Bel pulang telah berbunyi. Marsha kali ini pulang lebih lambat karena ia mengikuti rapat osis.
"Lo gak pulang sha?" Tanya Sophia.
"Gue masih ada rapat osis lo duluan aja deh" jawab Marsha sambil membereskan bukunya.
"Yaudah deh gue duluan" ucap Sophia lalu ia pergi meninggalkan Marsha.
Setelah membereskan buku-bukunya, Marsha cepat-cepat pergi ke ruang osis karena ia takut jika ia terlambat. Belum sampai di ruang osis, Marsha bertemu dengan pujaan hatinya yaitu Gilang.
"Gue anterin pulang yuk" ajak Gilang.
"Gue masih ada rapat osis" jawab Marsha.
"Gue tungguin deh sampai selesai" ucap Gilang.
"Gausah deh lo pulang aja ini rapatnya lama, udah deh gue lagi buru-buru gaada waktu" ucap Marsha.
Kemudian Marsha meninggalkan Gilang sendirian dan Gilang pergi meninggalkan sekolah.
Sesampainya di depan ruang osis, Marsha segera memasuki ruang osis tersebut.
"Maaf ya gue telat" ucap Marsha kepada para anggota osis lainnya.
"Lain kalo lo jangan telat lagi, udah jadi ketos tapi kalo ada rapat selalu telat" ucap Devano selaku wakil ketua osis.
"Iya deh maapin ya dep" ucap Marsha.
"Kita bahas apa nih?" Tanya Mia.
"Sebentar lagi kan sekolah kita akan ulang tahun, nah saran gue sih kita adain kayak pensi terus kita juga ngundang artis gitu" saran Marsha.
"Iya deh gue setuju sama saran lo, ntar kita adain lomba kebersihan kelas" ucap Devano.
"Gue setuju sama saran lo dep" ucap Mia.
"Gue juga setuju, yang lainnya setuju atau gak atau punya saran lain?" Tanya Marsha.
"Setuju" ucap pata anggota lainnya dengan kompak.
"Yaudah deh lusa kita lanjutin lagi sekarang kalian boleh pulang" ucap Marsha.
"Lo gak pulang sha?" Tanya Mia.
"Pulang tapi gue nunggu angkutan umum dulu soalny sopir gue gak bisa jemput" jawab Marsha.
"Yaudah gue duluan ya sha" ucap Mia.
"Ati-ati lo" ucap Marsha.
Kemudian Marsha berjalan menuju halte untuk menunggu angkutan umum. Hampir 30 menit Marsha menunggu angkutan umum, tidak ada satu pun angkutan umum yang berlalu lalang karena hari sudah semakin sore. Pada saat Marsha menunggu angkutan umum tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri Marsha. Dan orang tersebut adalah Azka.
"Eh sha gue anterin pulang yuk udah mau malem nih" ajak Azka.
"Enggak usah kak gue lagi nunghuin angkutan umum aja" tolak Marsha dengan halus.
"Udah bareng gue aja angkutan umum kalo segini udah gaada yang lewat lagian rumah kita juga deketan" ucap Azka.
"Ini gak ngerepotin kak?" Tanya Marsha.
"Enggak yaudah yuk naik" perintah Azka.
Marsha lalu menaiki motor Azka. Ia sangat senang sekali karena ia bisa bertemu dengan Azka. Ya walaupun Marsha sudah berpacaran dengan Gilang. Marsha berharap Gilang tidak tau kejadian ini, karena jika ia memgetahui Gilang dan Azka akan beradu mulut yang tak berguna.
"Makasih kak udah anterin gue" ucap Marsha.
"Salam buat bokap nyokap lo ya" ucap Azka.
"Iya kak" jawab Marsha.
"Gue balik dulu ya lo jangan lupa makan" ucap Azka.
"Ati-ati kak" ucap Marsha kemudian ia berjalan masuk ke dalam rumahnya.
