• Protective's Pilot || Bagian 13 •

13.3K 605 24
                                    

⚠ Warning :
Tulisan ini penuh dengan Typo, sudah di revisi dan baca ulang. Tapi apabila masih ada Typo, mohon bantuannya untuk membenarkan typo ya 😊.

Semoga kalian suka dengan cerita baru dengan awalan yang baru 💞.

Jangan Lupa Tinggalkan Jejak Ya.
Vote & Commentnya.
Jangan sungkan untuk mengkritik karena aku menerima kritikan apapun dari kalian 😊.

Maaf kalau Feelnya kurang dapet 🙏.
Oh ya, hari ini aku Double Up.
Tapi masih nulis dikit lagi, kalau cepet sore aku udah Up lagi.
Kalo belum mungkin agak malemnya ya 😊.

🍃🍃

Keenan berdiri cukup jauh dari putra keduanya. Tangannya berada di dalam saku celana, matanya menatap Rius penuh haru. Kini Rius bisa tertawa seperti dulu, dan itu di sebabkan oleh kehadiran gadis masalalu putranya. Ia kenal sangat mengenal Ruby, gadis itu baik dan ceria. Jadi tidak salah jika keceriaan gadis itu membawa dampak baik pada Rius.

"Apa yang kau lihat?" tanya seseorang menyentuh bahu Keenan.

Keenan menoleh, tersenyum lebar seraya memegang tangan istrinya. Keshila, "Aku sedang merekam tawa anakku. Rasanya aku sangat bahagia mendengarnya." jawab Keenan.

"Kenapa?" tanya Keshila lagi.

"Aku ingin terus mendengar tawanya, setelah bertahun-tahun Rius menjadi orang yang tidak kita kenal." jawab Keenan beralih menatap Rius. "Aku seperti melihat anakku lagi, dan aku bahagia mendengar tawanya yang begitu bahagia." tambahnya.

"Kau menangis, Keenan?"

Keenan tersenyum, mengusap air matanya yang menetes. "Aku tidak menangis, Keshila. Ini hanya air mata kebahagiaan."

"Kau bahagia?"

Keenan mengangguk cepat. "Ya, aku bahagia. Melihat anak-anakku bahagia!"

"Tapi anak-anak tidak akan bahagia jika melihatmu menangis seperti ini. Sekalipun tangismu adalah tangisan kebahagiaan." ujar Keshila mengusap air mata Keenan.

Keenan tersenyum, meraih tangan Keshila dan mengecupnya. Keshila benar kedua anaknya tidak akan bahagia jika melihat dirinya menangis. Meskipun Keenan menangis karena rasa harunya bisa mendengar tawa putra keduanya.

Keshila tersenyum memeluk tubuh suaminya. Kedua matanya menatap kearah Rius dan Ruby, mereka tampak sedang bergurau. Jujur saja Keshila pun merasa terharu saat mendengar Rius tertawa. Tapi ia menahannya karena tidak ingin kedua anaknya melihatnya menangis.

Di tempat lain Ruby terlihat menahan tawanya. Ia mengalihkan pandangannya kearah lain saat Rius terus saja menggodanya.

Ruby tertawa terbahak tidak bisa lagi menahan tawanya. Pria itu benar-benar menggodanya dengan berbagai cara. "Rius, jangan menggodaku terus." rengek Ruby memukul lengan Rius pelan.

"Aduh!" ringis Rius memegang tangannya. "Aauuh, tanganku sakit." tambahnya.

"Aku memukulmu pelan, bagaimana mungkin bisa sakit?" Ruby menyentuh tangan Rius dengan khawatir.

"Aauuh, aku sakit kalau kau pergi meninggalkanku." gombal Rius menoel dagu Ruby.

"Rius!!!!" pekik Ruby mengembungkan pipinya kesal, memukul Rius dengan kencang kali ini. Biar saja, biar sekalian sakit.

Protective's Pilot [SUDAH DIBUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang