• Protective's Pilot || Bagian 35 •

8.1K 635 72
                                        

I'm come back 😂, siapa yang kangen aku? Eh, Heum 🙄🤔. Maksudnya siapa yang kangen duo R? Aku kembali setelah paketan terisi kembali hoho 🤭. Yaudah gitu aja deh.

Happy Reading ❤️

🍃🍃

Rius tersenyum lega ketika dokter mengatakan kalau kondisi Ruby sudah lebih baik, darah yang tadi keluar karena gadis itu terlalu banyak gerak hingga sedikit mengusik bagian luka di dada tapi itu tidak terlalu bahaya. Dokter juga melarang Ruby untuk tidak bergerak banyak dulu. Sang dokter juga bilang kalau pingsannya Ruby tidak akan lama beberapa menit kedepan pasti akan segera sadar.

Setelah berbicara banyak dengan Dokter. Rius pamit untuk masuk ke ruang inap untuk menemani gadisnya yang masih belum sadar dari pingsannya. Jujur saja Rius merasa khawatir akan keadaan Ruby, takut jika gadisnya itu kembali tidak sadarkan diri untuk waktu yang lama. Tapi karena Dokter sudah menjamin akhirnya Rius bisa menyingkirkan rasa khawatirnya.

Rius berdiri di pinggir blankar Ruby tangannya terulur mengusap lembut kepala gadisnya. Tatapan mata Rius begitu lembut penuh cinta memandang wajah Ruby yang tetap cantik walaupun masih pucat pasi.

Rius membungkuk mencium kening Ruby cukup lama. "Cepat sadar sayang, aku sangat merindukan tawamu." bisik Rius begitu sudah menjauhkan bibirnya dari kening Ruby.

Seolah mendengar bisikan Rius, Ruby gadis itu menggerakkan jari tangannya. Perlahan kelopak matanya pun terbuka matanya dan mata Rius langsung bertemu. "Ri-rius?" gumam Ruby terdengar lemah.

Rius tersenyum mengecup kening Ruby berulang kali. "Ya sayang, ini aku." bisik Rius seraya menggenggam tangan Ruby. "Sebentar jangan bergerak dulu. Aku akan panggil dokter!" tambahnya kemudian menekan tombol di sisi kiri ranjang Ruby.

Tak selang berapa lama dokter dan satu suster masuk mereka langsung memeriksa keadaan Ruby yang pada saat itu baru saja sadar dari pingsannya.

"Bagaimana keadaannya?" Rius bertanya kepada sang dokter.

"Keadaannya sudah lebih baik dari sebelumnya. Tapi seperti yang saya katakan sebelumnya, jangan sampai Nona Ruby banyak bergerak. Saya takut lukanya kembali mengeluarkan darah." ucap sang Dokter tersenyum pada Rius, lalu kembali menatap Ruby. "Nona apa ada yang sakit?" tambahnya.

Ruby menggelengkan kepalanya pelan. "Tidak ada, dokter!"

"Baiklah. Jika merasakan sakit tolong beritahu kami ya, biar kami bisa memeriksanya."

"Ya, terima kasih!"

"Sama-sama kalau begitu kami permisi dulu." Dokter berucap menatap Ruby dan Rius bergantian lantas iapun pergi bersama suster.

Rius tersenyum mendekat pada Ruby, meraih tangan gadisnya untuk di genggam. Baginya tidak ada kebahagiaan yang lain selain melihat orang tercintanya sudah sadar dari masa-masa mengerikan. Setelah kejadian dua minggu lalu Rius bersumpah akan selalu mengajak kasihnya kemanapun dirinya akan pergi. Ia takkan meninggalkan Ruby sendirian lagi, bahkan jika Rius harus pergi bertugas. Rius akan meminta Ruby untuk tinggal bersama Keshila dan Keenan.

"Kenapa?" gumam Ruby bingung ketika Rius hanya memperhatikan dirinya.

"Tidak kenapa-kenapa!" Rius menarik kursi, mendudukkan bokongnya disana. "Aku hanya senang karena akhirnya kondisimu sudah lebih baik." tambahnya.

"Kenapa tidak istirahat? Kau pasti pulang dari bertugas." Ruby bertanya sambil memperhatikan pakaian pilot Rius.

"Aku tidak butuh istirahat. Aku hanya membutuhkan dirimu!" Rius menyahut dengan nada yang begitu tulus.

Protective's Pilot [SUDAH DIBUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang