Pertengkaran antara Rahsya dan Devano masih berlanjut. Mereka berdua saling adu mengadu mulut satu sama lain.
Si Sophia pun datang menghampiri mereka yang sedang beradu mulut. Kali ini, Sophia angkat bicara karena hampir setiap hari Rahsya dan Devano selalu beradu mulut. Tak kenal tempat dan tak kenal waktu. "He kalian berdua, gak capek apa ya? Tiap hari berantem mulu. Kuping gue panas tau gak ngedenger kalian berantem terus" ucap Sophia sambil memengangi kepalanya yang menandakan seolah-olah ia sedang pusing.
Mendengar pernyataan yang terlontar dari mulut Sophia, Rahsya kali ini menatap Sophia dengan tatapan tajam. "Si Devano tuh sukanya cari gara-gara ke gue, gue sebel liat mukanya."
"Ya kalo lo sebel liat kegantengan gue, mendingan sana lo pergi jauh-jauh dari gue" ucap Devano dengan level kepedeannya tingkat dewa sambil merapikan rambutnya yang menandakan seolah-olah ia adalah cowok yang paling ganteng dan paling cool di kelas ini.
Rahsya pun menatap Devano dengan tatapan jijik. "Ih lo kepedean banget sih, kegantengan lo kalah sama si Shawn Mendes."
"Eh Shawn Mendes tuh kembaran gue tau gak" saut Devano dengan nyolot.
"Gak peduli gue kalo lo itu kembarannya Shawn Mendes, udah yuk shop kita keluar aja daripada ngurusi si kutil badak satu ini" ucap Rahsya sambil menarik tangan Sophia menuju keluar.
"Enak aja lo kata gue kutil badak, yang kutil badak itu elo bukan gue" teriak Devano dan hanya diabaikan oleh Rahsya seolah-olah ia tak mendengar teriakan Devano.
****
Rahsya mengajak Marsha dan Sophia untuk pergi ke taman sekolahnya. Rahsya bercerita kepada Sophia dan Marsha bahwa taman tersebut merupakan tempat Rahsya jika ia sedang dilanda masalah.
"Eh sya gue lihat ya akhir-akhir ini kok lo gak sama geng lo itu, lo selalu sendiri. Emang lo kenapa sya?" Tanya Marsha dengan berpikir-pikir.
"Ya gue keluar dari geng itu, gue risih tau gak. Gimana gak risih, gue tiap hari di suruh ngedeketin cowok yang super kecentilan" ucap Rahsya sambil menatap Sophia dan Marsha. Rahsya sering kali di suruh-suruh oleh geng-nya untuk mendekati cowok-cowok, karena di dalam geng Rahsya terdapat seseorang yang super kecentilan yaitu Gravi. Saking kecentilannya terhadap cowok-cowok, sampai-sampai ia di juluki sebagai 'Ratu Kecentilan' se SMA Brawijaya School.
Sophia dan Marsha menatap mata Rahsya dengan lekat-lekat.
"Lo mau gak sahabatan sama gue dan Sophia?" Tanya Marsha sambil mencolek-colek tubuh Sophia.
"Ya kalo kalian gak keberatan sih gak papa" ucap Rahsya dengan canggung.
"Kita gak keberatan banget kalo lo gabung sama kita, ya gak sha?" ucap Sophia sambil mengembangkan senyumannya kepada Marsha dan Sophia.
"Iya tentunya, jadi kita udah resmi jadi sahabat ya. Kalo lo ada masalah jangan segan-segan ngomong ke kita. Kita pasti terima kok" ucap Marsha sambil memeluk kedua sahabatnya tersebut.
****
Tok tok tok
"Siapa sih malem-malem bertamu ke rumah orang" ucap Kai sambil menaruh selimutnya di ranjangnya.
Kai pun langsung menuruni satu persatu anak tangga. Saat Kai membuka pintu ia melihat siapa yang datang, Kai pun terkejut melihat siapa yang datang. "Elo! Ngapain lo kesini lang, udah malem gini tau gak" ucap Kai dengan malas.
Ya, orang yang datang ke rumah Kai adalah Gilang. Si teman absurdnya.
"Gue mau minta tolong nih sama lo, lo mau bantu kan?" Ucap Gilang dengan wajah memelas dan memohon-mohon kepada Kai agar Kai mau membantunya.
"Mau bantu apaan?" Tanya Kai yang masih berdiri di ambang pintu dan menatap Gilang dengan tatapan malas.
Gilang pun mulai membisikkan rencananya kepada Kai dan Kai menyergit kebinggungan tentang apa yang diceritakan oleh Gilang
"HAH? LO YANG BENER LANG?" teriak Kai yang membuat Gilang menutup telinganya dengan rapat-rapat.
"Gausa teriak kali, budeg tau gak kuping gue" ucap Gilang yang masih tetap menutup telinganya dengan rapat-rapat.
"Ish. Emang lo bener lang?" Tanya Kai sekali lagi tak percaya.
"Ya gue bener lah, kalo gue gak bener ngapain gue ke rumah lo. Males gue tau gak"
"Orang rumah gue sama homestay yang lo tinggalin cuma berapa langkah sih, gak sampe 1 km tau gak"
"Udah deh jangan kebanyakkan bacod, mending lo sekarang siap-siap gue tunggu di homestay. Soalnya lo dandannya lama banget kayak mak-mak rempong"
"Sok tau lo anak anoa"
"Suka-suka gue kutil onta"
****
Pahi berganti malam. Awan biru telah berganti menjadi gelap dengan gemerlap bintang yang menghiasai langit dengan sangat indah. Angin sepoi-sepoi menambah malam ini menjadi sangat sunyi. Sama seperti hati Marsha.
Hati Marsha sunyi. Sunyi sesunyi-sunyinya. Tak ada kabar dari sesosok kekasihnya.
Hati Marsha hampa tanpa ada Gilang yang selalu ada di sampingnya dengan selalu menemani Marsha di setiap hari-hari Marsha.
Beberapa kali, Marsha melihat ponselnya yang tak kunjung ada pesan masuk dari Gilang.
"Apa mungkin dia udah gak sayang sama gue lagi ya?" Tanya Marsha kepada dirinya sendiri.
"Arghh kenapa jadi gini sih. Dia bilang dulu kalo dia di Jerman, dia bakal ngabarin gue terus. Tapi apa nyatanya?"
"Dia malah pergi dari gue dan gak ada kabar sama sekali dari dia"
Marsha pun membantingkan tubuhnya di ranjang dan ia mulai menarik selimutnya.
Marsha pun terlarut dalam mimpinya.
-------------------
Selamat menunaikan ibadah puasa 1440 H.
Jangan lupa vote and comment
See you!
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY VS KETOS [COMPLETED]
Teen Fiction"Hai cantik boleh kenalan gak?" "Ihh!! Apaansih lo!" "Galak amat neng" "Bukan urusan lo kali kalo gue sewot" Dalam hubungan mereka banyak sekali cobaan yang bertubi-tubi datang. Cobaan yang membuat mereka tak nyaman akan hubungan ini. Hingga pada ak...