protective's Pilot [SUDAH DIBUKUKAN]
RomanceKetika sepasang orang saling mencintai terpisah dan kembali di pertemukan. Bagaimana kelanjutannya? Silakan di baca 😊, semoga suka ya 🙏.
![Protective's Pilot [SUDAH DIBUKUKAN]](https://img.wattpad.com/cover/176647941-64-k303729.jpg)