"Eh Marsha kamu sudah pulang nak, tadi kamu dianter sama siapa?" Tanya mama Marsha.
"Temen ma" jawab Marsha.
"Yaudah kalo ada apa-apa kamu bilang ke mama ya" ucap mama Marsha.
"Iya ma" jawab Marsha lalu ia pergi ke kamarnya.
Sesampainya di kamar ia mulai merebah tubuhnya di kasur karena ia sangat senang. Ponsel Marsha pun berbunyi ada seseorang yang menelepon Marsha entah siapa itu. "Siapa nih orang ganggu aja."
"Halo ini siapa?" Ucap Marsha kepada seseorang tersebut.
"Ini gue Azka, ini bener Marsha kan?" Tanya Azka. Orang yang menelepon Marsha adalah Azka.
"Eh Kak Azka, ada apa kak?" Tanya Marsha dengan sangat senang.
"Gak ada apa-apa sih gue cuma mau mastiin aja kalo lo udah sampai rumah dengan selamat" ucap Azka.
"Ini udah sampai di rumah kak" ucap Marsha.
"Yaudah deh lo jangan lupa makan ya bye" ucap Azka.
"Bye kak" ucap Marsha.
Marsha sangat senang sekali saking senangnya ia berteriak dengan suara yang paling keras dan ia tertawa sendiri. Ya Marsha kalo seneng ya gitu kek orang kekurangan obat.
Marsha bergegas menuju ke ruang makan dan segera makan. Setelah selesai makan ia langsung menuju ke kamarnya kemudia ia harus melapor ini kepada Sophia.Marsha Y : Sophia
Sophia : Ada apaan?
Marsha Y : Tadi gue pulang dianterin sama kembarannya Niall Horan
Sophia : Palingan juga si Kak Azka
Marsha Y : Udah seh terserah lo mau bilang dia mirip sama siapa tapi gue seneng banget bisa dianterin pulang sama dia
Sophia : Lo darimana tiba-tiba bisa dianterin sama dia
Marsha Y : Tadi gue kan ada rapat terus pas pulang nungguin angkutan umum di halte terus dia dateng eh dia nawarin gue mau di anterin pulang terus gue mau deh
Sophia : Tapi jangan sampai si Kak Gilang tau ini soalnya gue pernah denger rumor-rumor kalo Kak Azka sama Kak Gilang itu musuh bebuyutan
Marsha Y : Yang bener lo? Gamungkin Kak Azka kan orangnya baik-baik
Sophia : Yaudah deh kalo lo gak percaya gapapa tapi inget pesen gue jangan sampai Kak Gilang tau masalah iniMarsha berpikir sejenak, jika ia memberi tahu Gilang tentang masalah ini apakah Gilang akan marah kepada Marsha dan juga Azka? Ada senangnya dan juga ada sedihnya Marsha menerima Gilang di dalam hidupnya. Marsha senang memiliki Gilang karena Gilang begitu sayang dan perhatian kepada Marsha ya walaupun Gilang merupakan seorang Badboy. Marsha sedih memiliki Gilang karena ia telah dipertemukan kembali oleh Azka tetapi dalam status Marsha adalah milik Gilang. Marsha sedih ia tidak bisa memiliki Azka sepenuhnya dan Azka juga bukan siapa-siapa Marsha. Marsha berharap suatu saat ia akan bertemu dengan orang yang begitu sayang kepada Marsha dan bisa menerima Marsha apa adanya.
------------
Haii
Maaf ya part ini cuma sedikit karena authornya lagi sibuk:)
Sorry for typo
Jangan lupa vote
Happy reading❤
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY VS KETOS [COMPLETED]
Teen Fiction"Hai cantik boleh kenalan gak?" "Ihh!! Apaansih lo!" "Galak amat neng" "Bukan urusan lo kali kalo gue sewot" Dalam hubungan mereka banyak sekali cobaan yang bertubi-tubi datang. Cobaan yang membuat mereka tak nyaman akan hubungan ini. Hingga pada ak...