34

1.1K 34 1
                                    

Gilang dan Kai pun sampai di sebuah mall.

Kai mengikuti Gilang di belakangnya karena Kai sangat malas jika ia pergi ke mall bukan karena kehendaknya.

"Lo mau kemana sih? Dari tadi nuter-muter mulu gak pusing apa lo?" Kai menepuk pundak Gilang dengan sangat kencang.

"Auuw sakit tau gak. Udah lo ikut aja gue ntar lo gue traktir deh" ucap Gilang menyamai langkahnya dengan Kai.

"Bener ya lo traktir gue? Soalnya dari tadi gue belum makan" ucap Kai sambil memegangi perutnya yang menandakan seolah-olah ia sedang lapar.

"Iya gue bakal traktir lo, tapi lo harus bantuin gue cari sesuatu" ucap Gilang sambil menyeret tangan Kai.

Sesampainya di sebuah counter mall yang menjual berbagai pernak-pernik perhiasan. "Lo kesini ngapain? Lo kan cowok masak lo pergi ke counter tempatnya cewek?" Tanya Kai menyergit kebinggungan.

"Lo bisa gak sih gausa ngomel mulu dari tadi" sentak Gilang. Kai pun hanya menuruti sang sahabat absurdnya tersebut.

"Lo cari apa sih lang? Dari tadi muter-muter mulu" omel Kai tiada henti.

"Bacod mulu lo, ikutin gue dulu pokoknya" Gilang dengan sigap menarik tangan Kai agar Kai ikut bersamanya.

Setelah dikirinya menemukan barang-barang yang pas dan bagus, Gilang dan Kai pun duduk di kursi panjang untuk sejenak beristirahat.

"Lo emang mau balik ke Indo lagi secepat ini ya?" Tanya Kai to the point.

"Lebih tepatnya gue balik 3 hari lagi, gue udah gak bisa nahan rindu gue ke Marsha" jawab Gilang cengingiran.

Kai pun hanya terkekeh mendengar jawaban yang terlontar dari mulut Gilang. "Alay lo lang" ujar Kai. "Gue sebenernya mau ikut lo ke Indo."

Kai menatap Gilang dengan tatapan sayu. Detik kemudian, Gilang menatap Kai dengan tatapan yang lekat membuat kaum hawa yang berada di dekat Gilang meleleh seketika.

"Yaudah ikut aja, gue malah seneng kalo ada temennya" ucap Gilang tak ada beban.

"Tapi gue masih ada urusan yang belum gue selesaikan" ucap Kai dengan lemas.

"Yaudah lo gausah ikut, gue di Indonesia cuma seminggu. 2 tahun lagi lo boleh kok ikut gue ke Indonesia" Gilang mengembangkan senyumannya dengan sangat manis.

"Serius lo lang?"

"Iya gue serius"

"Makasih lang lo baik banget deh"

Tanpa disadari, Kai memeluk tubuh Gilang dengan sangat nyaman. Dengan sigap dan cepat, Kai melepaskan pelukan tersebut. Gilang hanya tersenyum melihat tingkah sahabatnya tersebut.

"Lo gapapa Kai peluk gue asalkan lo nyaman sama gue. Gue bersedia kok kalo gue lo jadikan tempat curhat kalau lo punya masalah"

"Gue juga bersedia gue lo jadiin pelampiasan di saat lo ada masalah. Lo kalo ada apa-apa lo harus bilang ke gue. Gue bersedia kalo gue jadi tempat senderan elo"

"Karena se nyebelin apapun gue akan tetep jadi sahabat lo"

Ucap Gilang tanpa ragu-ragu. Ia mengembangkan senyumannya kepada Kai. Kai pun sangat beruntung bisa memiliki sahabat sebaik Gilang dan semengerti Gilang. Intinya Kai sangat beruntung dan sangat senang.

"Makasih lang lo udah mau jadi sahabat gue. Terus gimana sama Marsha? Gue jadi gak enak sama dia" ucap Kai ragu. Karena yang saat ia pikirkan adalah perasaan Marsha. Kai tidak mau merusak hubungan sahabatnya tersebut. Karena Kai yakin, Gilang sangat mencintai Marsha dengan tulus dan Kai tidak mau merusaknya begitu saja.

"Lo tenang aja, Marsha udah tau kok semuanya. Dia malah nyuruh gue buat jagain lo karena gue sahabat lo" ucap Gilang dengan tersenyum. Kemudian ia mengacak-acak rambut Kai dengan terkekeh.

"Astagaa, baik banget pacar lo lang. Beruntung ya lo punya Marsha yang bisa ngertiin perasaan lo"

"Siapa dulu dong? Gilanggg" ucap Gilang dengan senyum cengiran khasnya.

***

Hari berganti malam. Senja berganti menjadi gemerlap bintang yang selalu setia menghiasi malam dengan sangat indah.

Tak seperti hati Marsha.

Hatinya sangat rapuh serapuh-rapuhnya. Kabar dari sang kekasih yang jauh disana tak kunjung ada. Beberapa kali Marsha menghubungi tak ada jawaban sama sekali dari sang kekasih.

Akhirnya ia pun memutuskan untuk menelepon Sophia.

[Hallo sha ada apa?] suara bergema di telepon Marsha yang menandakan Sophia mengangkat teleponnya.

[Gue mau curhat nih sop] ucap Marsha dengan suara memelas seperti anak kecil yang merengek meminta mainan.

[Yaudah sok curhat gih, keburu malem gue udah ngantuk]

[Lo kebiasaan banget deh, kalo gue mau curhat mesti lo bawaannya ngantuk mulu]

[Dihh, jadi curhat gak nih?]

[Eh iya, kenapa ya akhir-akhir ini Gilang menghilang]

[Menghilang maksud lo gimana?]

[Gini nih ya, dulu jauh sebelum dia pergi ke Jerman, dia udah pernah sempet bilang ke gue kalo dia bakal ngabarin gue tiap hari. Tapi nyatanya apa? Dia malah pergi dan gak ngabarin gue sama sekali]

[Coba deh lo tanya ke temennya yang dulu pernah lo ceritain ke gue]

[Mak-maksud lo Kak Kai?]

[Iya, barangkali aja dia sama Gilang kan mereka sahabat]

[Yaudah deh sop thanks]

[Welcome]

--------------
Haiii
Maap nih baru up:v
Jangan lupa vote and comment
See youu

BAD BOY VS KETOS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang