Malam berganti pagi. Matahari bersinar dengan sebongkah harapan dengan sangat terang. Seperti hati Marsha kali ini.
Ia sangat bersemangat untuk bersekolah di pagi ini. Marsha bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Satu persatu anak tangga berhasil ia turuni dengan kaki mungilnya. Ia mendapati sesosok orang yang sangat berarti di dalam hidupnya. Yaitu Ibunya.
Bagi Marsha, Ibu adalah segalanya. Berarti melebihi apapun karena Marsha sangat menyayangi ibunya.
Marsha berjalan menghampiri ibunya yang tengah sibuk mempersiapkan dirinya untuk pergi bekerja. "Selamat pagi mamakuuu."
"Selamat pagi juga sayang, cepet gih kamu sarapan keburu telat" ucap Luna sambil memasukkan beberapa buku dan berkas ke dalam tasnya.
Marsha yang kala itu sedang menikmati rotinya dengan selai coklat kesukaannya, tiba-tiba kaget melihat jam karena jam sudah menunjukkan oukul 06.00. Ia memiliki waktu 30 menit untuk sampai ke sekolahnya.
Ia bergegas menghabiskan rotinya dan berpamitan kepada Luna. Hari ini ia membawa mobilnya untuk pergi ke sekolah karena Pak Tomi belum kunjung pulang. Dan terpaksa ia harus membawa mobilnya sendiri.
Marsha menancapkan gasnya dengan kecepatan tinggi karena jalanan yang belum mulai ramai dipadati oleh kendaraan.
Sesampainya di sekolah, ia pun langsung turun dari mobilnya dan langsung berjalan menuju ke kelasnya.
Ia melewati koridor kelas 10 yang notabenenya para murid baru inu kecentilan jika melihat para cewek-cewek yang berjalan di depan kelasnya. Marsha yang kali itu berjalan sendirian pun, digoda-goda oleh murid kelas 10. Banyak pernyataan yang terlontar dari mulut para cowok kecentilan tersebut.
"Wah ini ketos nih"
"Cantik banget, mau gak jadi pacar gue"
"Kak Marsha sini dong ke Abang Joni gue kasih hati Abang yang tulus mencintai neng"
"Wahh cantik banget kayak bidadari turun dari langit"
"Njir pagi-pagi gue udah disambut bidadari nih, mantap jiwa"
Telinga Marsha seketika langsung panas mendengar celotehan para cowok-cowok tersebut. Kali ini ia harus angkat bicara soal masalah ini, karena hampir tiap hari ia digoda oleh para cowok-cowok kecentilan tersebut.
"Heh lo para cowok-cowok kecentilan, lo kurang kerjaan atau gimana tiap hari ngoceh kalo gue lewat di depan kelas kalian. Lo pikir gue apa hah? Dasar cowok kecentilan."
"Eh lo cantik-cantik tapi judes gue makin suka deh sama lo" ucap salah seorang siswa kelas 10.
"LO KALO GAK DIEM GUE TONJOK MUKA LO!" ucao Marsha sambil tangannya mengenggam seperti orang tinju kemudian ia berjalan menuju ke kelasnya.
Di kelas masih sangat sepi, ia membanting tasnya dengan kasar. Devano yang dari tadi asyik bermain ponselnya pun kaget melihat Marsha membanting tasnya.
"Lo kenapa sha? Kesambet?" Tanya Devano dengan penuh tanda tanya di dalam otaknya melihat tingkah Marsha dan ia memutuskan untuk pergi ke arah Marsha.
"Diem lo!" Ucap Marsha meredam emosinya.
"Lo kenapa sih? Coba deh crita sama gue, barangkali gue bisa bantuin elo"
"Lo tau gak murid baru kelas 10 itu? Sumpah deh ya kecentilannya tingkat dewa"
"Emang lo tadi di apain sama mereka?"
"Gue digoda-goda lah di iniin lah di ituin lah bosen gue anjir"
"Ya seharusnya lo laporin aja mereka ke BK biar tau rasa"
"Ogah kayak orang gak punya kerjaan aja ngelaporin mereka"
Kemudian Rahsya datang dengan suara khasnya seperti toa masjid. "Good Morning everybody" ucap Rahsya sambil menghampiri Marsha dan Devano.
"Lo bisa gak sih dateng gausah teriak-teriak, budeg tau gak kuping gue" ucap Devano sambil menutup telinganya.
"Et dah buset biarin dong gue teriak-teriak kan mulut-mulut gue bukan mulut lo" cerocos Rahsya.
"Tapi gausa teriak-teriak dong, sumpek gue dengernya. Udah suara cempreng teriaknya kayak toa masjid juga"
"Eh biarin ngapain lo ngurusin hidup gue"
Marsha pun merasa risih melihat mereka berdua bertengkar. "Ini masih pagi kalian udah berantem. Risih gue tau gak."
"Tau tuh si Devano noh" ucap Rahsya sambil menunjuk Devano yang berjalan menuju ke bangkunya.
"Apa lo panggil nama-nama gue" ucao Devani nyolot.
"Apa lo"
"Apa lo hah? Tijel tau gak"
"Bacot lo"
"Udah berantemnya? Gue risih tau gak ngeliat kalian berdua" ucap Marsha kemudian ia berjalan menuju ke depan kelasnya.
--------------------------
Haii
Jangan lupa vote and comment
Happy reading
See you❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY VS KETOS [COMPLETED]
Teen Fiction"Hai cantik boleh kenalan gak?" "Ihh!! Apaansih lo!" "Galak amat neng" "Bukan urusan lo kali kalo gue sewot" Dalam hubungan mereka banyak sekali cobaan yang bertubi-tubi datang. Cobaan yang membuat mereka tak nyaman akan hubungan ini. Hingga pada ak...