• Protective's Pilot || Bagian 32 •

7.6K 643 96
                                    

Sesuai janjiku selesai nulis akan langsung di Publish hehe 😁.

Selamat membaca dan sampai jumpa di malam Minggu ❤️.

🍃🍃

10 Hari Kemudian.

Sudah sepuluh hari lamanya Ruby masih terbaring di dalam ICU. Selama itu juga Rius selalu menemani Ruby dengan selalu ada di samping gadisnya. Kondisi gadis itu belum ada perubahan sama sekali masih tetap sama seperti hari-hari sebelumnya.

Rius mengecup tangan Ruby sesekali mengusapnya dengan lembut. "Hai sayangku, masih betah tidur ya? Kau tidak mau bangun. Ini sudah sepuluh hari sayang, bangunlah aku merindukanmu." bisik Rius membelai pipi Ruby. "Aku rindu mendengar tawamu. Bangunlah aku membutuhkanmu." tambahnya.

Rius kembali mencium punggung tangan Ruby. "Hari ini aku harus meninggalkanmu dulu ya sayang! Tidak apakan? Ada tugas dan tanggung jawab yang harus aku jalankan." Rius menunduk membiarkan setetes air mata jatuh mengenai blankar. Setelahnya Rius kembali mengadah menatap wajah pucat Ruby. "Aku akan kembali dan menemanimu lagi, nanti akan ada Mommy dan Daddy. Mereka yang akan menggantikanku dulu hanya sementara sampai aku kembali."

Diam-diam Keshila melihat di depannya. Kerapuhan anaknya yang tidak pernah Keshila lihat sebelumnya. Sebenarnya Keshila tidak tega tapi dirinya harus kuat untuk menguatkan Rius yang rapuh saat ini.

"Rius?" panggil Keshila serak.

Rius mengusap matanya, berbalik kebelakang menatap Keshila. "Mom, aku mohon jaga Ruby. Jangan tinggalkan dia sendiri, kalau Mommy mau pulang tolong pastikan ada yang menemani Ruby disini." sahut Rius. "Hubungi aku jika Ruby sudah sadar," tambahnya.

Keshila mengangguk mengusap lengan Rius. Ia tahu Rius menahan untuk tidak menangis. "Jangan khawatir disini Mommy dan Daddy akan menjaga Ruby. Kau bertugaslah dengan tenang."

Rius membalikkan tubuhnya menatap Ruby yang masih setia perpejam. Perlahan bibir Rius mendekat pada kening gadisnya. Tidak hanya di kening Rius juga memberikan beberapa kecupan di mata, terakhir hidung.

"I love you baby, aku harap saat aku kembali nanti kau sudah bangun." bisik Rius di telinga Ruby. "Aku akan selalu menunggumu." tambahnya kembali mencium kening Ruby. Ia menghela nafas berat, sebenarnya Rius enggan meninggalkan Ruby. Tapi mau bagaimana lagi Rius sudah terlalu lama meninggalkan pekerjaannya.

Keshila mengangguk, mengusap lengan Rius. Ia tahu putranya itu enggan pergi. "Rius pergilah, ada Mommy disini yang akan menjaganya."

Rius tersenyum sebelum benar-benar beranjak, Rius menyempatkan diri mencium punggung tangan Ruby. Menggenggamnya erat karena memang sangat berat untuk Rius meninggalkan Ruby.

Rius menghela nafas berat melepaskan tangan Ruby dan segera pergi dari ICU. Ia harus secepatnya pergi atau kalau tidak Rius akan semakin berat untuk meninggalkan Ruby.

Keshila menatap pintu yang tertutup Rius sudah pergi. Ia menarik kursi dan mendudukkan bokongnya disana. Perlahan tangan Keshila mengambil tangan Ruby. "Cepat sadar nak, kau lihat? Dia sangat rapuh tanpamu. Sebagai Ibu aku merasa sakit melihatnya serapuh itu, Ruby ini permohonan seorang Ibu untuk kebahagiaan anaknya. Bangunlah nak Mommy Shila memohon padamu." gumam Keshila menangis. "Aku akan melakukan apapun untuk kebahagiaan anakku. Bahkan jika aku harus bertukar tempat denganmu aku mau, asal anakku tidak serapuh itu." tambahnya tersedu.

Keshila menempelkan tangan Ruby pada pipinya. Menangis meraung sambil bergumam memohon agar Tuhan mau mengembalikan kebahagiaan putranya. Memohon pada Tuhan untuk memberikan kesembuhan pada gadis yang selama sepuluh hari ini masih terbaring.

Protective's Pilot [SUDAH DIBUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang