35

1.2K 35 0
                                    

Drttt drtttt

Ponsel Marsha berbunyi.

Dan segeralah ia dengan cepat membuka ponselnya. Ia berharap Gilang yang mengirim pesan tersebut.

Azka
Lo hari ini free gak?

"Yah gue kirain Gilang, ternyata lo" gumam Marsha dengan nada sedihnya.

Marsha
Gak, emangnya ada apa?

"Tumben nih anak nge-line gue, kira-kira ada apa ya?" Tanya Marsha pada dirinya sendiri.

Azka
Lo bisa gak hari ini temenin gue? Gue lagi ada masalah nih, gue mau lo jadi tempat curhat gue

"Hah? Apa? Di ngajakin gue ketemuan?" Teriak Marsha kaget.

"Whatt? Apa lagi ini Tuhan? Gue udah muak liat muka nya Azka kenapa dia malah ngajakin gue jalan" cerocos Marsha tiada hentinya.

Akhirnya ia memutuskan untuk menerima ajakan Azka tersebut. Setelah ia pikir matang-matang, Marsha sangat prihatin dengan keadaan Azka yang selalu datang masalah di dalam hidupnya dan ia membutuhkan Marsha untuk sekedar menjadi kanting curhatnya sekaligus pendengar setia.

Marsha
Yaudah deh, ketemu di taman mana? Jam berapa?

Azka
Sekarang, di Taman Kunca. Gue sekarang otw

"Gila apa ya nih anak? Ketemuan sekarang di Taman Kunca. Eh eh tunggu sebentar, Taman Kunca kan taman yang sering gue datengin sama Gilang? Jadi keinget Gilang tau gak" ucap Marsha sambil menaruh hp di nakasnya.

Kemudian ia bergegas untuk bersiap-siap menuju ke Taman Kunca bersama Azka.

****

Tok tok tok

Seorang lelaki yang gagah dengan membawa koper dan tasnya yang sangat besar dan berat. Siapa lagi kalau bukan Gilang.

Seorang dari balik pintu tersebut, membukakan pintu dengan sangat pelan dan pelan.

"Eh lo lang, ada apa? Lo ngapain bawa koper segala macem begini?" Tanya seseorang tersebut yaitu Kai.

"Cihh elah lo lupa ya? Gue mau ke Indonesia. Gue kesini mampir ke rumah lo, soalnya gue mau pamit sama lo" ucap Gilang dengan senyumman khasnya.

"Eh iya ya gue lupa, gue boleh anter lo ke bandara gak?" Tanya Kai sambil menepuk bahu Gilang.

"Eh boleh banget" jawab Gilang tanpa ragu-ragu.

"Yaudah deh lo masuk aja, gue mau siap-siap dulu" ucap Kai sambil membantu memasukkan tas Gilang ke dalam rumahnya.

Sesampainya di bandara...

Gilang menatap Kai yang sedang asyik bermain ponsel. Sangat berat perasaan Gilang jika meninggalkan sahabatnya tersebut.

10 tahun lamanya mereka terpisah oleh jarak yang membuat mereka rindu akan kenangan masa kecilnya. Namun, takdir berkata lain. Mereka di pertemukan kembali 10 tahun berikutnya. Gilang sangat beruntung memiliki sahabat seperti Kai, begitu pun juga dengan Kai. Kai juga sangat beruntung memiliki sahabat seperti Gilang.

BAD BOY VS KETOS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang